Darah Ye Yan mulai memanas, dia lalu menggigit telinga Lan Qianyu dengan penuh hasrat. Nafasnya yang membara membangkitkan sensasi yang tersembunyi dan dia mengerang dengan suara rendah yang berat dan kasar, "Ayo kita selesaikan yang waktu itu belum terselesaikan…"
"Tidak mau!" Lan Qianyu menjerit pelan dengan ketakutan.
Suara erangan Ye Yan yang seperti orang mabuk terdengar di telinganya, suara itu membawa hawa panas bagaikan api yang membakarnya.
"Bajingan! Lepaskan aku…" Lan Qianyu benar-benar mau gila rasanya, dia mengerahkan segenap kekuatannya untuk melepaskan diri dari Ye Yan, tapi sayangnya usahanya itu sama sekali tidak berhasil dan hanya malah membuat lukanya semakin terasa sakit.
…..
"Tidak, jangan…" Lan Qianyu menggelengkan kepala dengan ketakutan.
Nafas Ye Yan semakin berat, gerakannya semakin berani dan tak terkendali.
Lan Qianyu mengejang ketakutan, dan di tengah keputusasaannya, dia tiba-tiba menolehkan kepala dan menggigit lengan Ye Yan dengan kuat…
Kening Ye Yan berkerut kesakitan, mau tidak mau dia mengakui bahwa gigi Lan Qianyu benar-benar kuat. Waktu itu dia menggigit pahanya hingga berdarah-darah dan sampai sekarang masih meninggalkan bekas luka tipis. Saat ini walaupun Ye Yan mengenakan jas yang menutupi lengannya, namun gigitan Lan Qianyu masih terasa menyakitkan, kalau dia terus menggigitnya seperti ini, bisa-bisa lengannya berdarah…
"Qianyu!" Dari luar kamar mendadak terdengar suara seruan Xiao Qi.
Lan Qianyu menjadi kaku tak bergerak, tetapi Ye Yan masih tetap tidak menghentikan gerakannya.
"Qianyu?" Xiao Qi memanggil lagi, "Apakah kamu sudah selesai ganti pakaian?"
"Belum, masih belum." Suara Lan Qianyu sudah tidak tenang lagi, tetapi membawa kepanikan yang tidak bisa ditutupi.
"Ada apa denganmu?" Akhirnya Xiao Qi merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan suaranya, dia lalu bertanya dengan cemas, "Apa lukamu terbuka??? Bukakan pintunya, aku akan membantumu…"
Lan Qianyu memandang Ye Yan dengan wajah memohon, lalu dia menggerakkan bibirnya, "Kumohon, lepaskanlah aku!"
Ye Yan bukan hanya tidak mau melepaskannya, tetapi dia malah mencium bibirnya dengan beringas, ciuman itu sangat cepat bagaikan badai sehingga membuat Lan Qianyu lengah dan tidak dapat menghindarinya.
Lan Qianyu gemetar kesakitan tanpa henti, air matanya bergulir turun, dan dia pun menggigit bibir Ye Yan sekuat tenaga dengan penuh kebencian. Darah segar mengalir keluar beserta dengan air matanya yang masuk ke dalam mulutnya, mengalir di antara bibir dan giginya…
"Qianyu, Qianyu…" Xiao Qi mulai menggedor pintu, "Buk buk" suara gedoran keras itu bagaikan memukul-mukul hati Lan Qianyu. Tunangannya berada di luar, tetapi dia di sini malah sedang diserang oleh pria lain…
Pria ini benar-benar bajingan, dia seperti monster, bagaimana bisa dia melakukan perbuatan mengerikan seperti ini…
Akhirnya Ye Yan berhenti dan melepaskan Lan Qianyu. Dia menarik keluar tangannya dan mengambil tisu untuk mengelap bersih darah gadis di jarinya. Wajahnya tersenyum, "Ternyata kamu perawan!"
Lan Qianyu bergegas mengenakan kembali bajunya, lalu memandang Ye Yan dengan pandangan penuh kebencian hingga ke tulang. Seluruh tubuhnya gemetaran karena emosi.
"Qianyu, kalau kamu tidak bersuara, aku akan mendobrak pintu." Xiao Qi semakin cemas.
"Xiao Qi, apa yang sedang kamu lakukan?" Terdengar suara Shen Xin dari luar.
"Qianyu sedang ganti pakaian di dalam, sepertinya ada yang tidak beres." Xiao Qi sangat khawatir, "Mungkin lukanya terbuka, aku sudah bertanya tapi dia tidak menjawab."
"Jangan khawatir, mungkin dia belum selesai berpakaian dan tidak ingin kamu melihatnya." Kata Shen Xin, "Kamu pergilah dulu, biar aku saja yang mengurusnya."
"Baiklah, kalau ada apa-apa panggil aku." Xiao Qi pun pergi.
Shen Xin mengetuk pintu, "Qianyu, kamu di dalam?"
"Aku sudah mengotori bajuku." Lan Qianyu menjawab pelan, "Shen Xin, tolong belikan sebungkus pembalut wanita ya."
"Oh…ternyata begitu." Shen Xin menghembuskan nafas lega, "Aku segera membelinya."
Setelah Shen Xin pergi, keadaan di luar pun kembali sunyi.