webnovel

Penyamaran

Tittle: Dangerous

Autor: Reixmember

Genre: School Life, Love-Life, Gangster

Rating: PG-17

Length: Chaptered

Cerita murni berasal dari imajinasi liar pengarang sendiri.

Cast:

BTS members

Lee Kyuna (OC)

Lee Kyuwon (OC)

Daehyun (BAP)

and other cast

Di sebuah toilet sekolah, seorang perempuan terjebak antara dinginnya tembok dan dinginnya empat pasang mata yang menatapnya tajam. Perempuan itu bernama Hyejin, dia termasuk salah satu siswa yang cantik di sekolahnya. Namun, sikapnya yang suka mengadu menyebabkan ia berurusan dengan empat siswi yang paling ditakuti di sekolahnya. Salah satu dari mereka, pemimpinnya, maju mendekati Hyejin, tanpa menghentikan tatapan tajamnya.

"Hyejin, bukankah sudah kuperingatkan," ucapnya dingin. "Apa kau hanya bisa mengadu," sambungnya.

Hyejin hanya menunduk. Dalam hatinya ia ingin sekali berteriak dan melawan mereka. Tiba-tiba tangan orang yang di depan Hyejin menjambak rambutnya. "Aaahh… Kyuwon maafkan aku… ini sakit Kyuwon, lepaskan kumohon" pinta Hyejin.

Namun, orang di depannya menjambaknya lebih kuat dan menyeringai. Setelah dijambak, Hyejin dibenturkan ke dinding dan yang membuat Hyejin lebih sakit adalah ketika ia ditampar dengan keras. Tak hanya itu, Hyejin pun mendapatkan pukulan di wajahnya bahkan sekarang bibirnya mengeluarkan darah. "Kyuwon, aku mohon hentikan, maafkan aku." pintanya pada orang di depannya.

Hyejin memegang wajahnya dan menunduk sementara Kyuwon, orang yang ada di hadapannya, menatapnya dingin. "Inilah akibatnya bila kau suka mengadu Hyejin, bukankah sudah kubilang jangan mengadu pada Guru Han kalau aku tidak ikut mengerjakan tugas kelompok itu. Kau tahu, aku harus mengerjakan 100 soal sebagai hukumannya." ucap Kyuwon tajam. Kyuwon menarik kerah seragam Hyejin. "Kalau kau mengadu kejadian ini, aku bisa pastikan kau akan mendapatkan lebih dari ini'' bisiknya pelan namun terdengar begitu jelas di telinga Hyejin.

Lalu Kyuwon mendorong Hyejin dan pergi. Teman-teman Kyuwon pun mengikutinya.  Salah satu mereka mendekati Hyejin dan berkata "berhati-hatilah", sambil tetap menatap tajam Hyejin lalu meninggalkan Hyejin yang sekarang menangis.

***

"Bukankah tadi kau berlebihan," ucap Airin. "Aku merasa kasihan pada Hyejin," sambung Airin.

"Dia pantas mendapatkanya," sahut Kyuwon.

"Iya itu benar, kita ini adalah gangster. Berbuat seperti itu bukan hal yang luar biasa," timbal Hyejeong.

Sementara Seulgi tak berkata apapun. Mereka melewati lorong kelas yang sudah sepi. Saat akan menuruni tangga, mereka bertemu Yoongi. Yoongi menaiki tangga dengan wajah cemas, namun saat bertemu dengan Kyuwon, Yoongi menatapnya tajam. Kyuwon yang tidak peduli, langsung menuruni tangga. Mengabaikan Yoongi yang menatapnya tajam.

Hyejin keluar dari toilet. Ia tidak merapikan penampilannya yang berantakan. Yoongi memandang Hyejin dengan khawatir dan mendekati Hyejin. "Apa mereka yang melakukan ini padamu?" tanya Yoongi cemas. Sementara, Hyejin hanya menunduk sambil tetap memegang lengannya yang sakit akibat benturan pada tembok tadi.

***

Lee Kyuwon, tidak ada satupun siswa Diamond High School yang tak mengenalnya. Hanya dengan tatapannya yang dingin, mampu mengintimidasi semua orang. Ditambah lagi eyeliner yang ia gunakan, mempertajam tatapannya. Kyuwon memang sangat mempesona, namun tatapannya yang tajam, rambut yang dibuat sedikit berantakan, cara bicaranya yang dingin dan tidak peduli, serta kemampuan beladiri dan berkelahinya yang sangat hebat membuat siswa laki-laki Diamond High School tidak berani mendekatinya. Ya, walaupun Kyuwon adalah seorang perempuan, tapi dia sangat hebat berkelahi bahkan ia mampu mengalahkan beberapa laki-laki sekaligus. Menjadikan ia (dan teman-temannya) sebagai orang yang berkuasa dan ditakuti seluruh siswa Diamond High School.

Selain Kyuwon dan teman-temannya, ada satu geng yang juga ditakuti dan berkuasa di Diamond High School. Mereka adalah BTS. Geng yang terdiri dari 7 cowok tampan dan populer. Kyuwon tak peduli dengan mereka. Bahkan Kyuwon tidak ingin mengenal dan berurusan dengan mereka. Bagi Kyuwon, itu hal yang tidak penting. Berbeda dengan Kyuwon, BTS merasa tersaingi dengan keberadaan Kyuwon dan teman-temannya yang menguasai Diamond High School. BTS merasa rendah karena harus berbagi kekuasaan dengan kelompok lain, terlebih dengan perempuan. Akan tetapi, mereka juga mengakui bahwa Kyuwon adalah rival yang tidak mudah dikalahkan.

***

Di apartemen Daehyun …

"Kyuwon, apa kau akan pergi? Ini sudah pukul 11 malam, kenapa kau selalu pergi malam-malam?" tanya Daehyun khawatir.

"Aku bertemu dengan teman-temanku, kau tidak usah khawatir, Oppa," jawab Kyuwon santai.

"Kau seharusnya belajar. Nilai-nilaimu pas-pasan. Kau seharusnya mencontoh adikmu. Dia bahkan sudah masuk universitas." ucap Daehyun, membanding-bandingkan Kyuwon dengan kembaran Kyuwon yang tinggal di Jepang.

"Kyuna bisa begitu karena dia tidak tinggal dengan Oppa yang aneh dan sangat cerewet" sahut Kyuwon asal.

"APA? YA… siapa yang menyuruhmu untuk tinggal denganku. Kau sendiri yang datang dan tinggal di tempatku." ucap Daehyun kesal.

Kyuwon tidak memperdulikan Daehyun yang terus mengerutu. Ia langsung pergi keluar apartemen.

***

Kyuwon berjalan sendirian. Walaupun sudah pukul 11 malam dan jalanan begitu sepi, Kyuwon tidak takut. Tanpa ia sadari, seseorang dalam mobil sudah membuntutinya. "Lee Kyuwon malam ini kau akan mati" ucap seseorang dalam mobil itu. Bersiap menginjak gas, orang itu tersenyum licik.

Kyuwon yang tetap berjalan dan ketika hendak menyebrang tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi mengarah padanya. Lampu mobil itu  menyilaukan pandangan Kyuwon. Belum sempat ia menghindar, mobil itu sudah menghempas tubuh Kyuwon. Brukk… tubuh Kyuwon terhempas dan membentur jalanan beraspal. Kepalanya banyak mengeluarkan darah. Tanpa rasa bersalah, pengemudi itu pun melarikan diri, meninggalkan Kyuwon yang kritis.

***

Beberapa minggu kemudian ….

Kabar menghilangnya Kyuwon di sekolah menjadi topik yang selalu dibicarakan. Bagaimana tidak, teman-temannya bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada Kyuwon. Sudah hampir sebulan Kyuwon tidak masuk sekolah tanpa adanya keterangan.  Airin, Seulgi, dan Hyejeong tidak bisa menghubungi Kyuwon bahkan mereka sudah mendatangi rumah Kyuwon dan hasilnya nihil, Kyuwon memang tidak tinggal di rumahnya.

Di kantin…

"Ke mana perginya Kyuwon? apa ia pindah ke luar negeri?" tanya Airin cemas. "Sudah hampir sebulan ia menghilang. Apa terjadi sesuatu pada Kyuwon?" Airin menatap dua sahabatnya, Seulgi dan Hyejeong.

"Entahlah. Aku tidak tahu. Kalau dia memang ke luar negeri, kenapa Kyuwon tidak memberitahu kita?" sahut Hyejeong. "Situasi jadi kacau sejak ia menghilang. Kalian tahu kan. Sekarang BTS bertindak seenaknya dan memerintah kita. Memangnya mereka siapa." sambung Hyejeong.

"Mereka berbuat seperti itu pada kita karena pemimpin kita menghilang." ucap Seulgi "Tapi, aku pikir… sesuatu yang buruk terjadi pada Kyuwon" Seulgi menatap serius dua sahabatnya itu.

Para anggota BTS masuk ke kantin. Mereka berjalan menuju meja yang ditempati Airin, Seulgi, dan Hyejeong. Hyejeong yang menyadari kedatangan BTS, menatap tajam mereka.

Namjoon sudah berdiri di depan meja Airin, Seulgi, dan Hyejeong sementara anggota BTS lain di samping dan belakang Namjoon.

Brakkk…

Tiba-tiba Namjoon menggebrak meja yang ditempati Airin, Seulgi, dan Hyejeong dan berkata "Pergi! Ini meja kami." Namjoon menatap tajam Airin, Seulgi, dan Hyejeong.

Hyejeong kesal dan berdiri. "Ya, kami yang duluan di sini. Masih banyak meja lain. Cari saja meja lain" Hyejeong menatap remeh Namjoon dan anggota BTS lain.

"Sekarang kami yang menguasai penuh sekolah ini. Pemimpinmu saja sudah menghilang dari sini. Kau tau dia lari ketakutan." ejek Hoseok. "Tanpa pemimpinmu itu kalian bukan apa-apa di sini." timpal Yoongi.

"APA?" Hyeojeong sudah hampir meledak, ia ingin memukul wajah Hoseok. Namun,  Seulgi mencegahnya. Ia menahan tangan Hyejeong.

Airin dan Seulgi tidak ingin terjadi keributan. Airin memberi isyarat untuk pergi. Seulgi pun menarik paksa Hyejeong. Hyejeong yang tidak terima perlakuan BTS, tidak mau pergi begitu saja, tapi Seulgi berhasil menarik Hyejeong. "Urusan kita belum selesai" ucap Hyejeong pada BTS. Hyejeong menatap tajam mereka. Sementara Namjoon, memandang remeh Hyejeong.

Lalu BTS duduk di bangku yang ditinggalkan Airin, Seulgi, dan Hyejeong.

"Hyung, apa kau tahu kenapa Kyuwon menghilang?" tanya Jungkook pada Namjoon.

"Aku tidak tahu dan aku juga tidak mau tahu. Hey, kenapa kau menanyakannya. Apa kau khawatir padanya?" tanya Namjoon dengan sedikit bercanda.

"Bukan begitu, aku heran saja kenapa tidak ada yang tahu kenapa Kyuwon menghilang dari sekolah." jawab Jungkook terus terang.

"Ya, aku juga penasaran kenapa dia tiba-tiba menghilang. Apa terjadi sesuatu padanya," timpal Jimin.

Jin dan Taehyung tampak sedang berpikir. Hoseok tidak peduli dengan apa yang dibicarakan Namjoon, Jungkook, dan Jimin. Sementara, Yoongi sibuk memainkan ponselnya.

***

Di apartemen…

Kyuwon terbaring koma. Daehyun memang sangat kaya sehingga ia bisa menyulap kamar Kyuwon seperti di rumah sakit dan merawat Kyuwon.

Daehyun terus memandangi Kyuwon yang terbaring koma. Sudah hampir sebulan Kyuwon mengalami koma dan ia belum sadarkan diri. Daehyun merasa bersalah karena tidak bisa berbuat apapun. Ia tidak berani menghubungi keluarga Kyuwon. Ya, Kyuwon memang selalu mengatakan pada Daehyun agar ia tidak memberitahukan apapun kondisi atau masalah yang Kyuwon alami pada keluarganya.

Daehyun melihat sebuah buku catatan. Saat sedang membukanya. Sebuah foto terselip di antara lembaran buku itu. Daehyun mengambil foto itu. Daehyun memandangnya lekat. Foto itu adalah foto Kyuwon dan Kyuna saat mereka berusia 5 tahun. Daehyun memandang lama foto itu. Lalu ia pun memutuskan untuk memberitahu Kyuna.

***

Di Jepang …

Drrrttt…. drrrrttt…. drrrrttt…

Kyuna mengambil ponselnya.

"Halo? Daehyun Oppa.. ada apa? Kenapa kau tiba-tiba meneleponku?"

"Kyuna… kau jangan beritahukan ini pada ibumu…"

"Tentang apa, Oppa? Kau berbicara seperti sedang ketakutan saja"

"Kyuwon… Kyuwon… sekarang dia koma…"

"..."

***

Di sekolah tak ada yang tahu, bahkan Airin, Seulgi, dan Hyejeong pun tidak tahu bahwa Kyuwon memiliki kembaran yang tinggal di Jepang. Hanya Daehyun yang mengetahuinya. Kyuwon menumpang di apartemen Daehyun dan ia sudah menganggap Daehyun seperti kakak kandungnya sendiri.

***

Di kelas 3-2 (kelas Kyuwon, Airin, Seulgi, dan Hyejeong)

"Aku rasa Kyuwon tidak akan kembali" ucap Airin sedih.

"Tapi, Kyuwon bukan orang yang seperti itu," sahut Seulgi.

"Sialan, semenjak Kyuwon menghilang. Mereka (BTS) semakin menindas kita. Kurasa mereka mempunyai dendam pada kita, tapi baru bisa membalasnya ketika Kyuwon menghilang." Hyejoeng kesal dengan keadaan yang semakin kacau.

Airin menatap Hyejeong dan berkata "Kau benar Hyejeong, bahkan kemarin mereka menindas kita di depan banyak siswa. Kupikir memang mereka ingin memperlihatkan bahwa sekarang mereka menjadi yang paling berkuasa di sekolah saat ini"

"Kita lihat saja, kalau Kyuwon sudah kembali, pasti mereka akan kalah" Hyejeong geram. Meremas kertas yang ada ditangannya.

***

Di markas BTS, malam hari …

Para member BTS sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Taehyung intens menatap layar ponselnya. Namjoon menulis lirik lagu. Jungkook mencari sebuah barang dalam sebuah kotak. Hoseok memutar-mutar sebuah barang sambil bersiul. Yoongi melatih rap-nya, dan Jimin malah memainkan peralatan DJ. Sementara Jin yang entah sedang menatap apa.

Namjoon menghentikan aktivitasnya dan membuka suara, "Besok kita beri 'pelajaran' pada tiga gadis itu."

"Apa maksud Hyung itu Airin, Seulgi, dan Hyejeong?" tanya Jungkook memastikan.

"Tentu saja mereka. Memangnya siapa lagi murid yang masih berani pada kita selain mereka," sahut Hoseok.

"Ya, bukankah kita sudah menindas mereka. Apa perlu melakukannya lagi?" ucap Jimin yang merasa kasihan juga pada Airin, Seulgi, dan Hyejeong.

"Kita beri 'pelajaran' lagi kepada mereka. Kali ini aku bisa pastikan mereka tidak akan berani lagi pada kita," ucap Namjoon dengan senyumnya yang penuh misteri.

Sementara, Jin dan Taehyung sebenarnya tidak tertarik dengan rencana untuk menindas Airin, Seulgi, dan Hyejeong besok. Di sisi lain, Yoongi tersenyum licik mendengar apa yang dibicarakan Namjoon. Ia senang melihat Airin, Seulgi, dan Hyejeong tertindas.

***

Keesokan harinya….

Sebuah mobil berhenti di depan gerbang sekolah. Gerbang itu bertuliskan Diamond High School. Kyuna masih belum turun. Sebenarnya ia ragu untuk melakukannya.

"Kyuna, kau harus menemui kepala sekolah dulu dan jelaskan bahwa kau tidak hadir selama sekolah karena cidera akibat kecelakaan. Ini suratnya dari rumah sakit. Ingat kau sekarang adalah Kyuwon. Jangan berbuat dan berkata hal yang membuat orang-orang curiga. Kau mengerti?"

Kyuna menatap Daehyun, "Ya" jawab kyuna pelan. Kyuna memandangi surat yang diberikan Daehyun, "Oppa, aku tidak mengetahui siapa saja teman Kyuwon atau siswa yang dikenal Kyuwon di sekolahnya. Kalau mereka mengajakku berbicara bagaimana?

Daehyun terlihat sedang berpikir, "Kyuna, kau bisa mengetahui siswa di sini lewat papan nama di baju mereka. Jika mereka mengajakmu berbicara, berpura-puralah kau mengetahui apa yang mereka bicarakan. Kau harus menyamar dengan baik. Jangan sampai mereka mencurigaimu. Aku tahu ini membahayakan untukmu, tapi kau harus melakukannya Kyuna, tidak ada cara lain… sampai Kyuwon sadar."

Kyuna menatap tak percaya pada Daehyun. Ia mengatakan seperti mudah melakukan penyamaran. Kyuna menarik nafas panjang dan keluar dari mobil. Daehyun menurukan kaca mobil. "Kyuna, aku akan menjemputmu nanti, berhati-hatilah di sekolah" ucap Daehyun lalu ia pun pergi melajukan mobilnya.

Kini Kyuna berdiri di depan gerbang sekolah. Ia mengingat kembali percakapannya dengan Daehyun semalam.

***

Semalam…

Kyuna tiba di Korea. Dia dijemput di bandara oleh Daehyun dan langsung dibawa ke apartemen Daehyun, tempat Kyuwon dirawat. Dalam perjalanan, Daehyun menceritakan kecelakaan yang dialami Kyuwon walaupun ia belum mengetahui siapa yang menabrak Kyuwon.

 

Setibanya di apartemen…

 

"Sudah sebulan dia koma dan belum sadar, selama itu juga Kyuwon tidak menghadiri sekolah. Sebentar lagi midtest, kalau Kyuwon tidak menghadiri sekolah terus. Aku takut dia harus mengulangnya tahun depan."

 

"Apa yang harus kita lakukan, Oppa?" tanya Kyuna yang juga tak tahu harus berbuat apa.

 

Daehyun menggambil foto Kyuna dan Kyuwon yang terselip di buku catatan. Sambil melihat foto, Daehyun berkata "Kalian belum pernah belajar di sekolah yang sama dan sekarang ketika kalian masuk universitas pun juga tidak bersama."

 

Kyuna hanya diam dan memandangi Kyuwon yang berbaring.

 

"KYUNA" ucap Daehyun yang hampir berteriak. "Bagaimana kalau menggambil cuti dulu dari universitas dan menggantikan Kyuwon ke sekolahnya? Bukankah wajah kalian sama"

 

"Apa?"

"Apa Oppa menyuruhku untuk menyamar sebagai Kyuwon di sekolah?"

 

"Kyuna, tidak ada cara lain. Kita tidak tahu kapan Kyuwon akan sadar dan dia juga sudah banyak tertinggal pelajaran. Sudah sebulan juga dia tidak masuk sekolah."

"Kau harus menggantikannya, Kyuna!"

***

Kyuna masih berdiri di depan gerbang sekolah. Ia menghembuskan nafasnya. "Apa aku harus melakukannya," bisiknya dalam hati.

Lalu Kyuna berjalan memasuki gedung sekolah dan menuju ruang kepala sekolah.

Kyuna menutup pintu kepala sekolah. Urusan dengan kepala sekolah sudah beres. Kini Kyuna berjalan mencari kelasnya. Ia merasa aneh dengan keadaan di sekitarnya. "Apa sekolah diliburkan? Kenapa tidak ada satu pun siswa yang terlihat. Kelas-kelas juga sepertinya kosong" pikir Kyuna.

Kyuna melihat dua orang siswa yang sedikit berlari melintasinya. Dua siswa itu tidak memperdulikan Kyuna yang sedang menatap mereka, namun Kyuna memperhatikan mereka.

"Kau dengar.. BTS menindas Airin, Seulgi, dan Hyejeong lagi di halaman belakang sekolah."

"Ya, aku tahu, bahkan sekarang BTS menyuruh Airin, Seulgi, dan Hyejeong mengatakan bahwa sekarang penguasa sekolah ini adalah BTS."

"Aku tidak tahu jadinya kalau Airin, Seulgi, dan Hyejeong menolak dan melawan mereka. Mereka pasti kalah. Kau tahu, kini semua murid takut dan tunduk pada BTS."

Dua murid itu pun terburu-buru pergi ke halaman sekolah. Kyuna menatap punggung mereka yang semakin menghilang. Sebenarnya Kyuna sedikit kaget mendengar pembicaraan dua murid tadi. Ia tidak suka dengan adanya penindasan, namun ia juga tidak ingin ikut campur masalah orang lain. "BTS menindas Airin, Seulgi, dan Hyejeong" Kyuna mengingat-ngingat kata-kata yang diucapkan murid tadi.

Kyuna penasaran dengan apa yang terjadi. Ia pun berjalan menuju halaman belakang sekolah.

***

Sementara itu, di halaman belakang sekolah …

Semua siswa berdesak-desakan melihat Airin, Seulgi, dan Hyejeong yang berhadapan dengan BTS. Semua siswa ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Airin, Seulgi, dan Hyejeong dalam keadaan terdesak dan tertindas oleh 7 anggota BTS saat ini. Tiga lawan tujuh, bukankah itu tidak adil. Apalagi yang jadi lawan adalah perempuan.

"Katakan bahwa semua murid di sini termasuk kalian takut dan tunduk pada BTS." ucap Namjoon dengan senyum liciknya.

Airin, Seulgi, dan Hyejeong kaget mendengar apa yang dikatakan Namjoon namun mereka hanya bisa diam. Hyejeong yang biasa melawan, kini hanya diam, dia tidak mau melakukan kesalahan yang akan membuatnya malu. Ia tahu, posisinya kini tidak menguntungkannya, semua siswa Diamond High School menjadikannya sebagai tontonan. Kalau ia melawan, ia tidak akan menang karena Hyejeong tahu bahwa BTS jauh lebih kuat darinya. Kini Airin, Seulgi, dan Hyejeong dihadapkan dengan 7 anggota BTS yang menatap tajam mereka dan tatapan seperti akan memakannya. Ditambah dengan semua siswa yang melihat mereka. Kalau mereka menuruti apa yang Namjoon katakan, artinya Airin, Seulgi, dan Hyejeong akan ditindas dan diperintah oleh BTS. Airin, Seulgi, dan Hyejeong harus menuruti semua perintah BTS yang akan menjadikan sekolah ini seperti neraka bagi mereka. Bahkan mungkin mereka akan jadi bahan pem-bully-an murid lain. Hyejeong berharap ada keajaiban terjadi. Ia masih berharap Kyuwon akan datang dan menyelamatkannya.

"Sepertinya mereka tidak bisa berbicara, Hyung" ucap Hoseok memanas keadaan. "Apa perlu kita buat mereka tidak bisa berbicara lagi."

Airin, Seulgi, dan Hyejeong menatap tak percaya dengan apa yang dikatakan Hoseok. Namjoon tiba-tiba menarik kerah seragam Hyejeong. Namjoon menatap tajam Hyejeong, "apa kau tidak menuruti apa kataku?" ucap Namjoon menyeramkan. "APA KAU HANYA BISA DIAM SAJA?" teriak Namjoon lalu menghempaskan tubuh Hyejeong hingga tersungkur ke bawah.

Semua siswa yang menonton, ada yang kasihan melihat Hyejeong, ada juga yang kaget melihat apa yang dilakukan Namjoon, dan ada yang senang melihat Hyejeong diperlakukan seperti itu. Airin dan Seulgi langsung menghampiri Hyejeong, menolongnya.

Seulgi yang biasanya diam kini menantang Namjoon karena tidak terima temannya diperlakukan seperti itu. Seulgi berdiri, "APA YANG LAKUKAN?" tantang Seulgi. Namjoon hanya menatap remeh pada Seulgi. Hoseok kali ini yang bertindak, "Cih, percuma kau membela temanmu, kalian tidak bisa menang melawan kami," ucap Hoseok.

Seulgi tidak terima dengan keadaan yang sedang terjadi, BTS yang merendahkannya, Hyejeong yang diperlakukan seperti itu, belum lagi semua siswa yang membentuk lingkaran seakan menjadikannya sebagai bahan tontonan yang menarik untuk dipermalukan. Seulgi tiba-tiba melayangkan tangannya pada wajah  Hoseok yang tepat berada di depannya.

Namun, Hoseok berhasil menahan tangan Seulgi lalu mencengkramnya dengan kuat. "Apa hanya ini yang kau bisa" ucap Hoseok. Seulgi merasakan tangannya sakit sekali karena cengkraman kuat Hoseok. Kemudian Hoseok mendorong Seulgi hingga terjatuh.

Melihat Seulgi terjatuh, Airin menatap tajam Hoseok. Airin ingin membalas perbuatan BTS yang telah memalukan kedua temannya di hadapan semua murid Diamond High School.

"Dengan melihat kalian seperti ini, semua siswa tahu siapa yang berkuasa dan paling kuat di sini" ucap Namjoon percaya diri.  Airin berdiri dan menatap BTS. Anggota BTS balik menatap tajam Airin.

Namun, pandangannya teralihkan pada sosok murid di depan kerumunan yang sedang melihatnya, sosok murid itu tepat berada di belakang BTS yang kini berhadapan dengannya. Airin menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"KYUWON-AH" ucap Airin setengah berteriak.

Bersambung …

次の章へ