AKU, KAMU DAN DIA YANG DI SANA (2)

"Zee, aku sangat lelah..bisakah kamu memelukku?" Pinta Justine setelah melakukan malam pertamanya dengan Dhenisa yang pegang kendali.

Dhenisa semakin merapatkan tubuhnya agar bisa memeluk Justine dengan segala perasaannya.

"Terimakasih ya Zee, kamu telah memberikan aku kebahagiaan yang tidak bisa aku lupakan bahkan sampai pada kematianku nanti." Bisik Justine dengan menahan semua rasa sakitnya yang sudah tidak bisa di tahannya lagi.

"Aku juga berterimakasih kamu masih bisa bertahan sampai saat ini, walau aku tahu kamu sangat menahan rasa sakitmu yang pasti sangat luar biasa sakitnya." Ucap Dhenisa seraya mengusap dada Justine yang berdetak sangat dengan beberapa kabel yang menancap di sana.

"Semoga apa yang telah aku titipkan di rahimmu bisa bertahan dan tumbuh menjadi janin yang kuat seperti yang kita inginkan." Ucap Justine dengan setitik airmata yang menetes di kedua sudut matanya.