Bobby mengulurkan tangannya dengan lembut menyentuh pipi Jane, senyum yang harusnya terlihat manis dimata orang luar namun terlihat menjijikan dimata Jane, itu tidak lepas dari wajah tampannya-Bobby.
"Wanna Play na?" Nada bicaranya begitu halus, tangannya mengelus-elus pipi Jane seakan-akan pipi Jane adalah hal yang paling berharga dan sangat rapuh.
Jane menatap dalam mata kecil yang memikat banyak wanita saat memandannya-Bobby. Rasanya agak tenang melihat sepasang mata—
"Jawab Ya atau bersedia? Jika kau diam artinya kau setuju"
Oh! Astaga! Mati saja kau B! Mati saja kau!!!
Baru saja Jane akan larut dalam dramamu, namun kau malah menghancurkan itu! Sialan! Keparat! Lelaki menyebalkan!
"Fuck you B! Itu bukan pilihan sialan!" Kesal Jane bukan main. Ia membalas pertanyaan Bobby dengan sarkas!
Ia-Jane benar-benar membenci Bobby!
Berharap Bobby mati dengan cepat!
"Jangan berkata kasar Jane, kau membuatku sedih" yaah Bobby berakting memelas dengan bibir yang melengkung kebawah.
"Kau menjijikkan sekarang" Jane memutar bola matanya malas melihat tingkah laki-laki yang membuatnya sebal.
"Terima kasih aku anggap itu pujian, now—" Bobby menggantung kalimatnya dengan seringaian khas miliknya. " ...let's play honey~" ucapnya-Bobby seraya membuka kemeja dan celananya membuat tubuh atletisnya terekspos dihadapan Jane.
Bobby mengangkat kedua kaki Jane kebahunya, kemudian melesatkan 3 jarinya kedalam lubang Jane tanpa ragu lalu bergerak in-out dengan cepat membuat Jane melenguh kenikmatan.
Bobby sengaja tidak mendekatkan tubuhnya untuk berada diatas Jane jadi dia-Bobby leluasa untuk melihat ekspresi Jane yang sedang menikmati perlakuannya sekarang.
"Aakkhh~~ engsssh~ fastershh~ nhhh ahh" racau Jane dengan kewarasan yang sudah diantah barantah alias sudah tidak waras.
"Jane, kau mau aku memasukimu hm?" Bobby berulah lagi ditelinga Jane dengan suaranya yang sensual menggoda habis-habisan birahi nafsu Jane yang sudah memuncak menginginkan kepuasan.
"Brengsekssh ahh~ fuckssh you-aah~ B!" Dengan susah payah Jane menyelesaikan kalimatnya, semua ini perbuatan tangan laknat Bobby yang menumbuknya dalam mengobrak-abrik lubang Jane dengan kasar.
"As you wish, I'll fuck you baby" yah maksudnya mengumpat bukan perintah, mengambil kesempatan dari kesempitan nih Bobby.
Jane meraih pelepasannya dengan menarik kuat rambut Bobby, tubuhnya terkulai lemas. Bobby mengurut-ngurut penis beruratnya dengan cairan yang dikeluarkan Jane, membimbing little-B kesarangnya dan dengan sekali hentakan saja penisnya sudah masuk dengan sempurna.
"Aaaaakhhh~~" Jane merasakan penuh dilubangnya, penis Bobby itu sangat besar dan tentu saja ini membuat Jane kesakitan dan kenikmatan secara bersamaan.
"You're mine Jane" ucap Bobby ditelinga Jane seraya menggerakkan miliknya didalam lubang Jane perlahan.
Perbuatan in-out gentle dari Bobby malah membuat libido Jane semakin naik, tangan Jane memeluk erat tubuh laki-laki diatasnya.
"Aaah~ nnhhh~" Bobby meneliti wajah Jane, betapa cantiknya gadis yang sedang disetubuhinya sekarang, peluh yang menetes dari dahinya-Jane terlihat menggoda, wajar saja Jane mendapat gelar top model tahun kemarin itu memang terbukti dengan raut wajahnya sekarang yang terlihat begitu sexy. Apalagi desahan yang keluar dari bibir penuhnya begitu indah membuat nilai plus tersendiri bagi Jane dan hal itu membuat Bobby bertambah semangat untuk menjadikan Jane miliknya.
Dengan tiba-tiba saja Bobby menghentikan aksinya dan mencabut little-B dari sarangnya.
"Shiit! Apa yang kau lakukan B?! Kenapa kau berhenti?!" Maki Jane kesal bukan main padahal sebentar lagi dia akan mendapat kenikmatannya.
"Kau pasti belum ingin mempunyai anak kan? Karena aku ingin mengeluarkannya didalam, jadi tunggulah disini aku akan keatas mengambil kondom sebentar" ucap Bobby enteng dia benar-benar laknat sengaja membuat Jane frustasi hahaha~ dia suka membuat Jane menjadi agresif saat bercinta seperti kemarin malam hahaha~
Kemudian Bobby baru akan beranjak dari sofa untuk kelantai atas namun kaki Jane menghadangnya menekan tubuh Bobby untuk tidak bergerak dari sofa,
Jane bangun dari posisinya mendekati Bobby "Kau itu sangat menyebalkan! Persetan dengan benda karet tercintamu itu! Aku tidak butuh itu!" Kemudian Jane malah duduk mengangkang dipangkuan Bobby menghadap kearahnya-Bobby.
"Tapi kau akan hamil anakku jika kita tidak memakai pengaman, apa kau sudah siap menjadi ibu dari an-"
Tak!
Kepala Bobby dipukul keras oleh Jane, tatapan mata Jane tajam menyeramkan, jika saja tatapan Jane dapat melukai yakinlah Bobby sudah terkuliti sekarang.
"Kau tidak perlu mengeluarkannya didalam bodoh!" Bobby mengusap pelan kepalanya yang sempat terkena pukulan keras Jane.
"Tapi aku ingin melepaskannya didalam, lebih nikmat baby~" eh apa-apaan itu B? Kau merengek bagaikan anak umur 7 tahun menginginkan mainan.
"Ck! Dasar mesum!" Jane mendecih kesal melihat tingkah Bobby malam ini, dirinya sendiri sempat ragu apa benar laki-laki dihadapannya ini adalah laki-laki yang menidurinya diclub kemarin malam? Ini sangat berbeda dari sosok Bobby yang cool dikenalnya saat diclub. Laki-laki yang bersamanya sekarang sangat manja dan mesum ingatkan Jane besok dia ingin menghanyutkan tubuh Bobby disungai Han!
"Bagaimana jika dilubang satunya lagi? Bukan masalah kan jika aku mengeluarkannya didalam? Kau tidak akan hamil Jane" nego Bobby dengan jurus puppy eyes menyebalkannya.
"Aku tidak mau! Itu sakit bodoh! Lagi pula sekarang aku sudah tidak mood lagi ingin melakukannya" Jane berusaha bangkit dari posisinya tapi tubuhnya dipeluk erat oleh Bobby, tidak membiarkan Jane bergerak dari posisinya barang sedikit pun.
"Kalau begitu aku hanya harus membuatmu menginginkannya lagi'kan?" Tubuh Jane meremang ketika perubahan mode Bobby yang manja ke Bobby yang menggoda dengan suara sensualnya ditelinga Jane.
Tangan Bobby mengelus sayang punggung Jane tidak berpola, kemudian wajahnya-Bobby dia tenggelamkan didada berisi Jane seraya mencumbu seluruh bagian depan Jane dengan keahliannya.
"Ahh~" Jane melengkung seperti busur kala gigitan gemas diputingnya digigit sedikit keras oleh Bobby dan tangannya sudah melingkar ditubuh Bobby.
Terus secara bergantian payudara kanan-kiri Jane dimanjakan oleh mulut Bobby yang terampil.
Tanpa butuh waktu lama, Bobby sudah merasa jika lubang Jane basah, tangan kiri Bobby menyusup kedalam lubangnya-Jane dan benar saja tebakan Bobby malah sekarang lubang Jane sudah sangat basah.
Tangan kanan Bobby merayap turun kebagian lubang anal Jane kemudian menyusupkan jari telunjuknya kedalam bermain berputar dilubang yang masih sangat sempit itu.
"Aakh! Sakit B~" Jane sudah menenggelamkan wajahnya diceruk leher jenjang Bobby dengan menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit dilubang analnya.
"Ini tidak akan sakit jika kau rileks baby, Jangan menggigit bibirmu, kau akan melukai bagian favoriteku, Gigit bahuku saja jika itu sakit hm?" Jane menganggukkan kepalanya pelan, seperti perintah Bobby dia harus rileks agar ini tidak terlalu sakit.
Setelah jari ketiga masuk dilubang anal Jane, lagi-lagi Jane merintih, menggigit bahu Bobby kuat untuk menyalurkan rasa sakitnya.
Bobby melepaskan jarinya dari kedua lubang Jane, kemudian mengangkat bokong sintal Jane sedikit untuk memasukkan little-B yang sudah tegang dari tadi kedalamnya.
'Time to fuck' Bobby menyeringai penuh kebanggaan atas kemenangannya malam ini.