Fernando menghela nafas panjang setelah mendengar penjelasan dari masing-masing keterangannya, selama kedua putranya itu berbicara Fernando tidak menyela pembicaraan mereka sama sekali, ia benar-benar menjadi pendengar yang baik sebelum memutuskan untuk berbicara.
"Pada intinya aku tetap tidak merasa bersalah karena tidak ada peraturan yang aku langgar,"ucap Abby keras kepala.
Aaric mendengus. "Kau benar-benar orang yang paling egois di dunia, Abby."
"What? Egois? Aku?"
"Ya, kau Abraham Alexander Willan!"
Kedua mata Abby membuat sempurna, ia bersiap untuk membalas ucapan Aaric kalau saja tak melihat ayahnya mengangkat tangan.
"Sudah selesai berdebatnya?"tanya Fernando pelan tanpa ekspresi.
Baik Abby maupun Aaric tidak menjawab perkataan sang ayah, keduanya hanya diam sambil memalingkan wajah ke arah berlawanan. Jika sedang berdebat seperti ini keduanya persis seperti anak kecil.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください