Ernest dan Syila larut dalam suasana romantis. Sesekali hijab yang dikenakan Syila berkelabat karena tertiup angin. Pemandangan di sekitar hotel itu tampak mengagumkan setelah lampu dinyalakan. Kini Syila dapat melihat dengan jelas betapa gagah dan tampannya suaminya ini.
Tak lama kemudian pramusaji datang membawa dua porsi tenderloin steak dan orange juice untuk Syila dan Ernest.
"Selamat menikmati makanannya, Tuan dan Nona." Ucap pramusaji.
"Nyonya please!" Tegur Ernest dan lagi-lagi orang selalu saja salah memanggil Syila dengan sebutan Nona.
"Oh ya maaf Tuan. Silahkan dinikmati hidangan kami, Tuan dan Nyonya." Pramusaji itu membungkuk lalu mundur dan menjauh dari Syila dan Ernest.
"Kenapa sih selalu salah menyebutmu dengan Nona? memangnya pada ga percaya kalau kamu itu udah jadi istrinya Ernest Dwi Kusuma?"
"Sudahlah, Bang. Kamu ini sensi sekali."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください