webnovel

The game started

"Cepat !" Ucap pemipin polisi itu dengan menendangnya dari arah belakang

(Sialan, aku harus keluar dari tempat ini) Pikirnya

Penutup mata pun dipakaikan kepada Yoshito, lalu ia pun dibawa ke dalam bangunan itu. Bangunan yang terlihat sangat menyeramkan, mungkin seekor tikus saja tidak dapat keluar darisana.

Walaupun mereka membawanya hanya dengan menutup kedua matanya, mereka tidak menganggapnya sepele. Para polisi itu membawa Yoshito dengan berkeliling bangunan itu, sehingga Yoshito tidak dapat mengingatnya.

"Sudah sampai" Ucap pemimpin polisi itu sembari memerintahkan bawahannya untuk membuka kan penutup mata Yoshito.

(Pantas saja dari tadi aku tidak mendengar siapapun, ternyata mereka semua ada disini ya) Pikir Yoshito

Yoshito pun telah tiba di sebuah ruangan yang sangat besar, dan berisiki. Disetiap ruangan itu, terlihat banyak sekali sel yang terbuat dari besi yang kokoh, dan terlihat banyak sekali orang di dalam sel tersebut.

"Bagaimana, apa kau suka rumah barumu ?" Tanya pemimpin polisi itu

"Urus urusanmu sendiri" Jawab Yoshito

"Wahh menakutkan, lagipula tempatmu bukan disini" Ucap pemimpin polisi itu

Mereka pun membawa Yoshito masuk jauh kedalam bangunan itu lebih dalam lagi, lebih gelap lagi, hingga tidak terdengar suara apapun.

"Disinilah tempatmu, bagus bukan kau mempunyai tempatmu sendiri" Ucap pempin polisi itu

"Tunggu tunggu, kau bilang aku masih dibawah umur untuk dipenjara, lalu kenapa kau membawa ku kesini ?" Tanya Yoshito

"Ya, aku tidak dapat memenjarakanmu, karena dibawah umur saja kau sudah dapat membunuh seseorang, dan merampok toko senjata seorang diri. Mana mungkin aku akan membiarkanmu dipenjara saja" Jawab pemimpin polisi itu sembari membuka kan sel nya

Ia pun dimasukkan kedalam sel tersebut, lalu mereka pun mengunci sel tersebut dengan banyak kunci, dan mereka juga mengunci pintu di ruangannya tersebut.

(Sial, sejak kecil aku ini memang selalu sial ya, aku memasuki game ini karena aku ingin mempunyai pacar, aku dimasukkan kedalam penjara ini karena aku pergi bekerja) Pikir Yoshito dengan menyesali apa yang ia lakukan.

Matahari pun telah terbit, tetapi Yoshito tetap merasa sangat putus asa. Terdengar seseorang sedang menuju sel Yoshito, semakin dekat, dan semakin dekat. Ternyata itu adalah pemimpin polisi yang membawanya.

"Selamat pagi Yoshito, hari ini kau pasti akan sibuk sekali" Ucap pemimpin polisi itu

Yoshito tidak mengatakan apapun, polisi tersebut memborgol kedua tangannya kembali, dan membawanya keluar sel tersebut.

"Hari ini adalah hari penting untukku, oleh karena itu aku menjemputmu" Ucap Yoshito

Kali ini pemimpin polisi itu tidak memakaikan penutup mata kepada Yoshito, ia membawanya ke sebuah ruangan yang tidak terlalu jauh dari sel nya itu. Saat ia di perjalanan itu, ia mendengar sebuah jeritan seorang perempuan yang berasal dari arah yang Yoshito tuju.

"Tunggu dulu, jangan, tolong jangan bawa aku kesana" Ucap Yashito dengan raut wajah ketakutan, dan air mata yang keluar

"Tenang saja, selama kau menjawab pertanyaannya dengan jujur, kau akan baik baik saja" Saran pemimpin polisi itu

Terlihatlah cahaya dari lorong yang gelap itu, disana terdapat sebuah pintu yang tertutup rapat. Pemimpin polisi itu pun membawa Yoshito ke arah cahaya tersebut, semakin ia mendekati cahaya tersebut, teriakan perempuan itu semakin terdengar jelas.

Kedua kaki Yoshito sudah mulai lemas ketakutan, dan ia sudah tidak dapat berpikir secara tenang.

"Sudah kubilang bukan, kau hanya harus menjawab pertanyaan nya dengan jujur" Bisik kepala polisi itu

Setibanya di ruangan itu, ia melihat seorang perempuan sedang tergeletak di atas tanah, dengan tubuh yang penuh dengan luka.

"Aku sudah membawanya pak" Ucap pemimpin polisi itu

"Kerja bagus, sekarang ikat dia disana !" Perintah kepala polisi itu dengan menunjuk ke salah satu kursi

Yoshito pun diikat diatas kursi itu.

"Hiraukan saja perempuan sialan itu, langsung ke intinya saja, dimana kau menyimpan seluruh senjata itu ?" Tanya kepala polisi itu

"Aku tidak tahu, aku tidak melakukannya" Jawab Yoshito dengan ketakutan

"Sudah kuduga akan seperti ini" Ucap kepala polisi itu

(Sudah seperti itu saja ? Sepertinya kali ini aku beruntung) Pikir Yoshito

Tiba tiba pemimpin polisi itu memukul Yoshito dengan keras.

"Sudah kubilang bukan, jawab dengan jujur !" Ucap pemimpin polisi itu dengan keras

"Baiklah aku akan mengganti pertanyaan ku, apa kau mengetahui perempuan ini ?" Ucap kepala polisi itu dengan menarik kepala perempuan yang tergeletak itu ke hadapan Yoshito.

Yoshito sangat terkejut karena perempuan itu adalah perempuan yang saat itu di pasar.

(Bagaimana ini?, apa yang harus aku lakukan?) Pikir Yoshito

"Tidak, aku tidak mengenalinya" Ucap Yoshito dengan ketakutan

"Kau berbohong lagi ya" Ucap kepala pemimpin itu

Pemimpin polisi itu pun memukul Yoshito kembali.

"Tunggu dulu, bagaimana kau beranggapan aku berbohong ?" Tanya Yoshito dengan keras

"Tentu saja dengan perasaaan, aku merasa kau berbohong, maka kau berbohong" Jawab kepala polisi itu

"Apa maksudnya? itu, kau hanya ingin bersenang senang bukan?" Ucap Yoshito dengan menatap tajam kedua mata kepala polisi itu

Pemimpin polisi itu pun memukul Yoshito kembali.

"Ya mungkin kau benar, lagipula siapa peduli" Jawab kepala polisi itu

"Sialan, ingat kata kataku ini, AKU PASTI AKAN MEMBUNUHMU" Ucap Yoshito dengan keras

Tiba tiba terdengar banyak sekali suara langkah kaki mendekati ruangan tersebut.

"Selamat siang pak kepala polisi" Ucap seseorang yang baru saja memasuki ruangan ini

Seluruh orang yang baru saja tiba di ruangan itu langsung mengarahkan pistol mereka ke kedua polisi itu.

"Waktunya untuk menyelamatkanmu nona Ayumi" Ucap seseorang dari kerumunan itu