Sang Istri kami, keluarga Liang kami? Pikiran Dong Huiying masih bertanya-tanya.
Dong Huiying menyipitkan matanya, sepertinya ia tahu siapa pria ini.
Tepat pada saat itu Liang Yixuan mendekati pria itu.
"Kakak Kelima?" Yixuan memegang payung dan dua bonggol kubis besar. Saat ia melihat situasinya begitu kacau, ia buru-buru menghampiri. Kaki dan lututnya tidak nyaman karena terlalu cemas. Sedikit saja ia berjalan cepat, kakinya langsung tersandung.
Pria yang membawa kapak ini adalah anak kelima keluarga Liang, namanya Liang Yuening. Ia menyukai senjata. Jika melihat penampilannya, banyak orang mengira ia adalah orang yang dingin, karena karakternya memang demikian.
Namun, pada kenyataannya, ia tidak hanya orang yang dingin, melainkan juga panas, karena emosi dan temperamennya suka diluar kendalinya. Reputasinya juga tidak baik. Ia sering berselisih dengan yang lain dan merupakan pria terkenal di desa itu. Sayang, Ia juga tipe pria yang bodoh.
Liang Yuening menghampiri Liang Yixuan dengan tidak sabaran "Lao Liu, kau tidak apa-apa?" Ia memegang bahu Liang Yixuan. Lao Liu adalah panggilan akrab Liang Yixuan dari kakak-kakaknya. Bersamaan dengan itu, rasa khawatir terpancar jelas di wajah Liang Yuening, bahkan meskipun ia menyembunyikannya.
Liang Yixuan dengan tubuh yang kaku berkata, "Kakak Kelima, aku baik-baik saja." Matanya menghangat, dan hanya di hadapan saudaranya saja ia bisa bebas berekspresi.
Bibir Liang Yuening mengerucut dan memandang Dong Huiying samar. "Saat aku turun gunung tadi, aku bertemu dengan keluarga Zhu di desa. Orang itu bilang bahwa kemarin si gendut Zhu Xingfang datang kemari?"
Si Gendut Zhu Xingfang. Hmm, ini pasti julukan Zhu Xingfang, karena tubuhnya gemuk, pikir Dong Huiying. Namun, biasanya tak ada seorang pun yang berani memanggilnya demikian. Karena orang-orang menganggap Zhu Xingfang terlalu menakutkan sehingga orang-orang selalu menghindarinya.
Liang Yixuan buru-buru menjawab, "Ya, tapi …"
Liang Yuening adalah orang yang mudah marah, ditambah ia mengetahui bahwa si Gendut Zhu Xingfang kemarin datang ke rumah keluarga Liang. Liang Yuening juga tahu rumor bahwa si Gendut Zhu Xingfang ingin membeli Liang Yixuan dengan dua koin tembaga. Ia benci dengan Dong Daobao yang menyetujui transaksi jual beli itu.
"Dasar bangsat! Marga Dong! Akan kubunuh kau!"
Liang Yuening membentak Dong Dabao hingga membuatnya takut.
Hei, apakah pria ini gila? Dong Huiying masih takut sembari masih bimbang dengan situasinya. Gadis ini bukan orang idiot. Ia segera meninggalkan tempatnya berdiri dan bersembunyi di balik pintu.
Ada sebuah lubang yang menyembul keluar di atas pintu ini. Jantung Dong Huiying melonjak, Ia mendekati lubang itu dan melihat keluar. Ketika ia melihat Liang Yuening, pria itu benar-benar mengangkat kapak untuk membelah pintu? Untungnya, mata Yixuan begitu agresit dan segera memeluk pinggang Liang Yuening dari belakang.
"Lao Liu, lepaskan!" Liang Yuening marah. Ia beberapa kali menyingkirkan Yixuan, tapi Yixuan menariknya kembali.
Akhirnya, beberapa orang membawa Yixuan pergi.
"Kurang ajar! Kau kira aku anjing?"
Si Lao Wu Liang [3]1. Jangan-jangan pria itu mengidap rabies. Jika dia menangkap seseorang, apakah dia akan menggigit? Tapi tenang sedikit dan pikirkan lagi, gadis itu merasa demikian. Yah, dunia ini benar-benar terlalu berbahaya.
Dari luar, para wanita dihormati oleh pria. Namun, kekuatan ajaib yang dimiliki Dong Dabao terlalu sakti, bahkan penguasa pun tak bisa menandinginya. Ada enam saudara laki-laki di keluarga ini, dan Dong Huiying baru melihat dua di antaranya. Si Lao Liu atau Liang Yixuan, bisa dibilang mereka adalah orang yang tidak mudah ditebak.
Nampaknya ia pendiam tapi juga pemarah. Namun, orang ini juga punya ide aneh, ia berkata bahwa ia selalu makan paku. Sedangkan si Lao Wu, Liang Yuening, ia begitu temperamental. Baru pertama kali bertemu sudah menginginkan nyawanya.
Kejadian antara Lao Liu dan Lao Wu masih terjadi beberapa lama.
Sebentar kemudian Dong Huiying mendengar seseorang mengetuk pintu. Dengan penuh waspada, ia bertanya, "Siapa?"
"Sang Istri, ini aku." Jawab suara dari luar itu.