webnovel

II-156. Simfoni Kiasan

"Karena besok jadwal sidang perceraian paling penting (mendatangkan saksi inti) aku tak bisa memejamkan mataku, andai aku masih bisa egois ingin rasanya kubawa dia pergi dari sini bahkan pergi dari semua hiruk-pikuk yang menghimpit kami," tutur Hendra seolah di mengerti dan di hayati Damar. Dulu dia juga ingin mengambil Aruna dan berakhir di bawa ke rumah ini sampai datangnya tragedi akan di tembak kepalanya. Semua itu buah dari pikiran yang sejenis keinginan Hendra sekarang. 

Tanpa kata pemuda ini memilih pergi, merelakan laki-laki yang harusnya dia benci karena merebut gadis yang lebih lama dia cintai untuk mereda rasa rindunya.

Agaknya sang juara pertama tidak memiliki nasib sempurna. Dia sama saja, sedang dilanda keadaan yang tak mudah. 

Keluarga Aruna menginginkan perpisahan mereka, dan memaksa si pria yang jatuh hati pada istrinya untuk merelakan pernikahan mereka.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ