webnovel

Jurus Naga Matahari Terbit

"Haha, bagus! Jujur saja, saya ingin dikalahkan Adik Yun. Dengan berkata seperti ini, saya tentu saja tidak akan menahan lagi kekuatanku!"

Saat Tie Hengjun tertawa keras, tatapannya kembali menjadi dingin. Dia mengayunkan tombak peraknya dan berteriak: "Terimalah tombakku… Naga Matahari Terbit!!"

Gelombang besar tekanan berkumpul di tombaknya. Saat Tombak Penusuk Awan menari, orang-orang di istana mendengar raungan samar seekor naga, satu demi satu muncul rasa heran di wajah mereka. Saat ini, Tombak Penusuk Awan menyapu horisontal ke arah Yun Che… Gerakan ini bisa menusuk juga bisa menghantam; tusukan yang dapat menembus apapun dan hantaman yang dapat menghancurkan ribuan orang. Karena Tie Hengjun memilih untuk menghantam, itu menunjukkan pemahamannya tentang kekuatan tombak; jika dia memilih menusuk, Yun Che mungkin terluka parah jika dia tidak dapat menghindari tekanan aura tombak; tetapi dengan hantaman menyapu, itu bukan saja lebih mudah menghantam Yun Che tetapi juga akibat serangan ini lebih kecil.

Saat tombak perak jatuh, itu membawa momentum yang luar biasa seperti tsunami saat badai mengamuk. Keterkejutan karena serangan tombak ini, jauh melebihi jurus-jurus yang dikeluarkan Tie Hengjun sebelumnya.

Tetapi yang mengejutkan Tie Hengjun dan orang lain di Istana, yaitu ketika menghadapi serangan yang menakutkan ini, Yun Che tidak memilih menghindar menggunakan ilmu meringankan tubuhnya yang aneh malahan berdiri di tempatnya dan mengangkat tangan kanannya menangkis Tombak Penusuk Awan yang menyapu horisontal ke arahnya.

"Sialan! Apakah dia gila!!" Banyak dari murid-murid dalam istana berteriak keras.

"Cepat menghindar!!" Keempat Tetua Istana Bulan Baru berteriak semuanya. Sebagai guru yang melampaui para junior, mereka dapat melihat betapa berbahayanya kekuatan dibelakang tombak Tie Hengjun.

Tetapi, Yun Che tidak mendengarkan mereka sedikit pun; malahan tangannya semakin cepat dan menghantam keras Tombak Penusuk Awan yang membawa kekuatan sebesar itu.

CLANG!!

Dalam Istana Utama, suara beradunya logam menusuk telinga.

Saat tangan Yun Che menghantam Tombak Penusuk Awan, Tie Hengjun berpikir jurus tombak ini dapat menyapu terbang Yun Che sampai beberapa puluh meter. Tetapi, segera, pupilnya mengecil seperti ukuran jarum; karena dia merasa Tombak Penusuk Awannya menyapu pelat logam tebal yang tidak bisa dihancurkan dan ditembus, sementara gelombang serangan balik menghantam tombaknya…

Tie Hengjun tiba-tiba merasa dadanya bergejolak. Dia melayang ke belakang, berputar sekali dan hanya berhenti setelah mundur lima atau enam langkah ke belakang. Tangannya yang memegang tombak menjadi sedikit kebas. Jika bukan karena kontrolnya terhadap tombak sudah mendarah daging sampai ke tulang sumsum, gelombang balik yang terjadi tadi cukup untuk membuat tombak terlepas dari tangannya.

Yun Che, hanya mundur dua atau tiga langkah, kemudian berdiri tegak di tempatnya. Dia menggoyang lengannya yang sedikit kebas dan tersenyum kecil.

"A… Apa!!" Ayah Tie Hengjun, Ketua Klan Tombak Besi, Tie Zhancang, tiba-tiba berdiri. Satu dari Ketua Sekte utama yang namanya mengguncang Kota Bulan Baru bahkan shok sampai hilang kendali karena peristiwa ini! Sebagai Ketua Klan Tombak Besi, dia tahu betapa mengerikan kekuatan jurus : "Naga Matahari Terbit" lebih daripada orang lain. Bahkan bagi lawan tiga level diatas Tie Hengjun, mereka tidak dapat menerima serangan jurus ini secara langsung.

Tapi Yun Che, hanya level pertama Tingkat Sakti Awal, bisa…. bisa menahannya!!!!

Sedangkan Tie Zhancang bereaksi seperti itu, apalagi yang lain; mulut murid-murid Klan Tombak Besi terbuka seperti akan menyentuh tanah, dan biji mata empat Tetua Istana Bulan Baru hampir melompat dari kelopaknya. Dalam waktu yang singkat, Yun Che telah memberikan mereka guncangan demi guncangan yang membuat mereka hampir kehilangan integritas, mereka hampir berteriak di tempat mereka.

Setelah menangkis serangan tombak tersebut, ekspresi Yun Che menjadi lebih tenang; karena dia tahu telah memenangkan pertarungan ini. Meskipun "Jiwa Jahat" hanya level pertama dan tingkat terendah dari Seni Dewa Jahat, kekuatannya yang mengerikan jauh melampaui dugaannya. Dia melihat ekspresi tidak percaya Tie Hengjun dan berbicara sambil tersenyum: "Kakak Tie, sekarang giliran saya menyerangmu!"

Yun Che melangkah maju dan mendekati tubuh Tie Hengjun dalam sekejab mata seperti naga terbang. Kondisi mental Tie Hengjun tidak dapat disamakan dengan orang seusia dirinya, dia langsung pulih dari rasa terkejutnya. Tombak Penusuk Awan diangkat seperti kilat dan menyapu ke arah Yun Che yang mendekat.

CLANG!!

Saat Tombak Penusuk Awan menghantam tinju kanan Yun Che, suara beradunya logam terdengar kembali. Tie Hengjun terlempar ke belakang, tangannya kebas dan tombaknya hampir jatuh. Dia bahkan lebih terkejut di dalam hatinya… Kekuatan saktinya berada di level empat Tingkat Sakti Awal ditambah dengan kekuatan tombak dapat dengan mudah ditahan sebuah tinju; bagaimana mungkin kekuatan ini dimiliki oleh level pertama Tingkat Sakti Awal!

Dalam kondisi keheranan, Tie Hengjun menarik nafas dalam dan melepaskan seluruh energi sakti dalam tubuhnya. Kendalinya terhadap tombak mencapai puncaknya; Tombak Penusuk Awan mengeluarkan bayangan yang menutupi langit dan menyelubungi seluruh tubuh Yun Che.

Clang!

Clang!

Clang!

Clang….

Clang!

Tombak Penusuk Awan berbenturan puluhan kali dengan tinju Yun Che yang mengeluarkan suara logam beradu. Pada benturan terakhir, tatapan Yun Che menjadi serius; kedua tinjunya bersamaan keluar dan langsung menghantam Tombak Penusuk Awan.

CLANG!!!!

"Ugh!"

Tie Hengjun mengeluarkan erangan tertahan dan terhuyung mundur seperti dia dihantam oleh badai yang mengamuk. Hanya setelah mundur beberapa puluh langkah dia akhirnya berhenti; kedua tangannya yang memegang Tombak Penusuk Awan, bergetar berulang kali.

Yun Che menurunkan kedua tangannya dan menatap tenang ke arah Tie Hengjun, tetapi tidak terus menyerang.

Tie Hengjun menarik nafas panjang, dia menyimpan kembali Tombak Penusuk Awan ke Cincin Penyimpanannya. Setelah meregangkan tubuhnya, dia tersenyum ke arah Yun Che dan berkata: "Adik Yun, saya kalah, saya jujur mengakui kekalahan saya."

Yang lain tidak tahu tetapi Tie Hengjun sangat paham bahwa benturan terakhir jauh melampaui batas toleransinya; sebenarnya cukup untuk membuat Tombak Penusuk Awan terlepas dari tangannya. Tetapi saat Tombak Penusuk Awan hampir terlepas dari tangannya, energi sakti yang mengamuk segera ditarik…

Klan Tombak Besi bahkan menggunakan kata "tombak" untuk namanya yang menunjukkan betapa pentingnya pandangan mereka terhadap tombak. Sebelum pertandingan, Tie Hengjun juga menyebutkan bahwa Tombak Penusuk Awan merupakan rekannya; bahkan dianggap sepenting hidupnya sendiri, dan tidak pernah terpisah darinya. Bagi orang-orang seperti ini, menjatuhkan senjata mereka merupakan hinaan yang lebih berat dari kematian.

"Jika mungkin, saya sungguh ingin bersahabat dengan Adik Yun." Tie Hengjun berkata.

"Dengan perkataan itu, kita telah bersahabat." Yun Che berkata sambil tersenyum.

Tie Hengjun tidak berkata-kata lain lagi. Dia kemudian mengatupkan tinjunya ke arah Yun Che dan tersenyum tulus, berbalik dan berjalan turun.

"Ayah, saya kalah; sungguh kalah dan menyerah tapi juga kalah dengan gembira." Tie Hengjun berkata dengan tenang saat tiba di samping ayahnya, Tie Zhancang.

"Pertandingan yang mengesankan." Tie Zhancang berkata dengan tulus: "Kemajuanmu membuat saya kagum dan bersyukur. Meskipun kamu kalah, itu bukan berarti kamu lemah bahkan kemajuanmu sungguh melampaui harapan saya. Meskipun demikian, anak yang bernama Yun Che…" Dia menatap Yun Che dengan tatapan sangat dalam: "Anak ini, pasti akan menjadi naga diantara awan di masa depan. Tetapi saat ini, dia memprovokasi hampir semua sekte besar Kota Awan Baru. Kita tidak tahu bencana apa yang akan menimpanya, apakah kamu tetap mau menjadi temannya?"

Tie Hengjun bahkan tidak berpikir soal itu dan langsung menganggukkan kepalanya.

"Bagus! Laki-laki sejati, itu baru anak saya, Tie Zhancang." Tie Zhancang tertawa gembira.

Istana Utama penuh dengan hiruk pikuk.

"Dia sungguh menang melawan Tie Hengjun! Oh surga! Apakah saya bermimpi?"

"Apakah dia benar di level pertama Tingkat Sakti Awal? Gila… bagaimana ini mungkin! Sangat menakutkan… menakutkan!"

"Tie Hengjun memang pantas menyandang gelar jenius.. tetapi Yun Che.. sungguh seorang monster!!"

Ketua dan Tetua Ketujuh Sekte Utama sulit mengalihkan perhatian mereka dari tubuh Yun Che saat ini. Istana Sakti Bulan Baru yang selalu mereka pandang rendah, tak diduga bisa menghasilkan karakter seperti ini. Mengalahkan Xuan Yu dari Sekte Hati Sakti, Yang Ming Sekte Matahari Awan, Feng Guangyi Istana Badai Sakti dan Tuan muda Klan Tombak Besi Tie Hengjun dengan kekuatan hanya level satu Tingkat Sakti Awal… Jika seseorang tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, mereka tidak akan mempercayainya!

Rencana semula mereka untuk main kasar dengan Ketua Istana yang baru dilantik diganggu oleh Yun Che yang mengubahnya menjadi pertunjukkan seorang diri. Akibatnya, membuat Istana Sakti Bulan Baru tampil memukau dan bahkan menampar wajah mereka beberapa kali.

"Kakak ipar… ini benar kakak iparku?" Xia Yuanba membuka lebar matanya saat dia memandang sosok yang menginspirasi dan menjadi fokus perhatian Istana Utama. Dia tidak dapat menghubungkan sosok ini dengan si cacat Yun Che yang mengalami penderitaan berbagai jenis hinaan dan ejekan, yang juga membutuhkan perlindungannya.

Setiap murid laki-laki Istana Sakti Bulan Baru mengepalkan erat tinju mereka, mata mereka bersinar penuh rasa takjub, mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan mereka sekarang. Pandangan mata murid perempuan yang memandang Yun Che penuh dengan bintang-bintang. Khususnya Ye Hongling, yang berbicara dengan Yun Che sebelumnya. Saat memikirkan ulang apa yang dia katakan kepada Yun Che "jika kau memiliki masalah, Senior akan menolongmu", dia menjadi sangat malu…. Betapa pongah kata-katanya.

Tentu saja, diantara mereka, ada juga orang-orang yang cemburu, iri dan benci; seperti… Murong Ye.

Saat murid-murid sekelilingnya bersorak bagi Yun Che dalam hatinya, dia terus menerus mendengus dan tidak senang dalam hatinya. Karena saat ini, Yun Che menjadi pusat perhatian terlalu lama dan bahkan membuat semua murid Istana Sakti Bulan Baru bisa berdiri dengan berani; dapat dibayangkan betapa tingginya popularitas Yun Che di Istana Sakti Bulan Baru mulai sekarang… Bahkan mungkin melampaui dirinya yang selama ini paling populer di Istana Sakti Bulan Baru.

Saat dia melihat Lan Xueruo, dia menemukan bahwa Lan Xueruo menatap tak berkedip kepada Yun Che dengan kilauan tak normal pada matanya; sesuatu yang tidak pernah dia terima. Mendadak, api cemburu mengamuk dengan hebat dalam hatinya, giginya saling beradu… Kau hanya anak liar level pertama Tingkat Sakti Awal yang datang dari kota kecil terpencil! Kau telah cukup mencuri perhatian; setelah hari ini, saya akan membuat kau mengerti siapa bos sejati di Istana Bulan Baru!

"Dengan Kakak Tie, terhitung sudah empat orang…. Siapa berikutnya?"

Yun Che berdiri di tengah Istana Utama dan menghadap tujuh sekte, sekali lagi memberikan tantangannya.

Mengalahkan seorang Feng Guangyi telah menakutkan grup murid berusia enam belas tahun, tidak ada seorang pun yang berani menerima tantangan ini, tidak ada suara dari grup murid enam belas tahun. Bahkan setelah hampir setengah menit, tidak ada seorang pun dari tujuh sekte yang menjawab tantangannya. Dan saat ini, suara yang penuh ejekan terdengar: "Pada grup usia enam belas tahun, bukan hanya jumlah bahkan kualitas yang kami bawa tidak baik. Untuk grup usia enam belas tahun terhitung kami kalah. Hehehe, apakah kalian yang berusia tujuh belas dan delapan belas tahun dari Istana Sakti berani datang dan bertukar petunjuk dengan kami?"

Saat suara ini terdengar, langsung menerima respon positif dari tujuh sekte. Tetapi, Yun Che tertawa dingin: "Ingin menantang murid Istana Sakti Bulan Baru yang berusia diatas enam belas tahun? Memang baik, tapi setidaknya kau harus mengalahkan saya dulu, yang hanya berusia enam belas tahun, bukan? Bagaimana kau memiliki kualifikasi menantang Senior saya… Heh, saudara yang berbicara, kau terlihat seperti berusia delapan belas atau sembilan belas tahun? Bagaimana jika kau menantang saya, murid Istana Sakti Bulan Baru usia enam belas tahun? Jika kau menang melawan saya, kau dapat menantang siapa saja dari para Seniorku sesuai keinginanmu. Tetapi jika kau bahkan tidak dapat mengalahkan enam belas tahun seperti saya, heh…"

Kerumunan orang melihat ke arah orang yang berbicara. Saat dia mengangkat kepalanya, pandangan setiap orang menegang. Murid-murid yang awalnya berteriak segera terdiam dan bahkan para Tetua Istana Sakti Bulan Baru menunjukkan was-was dalam mata mereka.

Orang ini…. Orang ini….

Pemuda yang terlihat delapan belas atau sembilan belas tahun berwajah agak pucat. Dia menatap apatis kepada Yun Che dengan pandangan dinginnya yang seperti kolam air mati dan tertawa penuh ejekan seperti dia mendengar lelucon yang kasar dan tidak menarik: "Kau berkata…. Kau ingin menantang saya?"

次の章へ