Fruit 618: Masuk ke Hutan Ilusi
Di tempat lain, tiga bocah dan dua Beast masih menjelajah alam sekitar kawah.
"Sepertinya ini udah waktunya kita pulang. Sebentar lagi udah jam tidur, ya kan?" Jovano berkata sambil duduk tenang di atas punggung Noir bersama Zevo.
Vargana dan Zevo mengangguk.
"Oke, ayo kita pulang kalo gitu." Vargana setuju. "Sabrina, kau ingat jalan pulang, ya kan?" tanyanya sambil menepuk leher kokoh si macan sabertooth.
"Tentu saja, Nona. Aku ini Beast yang juga mengandalkan daya penciumanku. Tidak mungkin aku tersesat." Sabrina menjawab penuh percaya diri.
Bersama Noir, dua kucing besar itu pun berjalan beriringan bersama bocah-bocah di punggung mereka.
Namun, setelah hampir satu jam berjalan, Sabrina mulai curiga. "Rasanya perjalanan kita ke sini tidak sampai selama ini waktunya? Kau setuju denganku, Noir?" tanyanya ke sang suami.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください