Nalan Mingxue berkata dengan nada dingin. "Aku belum pernah melihat toko kecil ajaib seperti itu, padahal Tuan Fang tidak memiliki pengalaman bertarung."
"Tuan Fang adalah seorang prajurit, tetapi ia belum memiliki pengalaman bertarung selama 16 tahun. Menurut pandangan orang awam, kamu tidak mungkin membuat sebuah benda ajaib, tetapi kamu bahkan bisa melakukan teknik kilat yang sulit dilakukan oleh para kultivator."
"Tapi kemarin, kami tak hanya melihat barang-barang misterius di tempat mu, kami bahkan melihatmu mengeluarkan teknik kilat tiga kali secara berturut-turut!"
"Selain itu, aku rasa benda sihir misterius yang disebut komputer itu, dibuat oleh beberapa orang kultivator yang mendukungmu dari belakang. Apakah tebakanku benar?"
Fang Qi membeku lalu berkata, "Analisismu cukup bagus."
'Tapi kurang imajinatif.' Imbuh Fang Qi dalam hati.
"Kultivator dan orang biasa bagaikan langit dan bumi." Ia berhenti sejenak lalu melanjutkan kalimatnya. "Para kultivator yang ada di belakangmu pasti sangat kuat karena bisa membuat barang-barang seperti itu di dunia ini."
"Tapi mereka masih menunjukmu untuk menjadi seorang pemilik toko, dan menawarkan barang-barang yang mereka buat karena identitas mereka tak bisa ditunjukkan ke publik, iya kan?" Nalan Mingxue kemudian melanjutkan, "Entah siapapun mereka, para kultivator yang bekerja di belakangmu telah mempercayakan barang mereka padamu. Itu berarti mereka ingin sesuatu darimu. Karena itulah aku ingin kita bernegosiasi."
"Kamu pasti memikirkan semua ini semalaman." Ujar Fang Qi yang tak bisa menahan tawanya. "Nona Nalan, haruskah aku memujimu?"
"Tidak perlu, bersikaplah biasa saja." Balas Nalan Mingxue lalu meneguk wine bunga pirnya untuk menghangatkan tenggorokannya. Kulit seputih saljunya memerah, dan terlihat seperti bunga yang bermekaran di musim dingin, ia terlihat menjadi lebih cantik. Nada suaranya masih sedingin es dan sedikit malas. "Sebenarnya aku melakukan investigasi sebelum datang ke tempat Tuan Fang."
Nalan Mingxue langsung menyelidiki warnet Fang Qi begitu mendengar nama warnetnya, dan besoknya ia langsung datang ke toko.
"Kalau begitu Tuan Fang, apakah kultivator yang ada di belakang kamu bersedia bekerja untuk keluarga Nalan?" Ia melihat ekspresi Fang Qi yang tak senang, lalu ia menambahkan, "Jangan terburu-buru menolak tawaran ini. Aku pikir kamu harus tahu kalau urusanmu dengan Xiao Yulu belum selesai, dan kultivator yang ada di belakangmu juga tak bisa menampakkan diri untuk membantu. Aku tidak bermaksud meremehkan, tapi dengan kekuatanmu, aku tidak yakin kamu bisa menghadapinya sendirian."
"Tapi dengan dukungan keluarga Nalan, aku jamin kalau tidak akan ada orang yang berani membuat masalah denganmu."
Nalan Minxue jelas-jelas menginginkan toko kecil Fang Qi untuk dirinya sendiri, dan ia tak akan menyerah untuk mendapatkannya.
Ekspresi Fang Qi terlihat sekali tidak senang setelah mendengar ucapan tersebut. "Kamu memintaku datang ke sini untuk mengatakan tentang hal ini?"
"Aku akui tebakanmu memang benar." Ujar Fang Qi sambil tersenyum. "Akan tetapi izinkan aku untuk mengatakan hal ini, keluarga Nalan tak pantas memiliki warnetku!"
"Apakah kamu tahu arti nama Nalan di kota Jiuhua dan seluruh wilayah Jiangnan?" Tanya Lan Yan yang merasa marah. "Bahkan anggota keluarga kerajaan datang ke rumah di daerah selatan, dan memperlakukan keluarga Nalan dengan hormat. Harusnya kamu merasa terhormat karena Nona Nalan tertarik dengan toko kecilmu. Bukankah kamu terlalu memikirkan dirimu sendiri?"
"Kamu bagus sekali dalam mengambil kesempatan dalam kesempitan." Kata Fang Qi lalu tertawa. "Kalian tidak bisa menggunakan Xiao Yulu untuk mengancamku."
"Dasar gila!" Maki Lan Yan yang sudah menarik pedang yang ada di pinggangnya, hingga memperlihatkan kilauan pedangnya di depan Fang Qi.
Fang Qi lalu mengangkat cangkir winenya dari meja, dan langsung mencium aroma manis dari wine bunga pir. Walaupun ia belum meminumnya, tetapi ia merasa seperti berada di udara.
Fang Qi menganggukkan kepala, lalu meminumnya sampai habis. Ia bisa merasakan aliran hangat menyebar ke seluruh tubuhnya, dan arus energi yang hangat tetapi lemah, bisa mencapai dantiannya, padahal ia belum pernah melatihnya.
(Dantian: Pusat energi Qi)
'Apakah ini yang disebut dengan energi Wu Qi?!' Pikir Fang Qi.
"Ini wine yang sangat bagus." Meminumnya bisa membuat Wu Qi-nya meningkat, daripada sekedar berkultivasi. Meminum secangkir wine tersebut sama dengan berlatih selama 10 hari!
'Orang kaya memang berbeda.' Gumam Fang Qi pada dirinya sendiri.
Kemudian ia langsung mulai memakan kudapan yang disediakan, dan tidak mempedulikan orang lain, lalu menuangkan secangkir wine untuk dirinya sendiri sembari terus mengunyah.
Lan Yang semakin terkejut dan tidak habis pikir saat melihat kelakuan Fang Qi. Ia tidak mempermasalahkan makanan yang ada di atas meja, tetapi wine itu adalah wine spiritual yang digunakan Nalan Mingxue untuk menguji Fang Qi!
Sebotol wine itu dibuat dari pohon bunga pir yang berumur ribuan tahun. Wine itu dibuat dengan suhu yang pas untuk melengkapi teknik melatih kultivasi Nalan Mingxue. Meskipun wine itu tidak beracun, tetapi ia hanya bisa meminum secangkir kecil setiap hari, lalu ia harus mengonsumsi semacam elixir yang bernama pil Kongling untuk menetralisir energi dari wine tersebut.
Tapi sekarang Fang Qi telah menghabiskan setengah botol wine.
"Kamu… bercanda, kan?"
Dan ia melihat Fang Qi masih meminum wine tersebut.
Tak hanya Lan Yan, bahkan Nalan Xueming juga tertegun melihatnya. 'Apakah pemuda ini adalah monster?!' Pikir nya.
Sepengetahuannya, kalau Fang Qi hanyalah seorang prajurit biasa.
Tetapi ia tak tahu kalau tubuh Fang Qi menjadi lebih kuat setelah disuntik Virus T. Hal itulah yang membuatnya berbeda dengan orang normal. Walaupun Fang Qi tidak menggunakan kWu Qi-nya, tetapi anggur spiritual itu tak membuatnya mabuk.
Setelah ia selesai memakan semua hidangan yang ada di atas meja, Fang Qi pun menepuk-nepuk perutnya, kemudian menatap Lan Yan yang masih mengarahkan pedang ke arahnya.
Tatapan itu membuat Lan Yan terkejut. Saat itu ia merasa bahwa yang berdiri di depannya bukanlah prajurit biasa, melainkan binatang buas.
Kemudian Fang Qi berdiri dan berjalan ke arah Nalan Mingxue, tetapi Nalan Mingxue tak punya keberanian untuk melawan Fang Qi!
Nalan Mingxue sangat tegang, karena ia merasa kalau orang yang ada di depan matanya ini bukanlah tandingannya.
Tapi bagaimana bisa?
Ia baru berusia 16 tahun! Tak mungkin memiliki Wu Qi sebanyak itu.
Jarak Fang Qi dengan Nalan Mingxue semakin dekat, dan Nalan Mingxue belum pernah merasa sedekat ini dengan orang lain. Mereka begitu dekat hingga ia bisa merasakan suhu tubuh Fang Qi.
Ia merasa sedang didekati seekor binatang buas yang hendak mengendus mangsanya, dan membuat orang merinding.
Ia tak pernah merasa gugup seumur hidupnya, tetapi sekarang ia merasa gelisah.
Nalan Mingxue mengira bahwa ia sudah mengetahui segala hal tentang Fang Qi, bahkan ia juga menyelidiki kehidupan masa kecil Fang Qi, tetapi sepertinya ia masih tidak tahu apapun.
Hal yang tidak ia ketahui adalah hal yang paling mengerikan baginya.
Beruntung kengerian itu menghilang dengan cepat. Fang Qi kemudian berkata, "Nona Nalan, makanan dan wine nya sangat lezat, jadi aku akan memaafkanmu karena telah mengujiku. Tapi aku tidak akan tinggal diam."
Fang Qi lalu berdiri dari kursinya dan berbalik badan, kemudian memungut akta tanahnya dan menaruh beberapa roh kristal di atas meja.
"Kamu harus mengembalikan sisanya. Aku tidak mau hanya karena ingin memperlebar warnetku, aku harus mengusir para tetanggaku." Ujar Fang Qi sambil memegang akta tanah yang ada di tangannya. "Jangan lupa memberikan kuncinya padaku saat kamu senggang."
"Itu pasti karena kultivator yang memberikan barang padanya sangat kuat, jadi ia bisa bertindak seenaknya!" Nalan Mingxue terdiam, karena ia tak percaya Fang Qi sekuat itu.
Tak mungkin seorang pemuda berusia 16 tahun bisa sekuat itu!
"Sepertinya aku terlalu meremehkannya."
"Tunggu," tepat sebelum Fang Qi pergi, Nalan Mingxue memanggilnya.
Fang Qi pun berhenti di depan pintu, lalu berbalik untuk melihat Nalan Mingxue. "Apa? Nona Nalan tidak ingin aku pergi?"
Nalan Mingxue mencoba menenangkan dirinya perlahan.
"Jika aku pergi dengan Tuan Fang sekarang, apakah aku bisa mendapatkan kursi?" Nalan menghabiskan wine bunga pir di cangkirnya lalu meneruskan ucapannya. "Meskipun kita tidak bisa bekerja sama, tapi aku masih boleh berkunjung ke tempatmu, kan?"
"Tentu saja."
"Aku pikir memanggilku dengan sapaan Pak Fang lebih baik." Kata Fang Qi. "Terdengar aneh jika dipanggil tuan!"
"Baiklah, Pak Fang!"
"Aku dengar teman-temanku yang bersekolah di sekolah Lingyun bilang kalau rumah Huang ada kelas pagi ini." Ujar Fang Qi yang teringat dengan perkataan Wang Tai kemarin. "Kamu tidak pergi?"
"Hari ini..." Nalan Mingxue tersenyum. "Aku bolos kelas."
"..."
"!!??"
Fang Qi merasa terkejut mendengar pengakuan barusan. Rupanya ia telah bertemu dengan seorang maniak game seperti Song Qingfeng, tetapi terlihat lebih tenang.