webnovel

Penguntit Comberan

"Lo ngapain lepasin nggak?" bentak Alexa meronta agar dilepaskan oleh manusia es batu terlaknat yang bernama Axelio itu.

"Kamu lebih baik diam! Aku tidak akan macam macam kepada muridku sendiri!" ucap Axel datar.

"Apa? Nggak macem macem! Lo pikir gue apa hah! Main lo bawa bawa lo kerek kesan kemari!" teriak Alexa.

Nggak peduli lah sama kelas yang hening karena sedang dalam proses ngajar mengajar.

Yang terpenting bagi Alexa sekarang adalah melepaskan dirinya dari genggamam manusia terlaknat disampingnya itu.

"Bisa bisa lo penjahat kelamin ya! Yang selalu ngajak siswi having seks! Jangan jangan lo mau ngajak gue kayak gitu!" tuduh Alexa tajam.

Axel menghentikan langkahnya dan secara otomatis pun Alexa harus berhenti juga ya karena tangannya masih diborgol dengan tangan Axel.

"Apa!" tantang Alexa dengan memelototkan matanya.

'Menarik'

Axel menyeringai tipis dan maju selangkah.

"Lo lo mau ngapain!" ucap Alexa yang mulai merasa takut jangan jangan laki laki laknat didepan itu memang penjahat kelamin kan Alexa cuma asal nyeplos doang!

Ternyata benar!

Axel maju selangkah dan Alexa mundur selangkah berulang ulang hingga akhirnya mentok ketembok.

'Mampus lo Al! Ini guru ngapain juga!'

Alexa ingin sekali mendorong Axel namun sepertinya Axel lebih kuat bahkan dorongan Alexapun tidak mempan.

"Heh es batu lo mau ngapain!" ucap Alexa mencoba mendorong Axel namun tetap saja tidak mempan.

'Gue harus ngapain!'

"Al putar otak lo cepet!'

Gotcha! Lampu menyala disamping kepala Alexa tertanda bahwa idenya sudah muncul.

Dukkk

"Arghh!!" rintih Axel memegangi masa depannya dengan kedua tangannya.

"Mampus lo!" ucap Alexa dan segera kabur dari keadaan ter laknat ini.

Namun..

Srettt duk

"Sakit bego!" umpat Alexa saat merasa keningnya kejedot.

"Mau kemana kamu hmm?" ucap Axel dan menatap Alexa yang sedang mengelus elus kening mahalnya itu.

"Sial sial!" umpat Alexa saat dirinya kembali terperangkap oleh manusia batu didepannya itu.

Ya! Alexa kembali terperangkap karena Axel tak mempedulikan rasa sakit dimasa depannya itu dan segera menarik tangan Alexa.

"Kita sudah sampai! Tanggung jika kamu tidak masuk!" ucap Axel dan segera menarik Alexa untuk memasuki ruangannya.

Alexa memasuki ruangan dengan bersungut sungut atau lebih tepatnya dipaksa masuk kedalam.

"Lo sebenarnya mau apa hah!" bentak Alexa geram.

Bagaimana tidak geram coba! Jika tidur nyenyaknya terganggu oleh manusia terlaknat didunia yang naasnya itu ganteng.

"Alexa Jessie Berlin putri terakhir dari pasangan Revanda Angelo Berlin dan Ariana Angeline Berlin putri yang dikenal bad girl dan selalu di Drop Out karena kenakalannya namun selalu dimanja oleh keluarganya." jelas Axel datar dan dengan santainya duduk di atas meja.

Mata Alexa membulat mendengarnya bagaimana laki laki laknat itu bisa mengetahui semua tentangnya.

"Lo gimana bisa lo tahu gue! Atau jangan jangan lo stalker gue kan iya kan! Lo udah membuntuti gue dari gue sebelum brojol kan! Sampai lo tahu semua tentang gue! Lo penguntit kan!" teriak Alexa sinis namun tetap dengan gayanya yang selalu percaya diri dimanapun dan kapanpun situasinya.

"Kamu terlalu percaya diri Alexa!" jawab Axel datar walau sebenarnya didalam hati ia terkikik geli mendengarnya.

"Gue tahu gue cantik! Tapi nggak usah stalker gue kali! Mending jujur sama gue nggak usah jadi penguntit cap comberan lo bisa ngomong sama gue secara langsung kalau lo itu ngefans sama gue pasti gue iya iyain tapi lo harus inget umur dong lo tu udah tua udah bau tanah juga masih aja ngefans sama cewek secantik dan seimut gue! Tapi hmpfftttt.."

Ucapan Alexa terhenti saat benda kenyal menutup rapat bibirnya.

Mata Alexa membulat sempurna melihatnya.

'Gue dicium! Bibir gue udah nggak perawan mommy tolongin anakmu yang cantik bin imut ini!'

Alexa meronta mencoba melepaskan ciuman mereka.

"Aku bukan stalker kamu Alexa , aku juga bukan tua Alexa! Aku hanyalah milikmu dan kamu milikku!" bisik Axel setelah melepaskan ciumannya lalu beranjak pergi meninggalkan Alexa yang sudah siap dengan luapan amarahnya.

"Manusia edan! Manusia es batu! Manusia Laknat! Stalker comberan! Apa yang lo lakuin dengan bibir perawan gue!" teriak Alexa mengeluarkan segala amarahnya.

"DASAR BESTARD!!!!" teriak Alexa kesal dan membanting apapun yang ada dijangkauannya dan melemparkannya kearah pintu yang tadi dilewati oleh Axel.

"DASAR STALKER COMBERAN!"

Prangggg

Vas itu sudah menjadi berkeping keping karena amukan sang Dewa medusa.

............

Sedangkan diluar Axel hanya bisa tersenyum diluar mendengar amukan dari sang dewa medusa itu.

"Sangat menarik." gumam Axel tersenyum kecil saat mengingat muka marah Alexa.

"Aku akan segera mendapatkan mu Alexa!" ucap Axel dan segera melangkah pergi meninggalkan Alexa didalam yang sedang mengamuk.

TBC

次の章へ