Ciuman Kasih Sayang

"Simpan ini baik-baik ya." Chi Wan berkata sembari mengedipkan mata, "Jangan sampai ketahuan sama pamanmu."

"Betul betul betul!" Liu Liu segera memasukkan dasi itu ke dalam saku celananya dengan hati-hati. Tampak ada ekspresi serius di wajahnya, "Aku akan menjaganya dengan baik!"

Chi Wan mencubit pipi tembem Liu Liu dengan gemas, "Kamu bisa menghubungiku kapan saja."

"Baiklah!"

Wen Mo bersandar di pintu sembari menyalakan sebatang rokok dan tersenyum dengan wajahnya yang tampan.

Liu Liu bukan tipikal anak yang baik, ia seperti landak yang selalu bisa menusuk semua orang kapan saja dengan durinya yang tajam.

Mendengar ada gelak tawa dari arah kamar Liu Liu, ada kepuasan tersendiri terpancar dari wajah Wen Mo.

Lalu ia mendengar Liu Liu mengajukan sebuah permintaan dengan nada yang lembut.

"Istriku, bolehkah aku mencium bibirmu?"

Wen Mo tersenyum dingin lalu melemparkan rokoknya.