Aku menunggu hingga tubuh Astro terasa lebih tenang. Kemudian melonggarkan pelukanku sebelum mengecup tengkuknya, menjalar ke pipi dan bibirnya. Tatapan matanya padaku adalah tatapannya yang paling menderita yang pernah kulihat.
"I'm yours." ujarku sambil menatapnya lekat dan mengelus wajahnya dengan kedua tanganku.
Astro hanya menatapku dalam diam, lama sekali. Hingga dia mengecup dahiku pada akhirnya. Napasnya terasa panas, yang membuatku berpikir dia pasti sedang sangat murka.
"Dia punya ribuan foto kamu dari SMA dulu." ujarnya dengan bibir yang masih menempel di dahiku. "Aku cuma punya ratusan."
Apakah semua laki-laki seperti itu? Jika benar, mungkin bukan hanya dirinya dan Zen yang memiliki foto yang diambil secara diam-diam. Namun aku tak akan mengutarakan hal ini padanya, atau keadaan akan menjadi jauh lebih buruk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください