webnovel

Hati yang Kacau

編集者: Wave Literature

Setelah Ye Yan keluar selama kira-kira setengah jam, dia mendapat telepon dari Tuan Besar Ye.

"Yuyao sudah ketemu, kamu tidak usah mengurusnya. Segera jemput Qianyu dan pergi dengannya ke pantai untuk membuat foto pernikahan." Tuan Besar Ye memerintah dengan nada keras.

"Aku sudah sampai di greenway, aku akan pulang melihatnya sebentar lalu langsung pergi." Mobil yang dikendarai Ye Yan sudah masuk ke jalur hijau yang menuju ke rumah keluarga Ye, untuk sampai ke rumah dari sana hanya membutuhkan dua hingga tiga menit saja.

"Tidak perlu, cepat kembali!" Tuan Besar Ye sedikit marah, "Apa teguran kemarin malam masih belum cukup? Kau mau pernikahan ini hancur???"

"Kakek, aku sudah sampai di pagar rumah. Aku hanya akan melihat Yuyao sebentar lalu langsung pergi. Masa begitu saja bisa membuat pernikahan ini hancur? Apa kakek tidak terlalu berlebihan??" Ye Yan langsung membawa mobilnya masuk ke area rumah.

Tuan Besar Ye terdiam selama beberapa detik, kemudian dia berkata dengan suara rendah, "Xiao Han ada di sini."

Ye Yan terkejut lalu bertanya, "Kenapa dia bisa berada di sana?"

"Dia ingin membujukku agar membatalkan pernikahan, dia mengatakan dengan jelas kalau dia tidak akan melepaskan Qianyu. Kalau kamu terus saja mengabaikan Qianyu, maka kamu benar-benar bisa kehilangan dia." Tuan Besar Ye berkata dengan cemas, "Besok adalah hari pernikahanmu, meskipun kamu sangat memikirkan Yuyao, kamu harus menahannya. Hanya tinggal satu setengah hari saja, asal pernikahanmu dengan Qianyu lancar dan anakmu bisa lahir dengan sehat, maka aku akan tutup mata terhadap beberapa hal. Tapi dalam dua hari ini kamu jangan lagi membuat masalah."

"Aku tahu, kakek." Ye Yan menginjak rem dan menghentikan mobilnya, "Sekarang juga aku akan kembali dan menjemput Qianyu lalu ke pantai."

"Begitu baru benar. Cepat pergi." Tuan Besar Ye mematikan telepon lalu menghembuskan nafas lega. Dia benar-benar kehabisan akal menghadapi Ye Yan, tidak peduli bagaimanapun dia memerintah atau mengancamnya, semua itu tidak ada gunanya. Saat ini dia hanya bisa membujuknya dengan cara seperti ini. Semoga dengan mendengar kata 'tutup mata' tadi, Ye Yan bisa tenang selama beberapa hari.

**

Dalam perjalanannya kembali, kalimat yang diucapkan Tuan Besar Ye tadi terus terngiang di kepala Ye Yan. Entah kenapa hatinya menjadi kacau. Ini adalah tujuan awalnya, sekarang akhirnya kakek melunak dan setelah acara pernikahan dia akan tutup mata terhadap hubungannya dengan Gong Yuyao. Seharusnya dia merasa senang, tetapi mengapa dia tidak gembira dan sebaliknya hatinya malah merasa muram???

Wajah cantik Lan Qianyu yang lelah dan lesu muncul di pikirannya. Hatinya pun semakin lama semakin kacau, dia merasa sepertinya dia telah melakukan suatu kesalahan, kesalahan yang amat besar…

**

Lan Qianyu duduk di sofa dalam kamar. Dia memegang buku sambil melamun. Bahkan ketika pintu kamar dibuka pun dia tidak menyadarinya.

Ye Yan dengan lembut menarik buku yang dipegangnya lalu meminta maaf dengan suara pelan, "Maaf, tadi…"

"Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?" Lan Qianyu bertanya dengan tenang.

"Ha?" Ye Yan terkejut.

"Bukankah Yuyao-mu lari dari rumah? Sekarang seharusnya dia sudah ditemukan, kan?" Lan Qianyu bertanya dengan nada seakan-akan dia sedang membicarakan seorang teman.

"Iya, sudah ditemukan." Ye Yan merasa agak canggung, "Sudah siang, ayo kita berangkat."

"Mau kemana?" Lan Qianyu bertanya dengan kebingungan.

"Makan di tepi pantai, kemudian melakukan pemotretan pernikahan." Ye Yan membantunya berdiri, "Mempertimbangkan kondisi tubuhmu yang kurang baik, kita tidak akan ke laut, kita akan langsung mengambil foto di tepi pantai."

"Apa bukan karena waktunya yang tidak cukup, ya…?" Lan Qianyu menaikkan sudut bibirnya dan tersenyum dengan nada sedikit mencemooh.

"Memang waktunya agak mepet…" Ye Yan merasa agak bersalah, "Nanti kita akan melakukannya lagi, masih ada kesempatan…"

"Tidak usah." Lan Qianyu memotong perkataannya dengan dingin, "Toh bukan pernikahan yang benar-benar didasari dengan cinta. Hubungan kita hanya sebatas di permukaan saja. Cukup mengambil beberapa lembar foto untuk dipajang saja."

次の章へ