Yukina segera berlari ke arah benda melayang itu. Benda melayang itu mulai menyerang orang-orang yang berada di sana dengan meriam sihir mereka.
"Wind slasher!" Teriak Yukina.
Lalu ia mulai menebas ke arah benda melayang itu. Gelombang sihir angin terlihat mengarah ke benda melayang itu. Tetapi, benda melayang itu tidak mengalami kerusakan apapun, lecet pun tidak, malahan Yukina yang merasa seperti sedikit dipentalkan.
"Argh.."
"Bagaimana ini?" Pikir Yukina.
Salah satu meriam sudah mengarah ke arah Yukina. Meriam itu menembakkan sebuah sihir yang tidak diketahui. Saat sihir itu hendak sampai kepada Yukina, ia mendengar suara pedang yang terpatahkan. Mengingat pengalaman sebelumnya, ia segera menghindar dari sihir yang dikeluarkan meriam itu. Tetapi, salah satu lengannya terkena sihir itu, tangan kiri Yukina terbelit oleh rantai, dan rantai itu menyangkutkan diri pada tanah.
"Argh... astaga.. aku kurang cepat.. dan rasanya.." kata Yukina.
"Mengapa aku lelah...?" Tanya Yukina.
"Benar-benar.... rantai itu melemahkan kekuatan seseorang, dan dalam 1 menit, kamu akan tertidur.. hihihi.."
"Ah... siapa?" Tanya Yukina.
Ia melihat seorang gadis kecil berambut biru neon. Rambutnya diikat menjadi dua dan rambutnya bergelombang.
"Aah.."
"Huhuhu... mulai kehabisan tenaga ya? Hihihihi! Setelah kau tertidur, aku akan mempermainkanmu seperti sebuah boneka yang dimainkan oleh seorang gadis kecil manis... hihihi!" Kata gadis kecil itu.
"Argh... mengapa? Mengapa... mengapa... kamu... seperti... a.. a.. a...." kata Yukina yang terbata-bata, lalu ia pun tertidur.
"Huh.. dasar.. kalau rantai itu mengenai seluruh tubuhnya, pasti ia sudah tertidur 59 detik yang lalu.. huh.. Iano payah!" Keluh gadis kecil itu, ia mulai mendekati Yukina.
Banyak orang-orang yang mulai terkena rantai yang sama. Saat mereka terkena rantai itu, mereka mulai tertidur.
"A-apa yang terjadi?" Kejut Nera.
Tanpa disadari, Nera juga terkena rantai itu.
"Nera!" Kejut Ardolph.
"Oh.. rantai? Entah mengapa aku le..... z... z... zz..." kata Nera.
"Aduh gawat ini!" Kata Ardolph.
"Tenanglah kalian, aku ada di sini." Kata Night Hero berusaha untuk menenangkan Name dan Nomu.
"Tetapi.. bagaimana dengan kakak?" Tanya Name.
"Eh? Bukannya kakakmu di sini?" Tanya Night Hero.
"Tidak.. aku memiliki dua kakak, yang satu memang berada di sini, tetapi yang satu lagi.. aku tidak tahu.." kata Name.
Night Hero berusaha untuk menutupi kekuatirannya.
"Dia.. akan baik-baik saja.." kata Night Hero.
"Huh? Rantai?" Kejut Sun Hero.
Tetapi rantai itu meleleh saat terkena dengan tubuh Sun Hero.
"Yosh, aku harus segera menghancurkan meriam itu!" Kata Sun Hero. Kakinya mulai mengeluarkan api, ia pun melompat ke aran meriam itu.
"Eh?" Kejut Denzel.
"Denzel?" Tanya Junko.
"Aneh.. setelah orang-orang itu terkena rantai-rantai yang diluncurkan oleh benda itu, mereka perlahan-lahan menghilang." Kata Denzel.
"Aneh sekali..." kata Junko.
"Are?" Kejut gadis kecil berambut biru neon itu.
"Moooo! Kenapa gadis berambut merah itu menghilang? Ini pasti karna Iano! Iano! Sudah kubilang, jangan hilangkan orang-orang yang terkena rantai itu dengan sangat cepat! Huuuh! Iano baka!" Kata gadis itu.
"Ah, bodo amat lah. Untuk apa aku diturunkan jika mereka langsung menghilang? Mooo! Naik aja lah!" Kata gadis kecil itu yang mulai menghilang.