webnovel

Pedang Abadi untuk ke Langit dan Dunia Bawah

編集者: Wave Literature

"Apa itu The Legend of Sword and Fairy? Kedengarannya seperti novel Celestial Warrior." Ujar An Cheng. "Apa bagusnya game itu? Lebih baik main Diablo saja!"

"Aku tidak tertarik dengan game fantasi yang biasa-biasa saja." Ujar Nalan Hongwu sambil meletakkan tangannya di belakang punggung, ia terlihat tidak senang. "Ini terlalu vulgar. Walaupun karakter utamanya berlatih seumur hidup sekalipun, tapi aku bisa membunuh mereka dengan telapak tanganku. Aku tahu banyak sekali keterampilan dan teknik, lebih dari yang ada di dalam buku. Apa asyiknya main game kalau aku bisa menang dengan mudah?"

"Kenapa game di sini semakin lama semakin bertambah?" Tanya Song Qingfeng. "Bukankah lebih baik membuat sekuel untuk Resident Evil dan Diablo? Kenapa malah mengeluarkan sesuatu yang mirip dengan Celestial Warrior? Apa bagusnya game The Legend of Sword and Fairy?"

"Mengapa kalian berkumpul di sini? Apa maksudnya dengan Celestial Warrior?" Saat itu Xu Zixin dan Shen Qingqing tiba-tiba mendengar orang-orang membahas tentang Celestial Warrior, jadi Xu Zixin dan Shen Qingqing langsung melirik ke arah mereka.

"Pemilik warnet akan main game baru." Ujar Lin Shao dengan malas. "Nama gamenya The Legend of Sword and Fairy. Bukankah itu terdengar seperti Celestial Warrior? Memangnya seberapa bagus game itu?"

"Hm… aku tidak yakin dengan game ini." Ucap Bai Lang sambil menggelengkan kepalanya, ia terlihat kecewa.

"Siapa bilang game ini sama dengan Celestial Warrior?" Ujar Fang Qi sambil memutar kedua bola matanya.

"Tapi gayanya sama, kan?" Sahut Song Qingfeng. "Aku tidak peduli seberapa bagus game itu, tapi kami sudah muak dengan gaya narasinya."

"Benar." Ujar Shen Qingqing dengan yakin. "Kami sudah terbiasa dengan cerita yang menggunakan latar belakang dunia kita, tapi game ini terlihat kuno. Seni bela diri dan mantra sihir yang ada di game ini tidak seperti game Diablo."

Lalu ia melihat animasi yang ditampilkan di layar monitor. Gunung abadi, deretan awan yang sebiru lautan, dan seorang kultivator muda yang berdiri di puncak gunung. "Game ini sepertinya membosankan, jika dibandingkan dengan game yang lain." Ujarnya sambil menggelengkan kepala.

"Apakah kamu tahu apa yang dinamakan klasik?" Tanya Fang Qi.

"Karakter utamanya adalah Li Xiaoyao." Ada seorang kultivator muda yang melompati awan yang melayang di atasnya. Fang Qi yang mengenakan alat game VR di kepalanya, seolah menjadi satu dengan karakter utamanya.

"Li Xiaoyao?" Mereka terus melihat Li Xiaoyao di layar, sambil memikirkan maksud dari ucapan Fang Qi. Mereka kemudian melihat Li Xiaoyao melemparkan pedang ke tebing, padahal pedang kecil itu hanya sebesar telapak tangannya.

Lalu pedang kecil itu tiba-tiba berubah menjadi pedang raksasa, dan Fang Qi turun dari tebing lalu mendarat di atas pedangnya.

Semua orang pun terkesiap saat melihat pemuda itu terbang ke angkasa.

"Ya Tuhan!"

Angin bertiup kencang, lalu ada kilatan cahaya saat kultivator muda di dalam layar itu terbang dengan pedangnya. Kultivator muda tersebut terbang dengan sangat cepat.

"Bagaimana bisa?"

Semua orang tercengang saat melihat apa yang terjadi di dalam layar komputer Fang Qi.

Mereka berdiri mematung, karena terpana dengan apa yang mereka lihat.

Mereka sama sekali tidak memahami apa yang sedang terjadi.

'Kenapa ia bisa terbang dengan pedangnya? Jika terbang itu mudah, kenapa kita membutuhkan kapal spiritual untuk terbang?'

'Bagaimana ia bisa terbang dengan begitu cepat?!'

Semua kultivator yang ada di belakang Fang Qi ingin memberitahunya, kalau tulangnya bisa hancur karena terpaan angin tornado bila ia terbang tanpa menggunakan perlindungan, maupun Wu Qi di seluruh tubuhnya.

Apalagi langit sudah gelap, dan kilat sudah muncul. Ia bisa tersambar petir!

Prajurit yang bisa terbang adalah orang yang sangat kuat, dan biasanya usianya sudah mencapai 100 hingga 200 tahun. Jadi, tidak mungkin seorang pemuda seperti yang ada di layar bisa melayang di langit.

Semua orang seolah duduk di pesawat, dan tiba-tiba melihat beberapa orang terbang dengan naik skateboard yang kecepatannya bisa menandingi sebuah pesawat, benar-benar mustahil!

Lalu adegan selanjutnya membuat mereka menjadi semakin terperangah.

Ternyata pemuda itu tak hanya terbang dengan menaiki pedang, tetapi juga sedang mengejar monster di depannya.

Karakter yang Fang Qi mainkan, sedang mengucapkan mantra seraya mengacungkan jarinya.

Lalu muncullah energi pedang yang sangat tajam, dan terbang hingga menembus angin serta awan demi menyerang monster tersebut.

"Itu kan Wu Qi!" An Huwei, Nalan Hongwu, dan kultivator lain pun tercengang saat melihatnya.

"Apakah ia seorang kultivator? Kenapa ia bisa punya Wu Qi?"

"Apa yang kalian maksud dengan kultivator dan Wu Qi!?" Tanya Fang Qi. "Apakah kalian belum pernah melihat seorang kultivator prajurit yang bisa menggunakan teknik pengendalian pedang?"

Mereka dari tadi hanya menyamakan The Legend of Sword and the Fairy dengan Celestial Warrior, padahal mereka belum pernah melihat teknik pengendalian pedang.

Fang Qi benar-benar tidak paham dengan para pelanggannya.

"Apa itu teknik pengendalian pedang?" Mereka terlihat sedang saling melirik. "Para kultivator dapat mengendarai perahu spiritual, dan para prajurit tingkat tinggi juga bisa terbang. Lalu apa yang gunanya teknik pengendalian pedang?"

Dan lagi kultivator ya kultivator, prajurit ya prajurit, lalu apa itu kultivator prajurit?

"[Dengan pedang abadi, aku bisa pergi ke langit dan memasuki dunia bawah. Aku mengendalikan takdirku dan bukan nasib.] Apakah kalian paham maksudnya apa?" Tanya Fang Qi seraya melirik mereka dengan jijik. Di dunia sebelumnya, hal ini sudah menjadi hal yang umum. 'Sebagai kultivator dan prajurit, kalian harusnya tahu tentang hal ini.'

'Jangan bilang kalian tidak tahu.'

"Whoa...!" Semua orang yang berada di belakang Fang Qi terkejut setelah mendengar kalimat yang diucapkan oleh Fang Qi mengenai pedang abadi.

"Dengan pedang abadi, aku bisa pergi ke langit dan memasuki dunia bawah."

"Aku bisa mengendalikan takdirku dan bukan nasib?"

Mereka mengulangi kalimat yang diucapkan oleh Fang Qi, sambil mencoba untuk menguraikan arti kalimat yang tersebut.

Di layar Fang Qi masih terpampang tulisan 'Dengan pedang abadi, aku bisa pergi ke langit dan memasuki dunia bawah.'

Tetapi pemuda yang ada di dalam layar tersebut tidak memerlukan artefak spiritual apapun, dan hanya memerlukan sebilah pedang.

Mereka tidak pernah tahu ada seorang kultivator yang seperti itu.

Hal itulah yang membuat mereka menjadi penasaran, apakah karakter seperti itu hanya ada dalam cerita atau tidak.

Bukankah itu artinya kultivator prajurit sangat kuat? Bahkan lebih kuat dari para prajurit yang ada di sini.

Di layar monitor, terlihat kalau Fang Qi sedang mengejar monster tua jelek yang memasuki sarangnya. Ketika ia terbang ke depannya, monster lainnya segera mundur karena ketakutan.

Game versi VR Remake buatan sistem, memang benar-benar sangat menyenangkan. Apalagi Li Xiaoyao bisa menggunakan teknik pengendalian pedang. Benar-benar menyenangkan.

Fang Qi mengikuti monster tua jelek itu hingga ke sarangnya tanpa pikir panjang.

"Bagaimana bisa seorang kultivator pedang sekuat itu?" Tanya Lan Yan seraya memakan es krim Haagen-Dazs miliknya, dan melirik ke layar Fang Qi.

Mereka menyaksikan pertempuran luar biasa tersebut sambil memakan Haagen-Dazs mereka. Mereka sama sekali belum pernah merasakan hal itu sebelumnya.

Tak ada orang yang mengira kalau menonton permainan orang lain bisa sangat menyenangkan.

"Bukankah pemilik warnet tadi bilang kalau nama karakter utama nya adalah Li Xiaoyao?"

"Sebenarnya ia adalah kultivator atau prajurit?"

Awalnya mereka mengatakan kalau game The Legend of Sword and Fairy mirip dengan Celestial Sword, tetapi mereka tercengang saat melihat kategorinya.

Apalagi game tersebut menggunakan teknik pengendalian pedang, benar-benar luar biasa.

Ketika mereka melihat ke layar komputer, Li Xiaoyao sedang melawan monster jelek. Lalu tiba-tiba berubah menjadi Li Xiaoyao yang jatuh ke ranjangnya.

"Eeh?!" Lan Yan, Nalan Hongwu Xu Zixin dan lainnya pun tercengang.

Semua orang juga tercengang melihatnya.

Apakah itu tadi hanya mimpi?

次の章へ