Yin Wushuang mengangkat tangannya, kemudian energinya perlahan keluar dan terbang di atas tangannya.
Kakek Jun melihat Yin Wushuang yang sedang melepaskan energi kekuatannya, dalam hati Kakek Jun juga merasa sedih. Tapi ia juga tidak ingin menyesal kedepannya.
Semua pengikut Yin Wushuang yang ada di cincin phoenix menghela napas, mereka berpikir, 'Jika Yin Wushuang mencabut kekuatannya maka mereka tidak akan bisa bersama dan berkomunikasi dengan Yin Wushuang lagi.'
[Tuan…]Mo Baobao bersuara tapi tidak berani meneruskan ucapannya.
Selama ini perasaan Tuannya dengan Jun Shangxie ia sangat paham.
Karena Jun Shangxie, hidup Yin Wushuang menjadi lebih berwarna.
Karena Jun Shangxie juga, Tuannya rela memberikan obat She Zun pada Xue Ran.
Karena Jun Shangxie, Tuan memiliki orang yang sangat kuat dan bersedia membantu Tuannya dalam menghadapi badai.
Mo Baobao sadar, Jun Shangxie sangat penting bagi Yin Wushuang.
Jika bersama Jun Shangxie dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini, Jun Shangxie akan mati.
'Tuan… akan memilih pilihan yang mana?' Pikir Mo Baobao.
-
Di Pagoda Jun lantai satu…
Tatapan Jun Shangxie sangat dingin ia berkata, "Aku tanya kamu terakhir kalinya, kalian bawa pacarku ke mana?"
Kemudian Jun Shangxie mengeluarkan energi kekuatannya, para penjaga yang ada di sana langsung terjatuh dan berkata dengan gemetar, "Kami… kami tidak bisa mengatakannya."
Tiba-tiba Jun Tianlan dari atas tangga turun ke lantai bawah dan melonggarkan dasinya, "Kakek ingin menemuinya dan memintanya untuk memilih."
"Memilih apa?" Seketika Jun Shangxie langsung berubah, rambut silvernya terurai.
"Tinggalkan kamu atau mencabut kekuatannya." Jun Tianlan sampai ke bawah dan kemudian pergi, ia seolah sedang memberitahu Jun Shangxie suatu hal yang tidak penting.
Prang…
Di atas meja ada beberapa gelas teh langsung pecah, kaca yang ada di lantai satu juga ada beberapa yang pecah termasuk lampu yang tergantung di lantai satu.
Para pelayan yang ada di sana seketika langsung kaget, dan mereka berusaha untuk bersembunyi.
Saat ini Jun Shangxie sangat marah, bahkan amarahnya langsung keluar.
"Kalian ingin dia meninggalkanku?" Tanya Jun Shangxie.
Jun Tianlan membelakangi Jun Shangxie dan bertanya juga, "Lantas kamu rela membiarkan nyawamu terus berkurang?"
"Ayahanda, aku rela mengurangi nyawaku daripada meninggalkan seseorang yang aku cintai."
"Oh?" Jun Tianlan tersenyum kemudian ia pun berjalan keluar dari Pagoda Jun.
Karena liftnya sudah dikunci, sehingga Jun Shangxie langsung mengeluarkan kekuatannya, ia berlari dari lantai 1 ke lantai 33.
Jun Shangxie berlari sambil merasakan punggungnya mulai terbakar lagi.
Tapi ia tidak peduli akan hal itu.
Kenapa kakek bisa-bisanya meminta Yin Wushuang membetri pilihan yang sulit ini?
Ia juga tidak ingin Yin Wushuang meninggalkannya!
Sampai mati juga tidak akan bersedia!
Tapi ia sendiri juga tidak ingin melihat Yin Wushuang mencabut kekuatan yang dimilikinya!
Karena Yin Wushuang bukan seorang burung yang dikurung di dalam sangkar, tapi Yin Wushuang adalah seekor elang yang bisa terbang sampai ke langit dengan bebas!
Ia bersedia bertahan menghadapi kekacauan yang ada di dunia ini, ia adalah seorang Ratu.
Yin Wushuang bisa menghadapi segala musibah dan merubah kegelapan menjadi sebuah cahaya!
Jun Shangxie tahu bahwa Yin Wushuang sangat giat dan ia juga sangat menyukainya!
Ia sangat suka pada Yin Wushuang yang rajin, karena baginya itulah Yin Wushuang yang sesungguhnya!
Tulang dan darah yang ada di dalam tubuh Yin Wushuang adalah perjuangannya!
Membiarkan Yin Wushuang mencabut kekuatan yang dimilikinya itu sama saja dengan mematahkan sayapnya untuk terbang di langit.
Jun Shangxie tidak ingin membiarkan Yin Wushuang mencabut kekuatannya!
-
Di ruang kerja lantai 33…
Yin Wushuang merasakan energi yang ada di dalam tubuhnya mulai mengalir ke luar dari tubuhnya, kemudian ia pun menutup mata. Saat ini Yin Wushuang terlihat seperti sedang menikmati energi kekuatan yang terakhir kali. Ia sangat menyukai perasaan seperti ini.
"Yin Wushuang, aku tahu sikapmu sedikit keterlaluan, tapi kalau kamu merasa ideku sangat bagus kamu cabut saja kekuatanmu sekarang. Kalau kamu tidak tega biar aku yang membantumu!"
Suara Kakek Jun terdengar dari luar koridor.
Jun Shangxie sangat merasa cemas, akhirnya ia pun sampai di depan pintu dan menekan tombol merah.
Di dalam ruang kerja itu, pacarnya sedang dihadapkan pada pilihan yang sulit.