webnovel

Senyum dan sebuah tekad

Kini Kirana sudah kembali ke pekerjaan nya. Dia malas untuk mengingat kejadian pagi ini, itu benar benar membuat nya tak bisa berpikir jernih tentang sikap Farhan dan Evan. Dia memilih untuk kembali menumpahkan semua ke pekerjaan nya.

Hingga waktunya makan siang dia pun tak menyadari nya.

"mbaa, ayoo makan siang dulu" tegur Lidya ke Kirana ketika memasuki ruangan atasannya itu dan melihatnya masih sibuk dengan komputer dan dokumen-dokumen nya. "kau duluan saja" ucap Kirana dan saat bersamaan ruangan Kirana di ketuk .

"Tookkk, tokkk',"

"masuk" ucap Kirana

"permisi Ibu Kirana, saya datang untuk mengantarkan makan siang" ucap seorang pria yang berpakaian seragam Cleaning service di kantornya. "tapi saya tidak memesan makanan" ucap Kirana bingung, dan saat bersamaan handphone nya berdering

"Mr. Evan Calling....."

"ada apa lagi ini" gerutu Kirana jelas.

"halo, selamat siang pak" ucap Kirana dengan nada di buat buat saat menjawab telpon nya.

"Kau sudah terima makanan nya?" ucap Evan to the point dari sebrang telpon

"jadi ini?" ucap Kirana menahan kekesalan nya.

"kalau kau tak terima , aku akan memaksamu untuk makan siang bersama ku sekarang" ucap Evan

"baik lah pak , saya mengerti" ucap Kirana pasrah, dia enggan menanggapi Evan dia benar benar bingung dengan sikap Evan dan dia tak ingin Lidya mengetahui ini jadi dia menahan ucapan nya.

"okee, nikmati makan siang mu". ucap Evan dan langsung menutup telponnya.

"letakkan makanan nya di meja situ" ucap Kirana ke pria yang membawa makanan itu seraya menunjuk ke arah meja dekat sofa.

Pria tersebut mengikuti perintah Kirana dan bergegas keluar dari ruangan Kirana.

"banyak banget mba makan siang nya?" ucap Lidya yang melihat berbagai macam makanan yang di bawa pria tadi

"siapa yang ngirim mba?" tanya Lidya lagi

"orang gila" sahut Kirana dengan wajah serius dan nada kesal.

jujur Lidya bingung, tadi bos Evan nelpon 'apa dia yang dikirim' batin Lidya, Lidya pun menatap kearah Kirana dengan tatapan aneh, bingung, dan banyak pertanyaan,, seakan menyadari tatapan Lidya, Kirana berdiri dari kursinya dan menuju ke sofa untuk melihat makanan itu. "dari pada kau terus memandang ku begitu , mending sekarang kita makan" ucap Kirana dan membuat Lidya tersenyum lebar membuat nya lupa akan pikirannya tadi.

~~~~~`~~~~~

Pekerjaan Kirana sudah selesai sudah waktunya pulang, seharian dia tak berinteraksi dengan Raka, pagi tadi bahkan Kirana tak menyapa nya,, dia ingin segera pulang dan bermain dengan anak nya itu.

Kini Kirana sudah berada di halaman rumah nya. Dia segera masuk kedalam rumah.

"assalamualaikum,, Raka mama pulang" ucap Kirana ketika memasuki rumahnya nya.

"mamaaa" teriak Raka dan berlari kepelukan Kirana.

"aduhhh, kangennya seharian nggak meluk cowok ganteng mama nih" ucap Kirana seraya memeluk erat tubuh kecil anak nya itu. "ehhh, kok udah rapi banget anak mama?" tanya Kirana yang melihat Raka berpakaian sangat rapi seperti ingin keluar. "Raka mau keluar beli mainan sama papa maa, boleh kan maa?" ucap Raka. "iyaa, aku ingin mengajak nya keluar jalan jalan," sahut Farhan tiba tiba. sebenarnya dia sudah masuk dari tadi hampir bersamaan dengan Kirana, namun dia memilih diam , menikmati dan menyaksikan kehangatan tadi , melihat sosok wanita yang dia cintai dengan sifat sesungguhnya hangat dan penuh perhatian. Mendengar suara Farhan yang begitu lembut dan penuh kehangatan ntah mengapa selalu menimbulkan gejolak yang aneh di dada Kirana. Ditambah kini Farhan berada tepat di depan nya dengan gaya yang santai aroma Parfum Farhan bahkan tak berubah, Kirana ingat pernah mengatakan bahwa menyukai parfum Farhan yang ini dan sejak saat itu Farhan selalu menggunakannya dan bahkan mungkinkah hingga sekarang, 'aahhhhh hentikan Kirana,' lagi lagi batinnya kembali beradu.

Melihat Kirana yang diam Farhan kembali berbicara.

"aku mengajaknya dari siang tadi, tapi Raka berkeras ingin menunggu mu," ucap Farhan. Kirana kembali menatap kearah anak nya, "boleh kan maa, Raka pergi sama papa" ucap Raka dengan wajah polos nya. Kirana diam untuk beberapa saat. "iyaa sayang, boleh kok, Raka nggak boleh nakal yaa, janji" ucap Kirana lembut ke anak nya itu. "janji maa" ucap Raka dengan ekspresi yang sangat gembira. Tanpa sadar Kirana tersenyum sangat lepas, dan lembut. Lagi lagi Farhan hanya bisa terpana melihat adegan ini .Farhan yang melihat adegan hangat ibu dan anak ini sejak tadi , serta senyum Kirana membuatnya semakin bertekad untuk kembali menyatukan keluarga kecilnya kembali.

~~~~~~~`~~~~~~~

Selamat membaca, Mimin ada kesalahan update, tapi yaa nggak apa-apa lah yaaa, (⊃。•́‿•̀。)⊃

semoga kalian senang,, love u all (◍•ᴗ•◍)❤(◍•ᴗ•◍)❤

次の章へ