Mo Jin telah merebut bolanya dari Yan Ziye, ketika Mo Jin mengedipkan matanya seakan-akan ada cahaya gelap yang berkedip begitu cepat.
Mo Jin mengambil bola ke tangannya dengan sangat cepat. Ketika dia akan memberikannya pada Han Li, tiba-tiba wajahnya berubah menjadi pucat kemudian memuntahkan darah. Tidak lama kemudian dia pun terjatuh ke tanah.
"Mo Jin!"
Staff medis pun datang, kemudian mereka dengan cepat membawanya pergi.
[Tuan, ilmunya sudah hilang.]
Jadi apakah benar Mo Jin menggunakan ilmu sihir?
[Kemungkinan besar]
Mendengar jawabannya, Yin Wushuang sangat kaget.
Tim kelas kekurangan satu orang, bagaimana ini?
"Wasit, lomba ini dilanjutkan nanti saja, jawab Han Li.
"Kalian tidak ada pemain cadangan?" Dengan nada suara tak senang, wasit bertanya.
Seharusnya setiap regu ada 12 orang, 5 orang bermain, yang lainnya adalah cadangan.
Pada dasarnya mereka hanya menggangap ini hanya sebuah permainan, jadi mereka tidak mempersiapkan cadangan pemain.
"Diundur apa lagi? Akui saja kekalahan kalian, tadi saja kami hampir memasukkan bola lagi, jika bola tadi masuk kitalah pemenangnya, jawab seorang pemain dari tim Yan Ziye.
"Apa kamu yakin 100% bisa masuk?" Rong Yun bertanya padanya
Saat itu, kedua tim saling berdebat.
Ketika situasi semakin memanas, Yin Xue'er berjalan dari kursi suporter tim Yan Ziye dan berkata: "Lebih baik begini saja, saya selaku sebagai asisten mereka, saya akan menggantikan satu orang. Sedangkan untuk kelas F, digantikan oleh saudara perempuan saya Yin Wushuang. kakak saya kan dulu juga bertanding untuk menjadi asisten bola basket."
Akhirnya dengan persetujuan Mo Baobao Yin Wushuang pun bersedia mengikuti permainan.
Saat pertandingan akan dimulai, Yin Xue'er menatap Yin Wushuang dengan saksama.
"Kak, kamu dari dulu ingin memperebutkan posisi ku sekarang, tidak hanya aku yang jadi korbanmu tapi Zhu Lian juga, sekarang disaat seperti ini kita tunjukkan saja siapa yang paling hebat. Kalau kamu kalah maka kamu harus menuruti perintahku."
Yin Xue'er adalah tunangan Yan Ziye, dan dia menyukai bola basket sejak kecil, dan Yin Xue'er memilih Yan Ziye sebagai pasangan hidupnya.
Jika mereka bertanding solo, selain Yan Ziye tidak ada yang bisa bersaing dengan Yin Xue'er
Ini adalah alasan Yin Xue'er dapat menjadi asisten mereka saat ini.
"Kenapa, kakak tidak berani?" Yin Xue'er dengan nada tinggi bertanya padanya.
Semua orang menatap Yin Wushuang dan menunggu jawaban darinya.
Mau tanding beneran atau hanya main-main?
Yin Xue'er menyenggol Yin Wushuang dan bertanya: "Bagaimana?"
"Saya sedikit takut." Yin Wushuang tiba-tiba menjawabnya seperti itu.
"Takut apa?" Yin Xue'er didalam hatinya tertawa dan kembali bertanya pada Yin Wushuang.
"Yin Wushuang takut kalah?"
"Tutup mulutmu! Ratuku tidak akan takut!"
"Apakah Yin Xue'er paling hebat? Lantas tidak ada yang bisa mengalahkannya?"
Yin Wushuang berdiri kemudian turun ke lapangan.
Dia lalu tersenyum seperti bunga yang mekar, lalu ia berkata: "Saya takut kamu kalah, kamu nanti tidak bisa menerima kekalahanmu."
Ucapannya terdengar oleh penonton, para penonton pun merasa ia berani sekali berkata seperti itu.
Belum mulai tanding aja, udah bisa bilang Yin Xue'er akan kalah!
Bermain bola basket bukan hanya 1 lawan 1 tapi 5 lawan 5 orang!
Menurut tim kelas F, kurangnya seorang Mo Jin membuat mereka seperti kehilangan kaki!
Tapi menurut tim basket Yan Ziye, kehadiran Yin Wushang membuat tim mereka menjadi kuat!
Jika Yin Wushuang kalah, bukankah itu akan membuatnya sangat malu?