webnovel

Merapihkan dan menyembuhkan

Pagi hari selanjutnya aku masih merasa sama, mata terbuka dan tidak ada yang istimewa. Aku beranjak dari tidur mencoba kabur dari kenyataan yang tak teratur. Kurapihkan semuanya, mencoba menghapus tangis dan menggantinya dengan tawa.

Ku awali semuanya dari meja. Di dalam laci terselip foto kita. Ku pandangi terasa bahagia, senyum tawa kembali menyerbu dalam ingatan. Namun kenyataan tak lagi sama.

MENYAKITKAN !

INGIN KU BAKAR SAJA !

Namun yang terjadi aku merobeknya dan meneteskan air mata, di benak ku aku masih melihat senyumnya. Ku genggam ku kepal dan ku buang. Tapi memang ini bagian yang paling sulit, membersihkan sisa sisa reruntuhan, menyusun puzzle yang bertaburan. Kembali ku buka lembaran lembaran kisah silam dan ku kubur dalam dalam.

Ku buka lemari buku ku, ku cari buku pemberian darimu, dengan kata romntis dulu kau sampaiakan pada ku "Jaga ini seperti aku menjaga mu, rasa ini takan hilang meski mentari enggan menyerang". Akhirnya buku itu kutemukan. Di bawah buku tumpukan pelajaran, ada kata manis yang tertulis seperti "rasaku ini seperti kuku, meski kau potong akan tetap tumbuh."

Kembali haru itu datang, ku peluk namun ku benci. Aku menangis seperti bayi tertawa (tak bersuara). Aku berdoa semoga pedih ini tak lama.

次の章へ