Alvin merasa Ernest cukup dewasa untuk menghadapi masalah, mungkin saat ini menantunya itu ingin mencurahkan isi hatinya kepada dirinya. Karena Alvin tahu Ernest tidak punya orangtua untuk berbagi cerita.
"Sebaiknya kita sholat Maghrib dulu ya Ernest."
"Iya Ayah. Kita mau shalat di masjid atau di rumah, Yah?"
"Untuk saat ini kita shalat di rumah saja ya. Kita shalat berjamaah dengan Bunda dan Syila." Alvin memang rutin untuk shalat di masjid, tetapi ada kalanya dia shalat berjamaah di rumah dengan istrinya. Dia yang sering menjadi imam di masjid, kadangkala ingin menjadi imam untuk istrinya sendiri di rumah. Itulah yang membuat Alvin ingin hidupnya seimbang. Menjadi imam di masjid, sesekali juga menjadi imam bagi keluarganya di rumah.
"Baiklah Ayah."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください