Papan perintah itu berwarna hitam.
Diatasnya tertulis sebuah kata 'Jun'.
Melihat benda itu tiba-tiba Han Wu merasakan ada energi kekuatan dari barang tersebut.
"Ini adalah...."
Saat itu Direktur sedang berdiri di dekat jendela sambil melihat keluar jendela. Kondisi di luar saat itu masih hujan dan juga disertai dengan petir.
Kemudian ia pun berkata, "Atasan Han, antara Jun Shangxie dan Dongfang Ya, kamu memilih siapa yang dihukum?"
Menurut Han Wu, Dongfang Ya lah yang harus dihukum, namun kemudian ia pun membalikkan papan tersebut dan melihat tulisan 'Jun' diatas papan tersebut, ia sangat terkejut bahkan sampai tidak sengaja membuang papan itu.
"Dia kembali?"
"Iya, dia sudah kembali."
"Dia datang untuk mengambil kembali setengah jantungnya?"
"Tidak, dia datang hanya demi Yin Wushuang."
-
Malam pun tiba, tapi saat itu hujan tidak kunjung berhenti.
Teman-teman kelas Huang sangat kaget melihat kondisi Yin Wushuang dengan sekujur tubuhnya penuh dengan darah.
Mereka pun mendengarkan penjelasan Yin Wushuang, dan seketika mereka pun menjadi sangat marah ketika telah mendengarnya.
"Adik Wushuang, kamu tidak anggap kami ini temanmu kan?"
"Kenapa kamu tidak memberitahu kami bahwa kamu telah didaftarkan oleh orang lain?"
"Adik Wushuang, sikapmu benar-benar membuat kami kecewa!"
Begitu juga dengan Nan Ya, ia hanya bersikap dingin dan meninggalkan ruang latihan, teman-teman yang lain juga meninggalkan Yin Wushuang sendirian.
Melihat situasi saat ini Yin Wushuang pun menjadi bingung, ia tidak menyangka respon teman-temannya akan seperti ini.
Awalnya mereka semua sudah mulai akrab, namun saat ini mereka langsung berubah sehingga membuat Yin Wushuang tidak tahu bagaimana harus menghadapi mereka.
Atau ia tetap harus bersikap biasa saja tapi... mereka bersikap seperti ini bukan berarti mereka tidak menyukaiku...
Mereka hanya marah karena Yin Wushuang tidak memberitahu kepada mereka mengenai pertandingan.
Keesokan harinya Yin Wushuang berencana untuk menjelaskan kepada mereka.
Kemudian Yin Wushuang pun membalikkan badannya dan terbengong.
Saat itu Yin Wushuang melihat Nan Ya sedang berada di dapur dan teman-teman yang lain sibuk membantunya.
"Garam! Cuka ! kecap!"
"Ini ini ini!"
"Zhang Tiedan! Sayurnya sudah dicuci belum?"
"Sedang dipotong!"
"Suruh Lao Jiu membeli alkohol ke pasar! Beli yang paling mahal, nanti aku yang akan ganti uangnya!"
"Dia dari tadi sudah pergi! Dia bilang tidak akan kembali jika tidak mendapatkan alkohol!"
"Hahaha semua ini harus kita siapkan dengan baik untuk Adik Yin Wushuang!"
Di bawah sinar lampu mereka sibuk mondar-mandir ke sana-kemari sambil menunjukkan wajah bahagia.
Yin Wushuang tidak menghampiri mereka, ia hanya bersandar di dekat pintu sambil tersenyum.
Tidak lama kemudian, sayurnya pun datang dalam jumlah yang sangat banyak, semua sayur diletakkan di atas meja.
Orang yang tadi diperintahkan untuk membeli alkohol juga sudah kembali.
Setelah semuanya sudah siap, Nan Ya yang sedang duduk kemudian melambaikan tangan untuk memanggil Yin Wushuang, "Kenapa bengong? Cepat sini, tinggal tunggu kamu!"
"Iya,iya." Yin Wushuang pun datang dan duduk di kursi utama.
-
Sementara itu di kejauhan ada seorang lelaki tampan yang sedang bersandar di dekat pohon sambil melihat keseruan Yin Wushuang dengan teman-temannya.
Dibawah pohon itu, guru Qin bersendawa kemudian berbisik, "Murid-muridku...Mmmm mereka akan mengira bahwa aku adalah guru yang bertanggung jawab. Meskipun aku suka minum tapi saat muridku sedang ada masalah aku masih ingin membantu mereka..!"
"Lalu?" Tanya Jun Shangxie.
"Iya tapi mereka tidak tahu bahwa kamu telah memberitahuku mengenai masalah ini dan memintaku untuk turun tangan mengurus Yin Wushuang dan Dongfang Ya." Kemudian ia pun meminum birnya lagi...
Cinta itu sebuah hal yang sangat baik.
Ling'er, andaikan kamu masih ada di sini, aku juga tidak akan kesepian seperti sekarang.
Jun Shangxie melirik guru Qin dan menatap Yin Wushuang dari kejauhan.