Sementara itu, di luar menara sihir itu,
"Ada apa ya?" Tanya Evania, murid kelas B itu.
"Sepertinya ada sesuatu." Kata salah satu temannya.
"Semenjak Kurosa dan Ardolph berpindah ke kelas A, rasanya kita kehilangan orang.. seperti kita melemah.. sementara itu mereka menjadi lebih kuat.." keluh seorang gadis berambut hitam pendek.
"Viola, kita sudah latihan juga." Jawab gadis berambut pirang.
"Tetapi menara itu tidak terlihat biasa... sepertinya mereka berada di dalam.." kata seorang gadis berkulit hitam.
"Megan.. kamu benar.. sepertinya itu tidak biasa." Jawab Viola, gadis berambut hitam pendek itu. Ia memegang biolanya erat-erat.
Megan mengelus rambut keritingnya yang indah itu, dan ia pun mulai berdiri.
"Ayo kita bantu mereka!" Kata Megan semangat.
"Aku suka semangatmu itu! Kau memang selalu bersemangat, Megan!" Puji Evania.
"Kalau begitu, aku akan bangunkan semuanya! Kita harus membantu teman kita di kelas A juga. Banyak hal terjadi, tetapi kita hanya diam saja saat itu... memalukan. Mulai saat ini kita membantu!" Kata Megan.
Evania pun mulai membangunkan teman-temannya dengan sihir jaraknya.
"Sihir jarak Evania memang hebat..." puji Viola, gadis dengan biola itu.
Mereka pun membuka pintu asrama mereka.
.
.
"Di luar aneh.." kata seorang lelaki berambut merah muda itu.
"Lotus.. ada apa?" Tanya Amber.
"Ada menara besar.." kata Lotus.
Amber menengok ke jendela.
"Besar sekali!" Kejut Amber.
"Kita harus apa sebagai murid kelas C?" Tanya seorang lelaki yang sedang memakan sayur.
"Tentu saja, kita ini adalah bagian dari Kannoya Academy. Kita harus membantunya!" Seru Amber.
"Tetapi... bagaimana jika kita tidak terselamatkan?" Tanya Lotus.
"Sudahlah Lotus! Dengar! Mereka sudah berkali-kali terlibat dalam banyak masalah! Bagaimana jika mereka memerlukan kita? Kita sudah berkali-kali hanya duduk diam dan menonton, apakah tidak ada yang bisa kita bantu? Sudah terlalu lama kita menjadi pengecut..."kata Amber.
Lotus hanya diam saja.
Gadis berambut magenta itu berlari ke arah Amber.
"Kalau begitu, kita coba saja! Kalau masih hidup, syukurlah. Kalau sudah mati, ya sudah. Yang penting kita berusaha!" Seru gadis itu.
Amber tersenyum,
"Benar... ayo!" Kata Amber.
Semua murid kelas C pun keluar dari asramanya.