webnovel

Gantinya Harsya?

Hari sudah malam saat kami sampai di rumah orang tuaku, seperti dugaanku mereka kaget melihat kehadiranku karena biasanya aku baru pulang minggu depan. Ayah menatap Ali cukup lama sebelum menyuruhnya masuk. Ali duduk di kursi ruang tamu sementara aku segera ke dapur untuk membuatkan minuman untuk Ali dan ayah.

"Pulang sama siapa, Zie?" tanya ibu saat aku membuat teh manis di dapur.

"Teman, bu,"

"Teman apa teman?" Goda ibu. "Gantinya Harsya, ya?"

Aku tersipu. Aku melihat mata ibu berbinar, aku tahu ibu sangat berharap aku segera menemukan pengganti Harsya. Dia sangat kuatir karena semenjak kematian Harsya aku menutup hati pada semua lelaki karena aku selalu merasa kehadiran Harsya di sekitarku.

"Ibu selalu mendoakan kamu agar mendapatkan yang terbaik, Zie. Ibu sedih setiap melihatmu begitu larut dalam kesedihan"

Aku memalingkan wajahku dari ibu saat merasa ada sesuatu yang hendak menetes dari mataku. .

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ