Kiran terus berteriak sambil menggedor-gedor pintu dengan kedua tangannya.
"Bukain pintunya,,,!! aku mohon buka."Kiran begitu ketakutan,napasnya mulai tak teratur.Tubuhnya menggigil ketakutan dan di penuhi dengan keringat.
"Biar kamu rasain itu pembalasanku."Kata Reyhan dari balik pintu.Reyhan merasa senang sudah berhasil mengerjai gadis itu.
"A,,,,,aku mohon bukain pintunya,,!!"Kata Kiran.Napasnya sudah terasa mencekal tak teratur.Bahkan untuk menggedor pintu saja dia sudah tak mampu.
Kiran membayangkan Arjun.Air matanya sudah mengalir di pipinya.Dengan suara terbata kiran menyebutkan nama Arjun."Ma,,,,,mas Arjun,,,kia sa,,,,sangat merindukan mas Arjun.Tolong Kia mas,,,Kia serasa mau mati hari ini."Tubuh Kiran melorot kelantai sambil bersandar di pintu.
Kiran tak bisah lagi mengotrol napasnya.Lehernya serasa tercekik hingga akhirnya tubuh kiran ambruk tak sadarkan diri.
Reyhan hanya asik dengan ponselnya sambil duduk berpangku kaki di atas kursi kayu yang ada di tempat itu.Dia tak menghiraukan teriakan kiran yang sudah tak terdengar lagi.
Sementara di depan gudang yani sedang mencari keberadaan Kiran.Yani sudah sangat kesal karna saat mau melihat ke adaan Reyhan tiba-tiba Farit menerima telfon dari Reyhan kalau dia sudah pulang ke rumah.Yani tidak curiga sedikitpun terhadap farit kalau itu semua hanya jebakan untuk Kiran.
"Di mana kiran,,,? tadi dia disini sekarang kemana."Kata Yani sambil memanggil-manggil nama kiran namun tak ada jawaban.
Farit hanya diam sambil garuk-garuk tengkuknya yang tak gatal.Farit sangat takut jika yani mencurigainya.
"Mungkin teman kamu udah pulang.Kali aja dia kebelet ingin buang air kecil atau besar sehingga dia memilih untuk pulang terlebih dahulu."Kata Farit berharap yani bisa percaya.
Yani memicingkan matanya ke arah farit sambil memainkan bibirnya mencernah perkataan farit barusan.
Farit menelan ludahnya dengan gugup melihat tingkah yani yang menurutnya saat ini sangat menggemaskan.Farit semakin salah tingkah.
"Mungkin saja,,,,baiklah kalau gitu,aku balik dulu."Kata yani di anggukan kepalah oleh farit.
Farit langsung bernafas lega sambil memegang dadanya yang sedari tadi deg-degan.
Yani akhirnya pergi meninggalkan farit kembali lagi ke tempat parkir dan segera pulang ke rumah.
Saat Yani sudah pergi Farit segara menyusul Reyhan ke tempat dimana kiran di bawah.
"Mana gadis itu,,?"Tanya Farit yang sudah berdiri di depan Reyhan yang masih asik dengan ponselnya.
"Di dalam,,,!!" jawab Reyhan tanpa melihat pada Farit.
Farit ikut duduk di samping Reyhan.Sedangkan Reyhan tetap asik dengan ponselnya.Bahkan sama sekali tak melirik ke arah Farit sedikitpun.
"Kamu apain gadis itu sih Rey,,,? mengapa kamu ingin mengerjainya,,? menurutku dia gadis yang sangat cantik dan manis.Mengapa bisa kalian bermusuhan,,? Aku heran sama kamu,liat gadis cantik bukannya di rayu malah di jahatin seperti ini."Farit bicara panjang lebar dan mendapat tatapan tajam dari Reyhan.
Farit sontak menutup mulutnya dengan cengengesan.
Reyhan menyimpan ponselnya sambil matanya melihat ke arah pintu.Reyhan baru sadar kalau teriakan kiran sudah tidak ada.
"Mengapa suaranya sudah tak terdengar,,?"kata Reyhan sambil mengerutkan keningnya.Dia kemudian berjalan ke arah pintu.
"Hey gadis cerewet,,,mengapa kamu diam,,? apa udah cape teriaknya."Kata Reyhan dari luar namun tak ada jawaban sama sekali.
"Kenapa Rey,,,?Apa kamu sudah memperkosahnya,,? mengapa dia tak bersuarah..?"Tanya farit yang sudah berdiri di samping Reyhan.
Reyhan menatap tajam pada Farit mendengar perkataannya.Dia tak sebejat itu mau memperkosah anak orang.
Farit kembali menutup mulutnya dengan takut melihat tatapan Reyhan.
Perasaan Reyhan tak tenang.Dia merasa ada yang aneh.Tadi gadis itu terus berteriak untuk di bukakan pintunya,tapi mengapa sekarang terasa begitu sunyi.
Dengan perlahan Reyhan membuka pintu ruangan itu.
"Kamu mau apa lagi sih Rey,,,?Lepasin aja gadis itu."Kata Farit.
Reyhan tak menghiraukan temannya dan langsung membuka pintu.Saat Reyhan membukanya ada yang mengganjal dari dalam.
Reyhan mendorongnya dengan perlahan dan sangat terkejut bahwa yang menahan pintu itu adalah tubuh kiran yang sudah tak sadarkan diri.
Reyhan segera berlutut memeriksa apa yang terjadi.
"Hey gadis cerewet,,,buka matamu,,!!"Reyhan menepuk-nepuk wajah kiran dengan telapak tangannya.Namun kiran tak bergerak sama sekali.
Farit sudah terlihat panik.Dia takut kalau ternyata benar Reyhan telah memperkosanya.
"Apa yang sudah kamu lakukan Bro,,? kamu menyiksanya sampai mati.Sungguh dirimu tak punya hati.Kita akan masuk penjara Reyhan Aditama."Farit begitu panik sehingga dia bicara asal-asalan.
"Aku belum kawin dan masih mudah untuk masuk penjara.Aku tidak ingin....."
"Farit DIAM,,,"Reyhan membentak Farit yang terus saja bicara.
Farit langsung menutup mulutnya namun dia begitu takut.
"Gadis bawel bangun,,,!kamu jangan nakut-nakutin."Kata Reyhan yang sudah menaruh kepala kiran di pahanya.
Kiran tak kunjung bangun.Reyhan juga sudah terlihat panik.Dia merasakan tubuh kiran yang bersuar dingin.Dengan segera Reyhan memeriksa napas kiran di hidung dengan jari telunjuknya Kemudian beralih memeriksa nadi Kiran.
"Masih hidup,,,Kita bawah dia ke klinik sekarang."Kata Reyhan segera menggendong kiran.
Farit mengikut dengan bernafas lega mendengar gadis itu masih hidup.
Reyhan dengan buru-buru membawah Kiran.Bahkan dia sudah tak perduli dengan tatapan orang-orang yang sedang memandangnya.Karna Reyhan membawah kiran melewati pasar yang masih sangat ramai.
Bahkan semua gadis yang melihat menatap dengan perasaan iri.Mereka berharap yang sedang di gendong oleh pria tampan itu adalah diri mereka.
Untung saja ada klinik dekat pasar walaupun itu sebenarnya adalah klinik bersalin.
Reyhan segera masuk ke dalam klinik dan menidurkannya.
"Mba perawat tolong priksa teman saya.Dia tiba-tiba saja pingsan."Kata Reyhan kepada seorang Bidan yang sedang bertugas di klinik itu.Tanpa sadar dia mengelus puncak kepala kiran saking paniknya.
Farit sedang berdiri di belakang Reyhan.Bidanpun langsung memeriksa kondisi kiran karna melihat ketampanan Reyhan yang sudah seperti artis Kpop.
Bidan itu terlihat memeriksa nadi kiran dan matanya.Kemudian memeriksa tekanan darah Kiran.
"Sepertinya gadis ini mengalami trauma.Degup jantungnya tak seperti biasa.Bahkan aku merasahkan denyut nadinya sangat lemah."Kata bidan itu menjelaskan.
Reyhan dan Farit terkejut.Mereka hanya diam sambil memandangi bidan itu yang membuat bidan itu salah tingkah.
"Gadis ini sebenarnya pingsannya karna apa,,?" Tanya Bidan itu menghilangkan kegugupannya.
"Dia terkurung di ruangan gelap."Jawab Reyhan yang sekarang merasa sangat menyesal.Reyhan sudah tau akibat pingsannya Kiran yang mungkin takut terhadap kegelapan di dalam ruangan.
"Gadis ini takut terhadap kegelapan di saat dia berada di dalam ruangan.Nyawanya bisa saja terancam."Jelas Bidan itu.
Reyhan semakin menyesal sedangkan Farit samakin ketakutan.Farit merasa menyesal sudah mengikuti permainan Reyhan yang sangat konyol itu.
"Tapi kalian tenang saja..!! dia baik-baik saja sekarang."Kata bidan itu yang hanya melihat Reyhan dan temannya hanya diam.
Mendengar itu Reyhan bernafas lega begitu juga dengan farit.Reyhan menatap kiran yang sedang pingsan juga terpasang selang oksigen di hidungnya dengan penuh penyesalan.Hampir saja dia membunuh gadis itu.
"Kalau dia sadar,,,dia sudah bisa di bawah pulang."Kata bidan itu.
"Trima kasi mba,,,"yang hanya di jawab oleh farit.
Bidan itu hanya mengangguk setelahnya dia kembali duduk di depan meja kerjanya.
"Astaga Rey,,,,hampir saja kita membunuh anak orang."Farit berkata dengan pelan yang hanya dia dan Reyhan yang dapat mendengar.
Reyhan hanya diam sambil terus menatap kiran yang masih memejamkan matanya.Harus bagai mana dia menghadapi kiran nantinya.Sudah pasti gadis itu akan semakin membencinya.Apalagi dia harus menerima amukan dari yani jika tahu nyawa temannya hampir saja melayang dan sudah membodohinya dengan berpura-pura di pukuli.
😊😊😊😊😊