Aqila merasa pertanyaan Ardan sungguh aneh. Padahal lelaki itu sudah tahu kalau dia sangat membenci Fadhil. Kenapa harus ditanya lagi lebih cakep siapa? apalagi Aqila yang memang memiliki perasaan berbeda terhadap Ardan. Baginya Fadhil tidak ada apa-apanya dibanding Ardan yang dewasa dan selalu baik padanya.
"Jelas cakepan kakak lah. Fadhil ma apa atuh. Dia itu kayak virus yang harus diberantas. Aku ga suka sama dia. Dan selamanya bakalan ga suka sama dia, kak." Aqila terlihat geram setiap kali membicarakan tentang Fadhil.
"Jangan terlalu membenci seseorang Qila, bisa jadi kamu akan sangat mencintainya suatu saat nanti." Ardan memalingkan wajahnya. Rasanya tak rela jika memang seperti itu adanya.
"Enggak Kak. Aku yakin aku tidak akan jatuh hati pada Fadhil. Karena sudah ada seseorang dalam hatiku." ucap Aqila.
"Wah ternyata sudah ada orang yang kamu sukai ya?" Ardan tersenyum penuh paksaan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください