webnovel

Bimbang

Pov Lili

Aku terbangun dari tidur cantikku, melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 10.00 aku pun segera bangkit dan bersiap, aku lupa kalau aku akan ada jam tambahan untuk mengisi kelas 12 TKJ 4.

Setelah aku sudah rapih dengan pakaian yang menurut ku sopan aku segera turun untuk berpamitan kepada orang tuaku.

"Lah, kakak lo kapan balik?" Tanyaku heran saat melihat kakakku berada di ruang keluarga bersama mamah dan papahku.

Aku mempunyai kakak yang sangat aku sayangi. Dia bernama Riando Adinata. Aku biasanya manggil dia kak nando, dia umur 25 tahun. Dia jarang ada di rumah soalnya dia sudah punya rumah sendiri di bandung. Dia sudah kerja bahkan kalau aku katakan dia sudah mapan, ya walaupun wajahnya biasa aja. Tapi dia baik. Dia termasuk orang yang sangat gila kerja sampai lupa segalanya, karna itulah dia masih sendiri hingga sekarang. Biasanya kakak ku ini akan pulang kalau ada urusan tertentu. Tapi hal apa yang membuat dia pulang? Padahal setahuku tidak ada hal penting yang akan di bicarakan oleh kedua orang tua ku.

"Baru pagi tadi ko gue balik. Lo mau berangkat kerja?"

"Ko engga ngabarin gue si ka? Padahal kan pengen minta beliin apa gitu."

"Ngapain jauh-jauh gue bawain dari bandung. Di sini juga udah ada paling barang yang lo mau."

"Kan kalo lo yang beli maksud gue gratis gitu ga bayar."

"Kalau gue ngajakin lo jalan juga gue yang bayar kan. emang lo mah suka nya barang gratisan li." Aku terkekeh mendengar ucapannya itu. "Orang gila yang gamau gratisan kak."

"Eh btw lo ngapain pulang ke rumah kak? Ada acara emang?" Tanya ku kemudian.

"Lah trus gue balik kemana? Hotel?"

"Ada acara emang?" Tanya ulang lili.

"Emang kalau pulang ke rumah harus ada acara apa? gue pulang karena gue kangen sama mama papa. Salah emang?"

"Lah lo kan biasanya gitu. Pulang kalau ada acara doang. Mana inget sama mama papa."

"Sok tau lo. Gue balik karena.."

"Lili. Udah siang sayang kamu berangkat gih, nanti telat kesian murid kamu nuggu nya lama." Ucap kakakku terpotong oleh suara lembut milik suara mamahku.

"Oh iya mah. Yaudah kak, pah, mah lili berangkat dulu ya." Aku menyalimi kedua tangan orang tuaku dan kakakku lalu beranjak pergi ke luar rumah menuju sekolah.

****

Selama perjalanan ke arah sekolah aku hanya melihat ke arah luar jendela. Melihat kendaraan yang berlalu lalang. Ya, aku menaiki grabcar. Motor kesayangan milikku sedang di bengkel, entah apa yang rusak aku tidak tahu. Intinya motor itu tidak bisa di nyalakan.

Drtt.. Drtt.. Drtt..

Mina

Mba, kamu hari ini ngajar gak?

Iya na, aku ngajar kok. Ini lagi di jalan.

Oh, yaudah mba hati-hati.

Aku hanya membaca nya tanpa membalas nya. Setelah lama nya perjalanan akhir nya aku sampai juga. Aku segera turun dan membayar ongkos nya kepada supir grabcar itu.

Aku memasuki area kantor guru yang berisi beberapa guru yang sedang menunggu giliran nya untuk mengajar. Mereka biasanya akan melakukan sesuatu hal yang membuat mereka kehilangan rasa bosan nya.

"Eh mba, udah dateng?" Tanya mina saat aku sudah menduduk kursiku dan segera bersiap untuk memasuki kelas 12 TKJ 4. Mina sedang bersantai ria sambil memainkan handphonenya.

"Iya nih na. aku buru-buru, aku langsung masuk ke kelas ya na."

"Iya mba." Aku langsung berjalan ke arah kelas 12 TKJ 4 dengan beberapa buku yang ada di genggaman tangan ku. Oh iya. Kenapa mina memanggilku dengan sebutan mbak? Karena mina dan aku terpaut 2 tahun umurnya. Mina masih berusia 19 tahun. Dia mengajar di sini karena prestasi yang di milikinya. Aku salut pada mina.

"Assalamualaikum." Sapa ku saat memasuki kelas 12 TKJ 4 ini.

"Waalaikum salam bu."

"Hari ini saya akan bahas materi MikroTik. Kita langsung ke lab aja yuk." Ajakku dan langsung dituruti oleh mereka. Mereka berjalan di belakangku tanpa suara. Jika aku boleh jujur mereka ini tipe murid yang sangat kalem dan rajin, berbanding terbalik dengan murid TKJ 1 yang sangat berisik dan berisikan siswa modus semua. Terutama si dani itu. Ah bagaimana ya kabar dia? Aku sudah lama tidak mendengar kabarnya. Ah, untuk apa juga aku memikirkannya. Nampaknya virus nya sudah nular kepada kehidupanku. Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan sambil terkekeh kecil.

Sesampainya aku di depan LAB, aku langsung memberi materi MikroTik kepada mereka, untungnya mereka dapat degan mudahnya memahami semua materi itu. Sudah aku bilang kan mereka sangat rajin. Dan jangan lupakan otaknya yang bisa di bilang cukup cerdas.

***

Setelah 4 jam mengajar kelas ini aku pun bersiap untuk mengakhir kelas. Mempersiapkan diri ku untuk pulang ke rumah. Aku ingin istirahat, tidur cantik di kamar lalu setelah itu jalan-jalan menghabiskan duit kakakku. Ah membayangkan nya saja membuat ku bahagia.

Ddrrtttt.. ddrrrtt..

Mina

Mba,, nanti kalau udah selesai ngajar jangan pulang dulu ya mba. Kepala sekolah ngumpulin para staff sama guru. Katanya ada rapat penting soalnya.

Iya na, nanti aku langsung kantor.

Iya mba, nanti kalau udah selesai ngajar langsung kabarin aku ya mba. Aku lagi ngajar kelas 12 TKJ 1 soalnya mba.

Ok.

Emang rapat nya jam berapa na?

Kurang tahu mba. Tapi kayaknya nunggu guru-guru udah pada kumpul semua. Kalau ada yang kebagian ngajar berarti rapat lagi sama wakil kepsek. Tau sendiri kepsek kita tegasnya kaya gimana, gabakal mau masalah sekolah di omongin di media sosial.

Yaudah nanti kalau udah selesai ngajar aku langsung ke kantor ya na.

Kamu juga langsung ya na. biar aku ada temennya.

Kan guru-guru yang lain banyak mba.

Kamu kan tau aku kurang akrab sama semua.

Pokoknya kamu harus ikut rapat loh na!

Iya mba, iya.

Huftt,, nyatanya rencana yang sudah aku susun rapi kandas seketika. Sebenarnya aku kesal, namun mau bagaimana? Nampak nya rapat ini sangat mendadak sudah bisa di pastikan kalau ini memang sangat penting.

TTTEEETTT...

Bel sudah berbunyi, artinya mata pelajaran yang aku isi sekarang harus segera di hentikan dan di gantikan oleh guru yang lainnya.

"Ya sudah, sampai disini aja ya materi yang dapat ibu ajarkan kepada kalian hari ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa kalau di rumah di pelajarin juga jangan Cuma di tulis trus di taro di meja belajar." Ucapku menutup pelajaran hari ini.

"Iya bu,,"

Setelah melihat para murid satu persatu keluar aku pun ikut melangkah kan kakiku menuju kantor. Dimana rapat penting yang mina bilang tadi akan segera di mulai. Namun hanya ada beberapa guru saja yang sudah muncul, yang lainnya mungkin masih pada siap-siap untuk kesini. Wakil kepsek pun tiba-tiba datang dan memberitahu bahwa kepsek kemungkinan akan datang setelah setengah jam kemudian, karena kepsek sedang ada urusan di luar.

Sudah 20 menit aku menunggu di tempat duduk guru yang aku tempati, Nampak sepi dan semua yang berada disini hanya sibuk dengan dunia nya masing-masing. aku segera mengabari mina untuk beratanya di mana dia.

Na, kamu dimana? Aku bosen nih ga ada temen ngobrol.

Iya sebentar lagi ya mba, aku lagi di tahan di kelas 12 TKJ 1 nih. Daritadi masih pada nanyain tentang jurnal PKL. Bentar lagi aku kesana kok mba.

Emang rapat nya udah di mulai mba?

Boro-boro. Kepseknya katanya dateng nya telat na. aku bosen banget ini.

Aku otw ke kantor ya mba hihi.

Tak beberapa lama pun mina datang dengan muka yang mungkin sedkit kesal. Dia pun langsung menduduki bangku kosong yang berada di sebelah kiriku. Dan mulai menceritakan apa yang dialaminya.

"Aku sebel banget mba."

"Kenapa emang nya?" Tanyaku lembut.

"Anak kelas 12 TKJ 1 tuh susah banget di aturnya. Di suruh buat jurnal PKL dari kapan tau sekarang baru pada buat. Kan ujung-ujung nya yang di kejar-kejar aku."

"Emang mereka baru buat sekarang? Bukannya kalau masalah PKL itu kelas 11 harusnya udah selesai ya? Kok baru buat jurnal nya pas kelas 12?" Tanya ku heran.

"Yah makanya itu mba. Kelas yang lain udah pada ngumpulin walaupun hasilnya ga sebagus perkiraan lah. Nah ini anak kelas 12 TKJ 1 belum ada satupun yang ngumpulin. Sedangkan syarat utama UJIKOM harus ada jurnal PKL."

"Trus gimana nasib mereka?"

"Ya paling diomelin habis-habian sama pak bastoro sama pak kevin."

"Kesian ya mereka."

"Kesian sih iya mba, Cuma kan udah kewajiban. Pihak sekolah mau bantu juga gimana."

Setelah mendengar kata terkahir yang di ucapkan mina aku larut dalam pikiranku, aku tidak habis pikir dengan pola pikiran kelas 12 TKJ 1. Masa iya untuk kelulusan mereka berniat bermain-main. Apa mereka memang sengaja untuk tidak lulus di tahun ini?

Terlalu lama larut dalam lamunanku sampai aku tidak sadar kalau pak kevin selaku kepala sekolah sudah berada di dalam ruangan, dan nampaknya akan memulai rapat ini.

************

次の章へ