Alex menghabiskan tiga hari berikutnya berkeliling untuk bertemu dengan pemerintah lokal, berbagai organisasi dan komunitas publik. Dia juga berusaha menghubungi nama – nama yang ada dalam daftar orang selamat dalam kehidupannya sebelumnya. Dia mencoba meyakinkan mereka untuk bersiap-siap dan mengundang mereka ke. Markas.
Markas angkatan darat
Ini merupakan fase paling penting. Ada 18 pusat komando regional di seluruh Indonesia. Yang berada di Bali adalah Divisi 9. Divisi ini memiliki 4 distrik dibawah jurisdikasinya. Distrik pulau bali dan distrik pulau di bagian timur; distrik Nusa tenggara barat, Distrik Nusa tenggara timur, dan Distrik timor timur.
Hari ini, semua kepala dari keempat distrik berkumpul. Divisi dipimpin oleh Mayor Jendral Agus dan setiap distrik diwakili oleh seorang kolonel. Seluruh divisi mengontrol 6 pasukan darat, satu pasukan berkuda dan satu batalion perang. Juga ada pasukan khusus, Baret merah ditempatkan disana. Keseluruhannya 8500 tentara.
Dalam pertemuan, orang yang paling dinantikan Alex adalah Kapten Farel, perwira intelegen angkatan darat. Di kehidupan sebelumnya, dia adalah salah satu pemimpin Bali yang bertahan. Dia dilahirkan di keluarga tentara namun lulus dari Universitas Oxford. Jenius, namun sayangnya, semakin pintar orang, mereka akan semakin skeptis. Perkenalan Bupati dan kehadiran Aria tidak cukup untuk menggerakkan mereka. Alex harus menjelaskan hipotesis situasi Akhir Jaman. Untungnya, kapten Farel adalah orang yang rasional.
Alex meminta angkatan darat memanggil seluruh personil non aktif untuk kembali ke markas. Dia bahkan meminta seluruh tentara cadangan dan tentara yang masih berlatih berkumpul. Kehadiran mereka dapat menambah 10.000 tentara lagi. Totalnya, seharusnya ada lebih dari 18.000 personil militer. Tentara ini dibagi menjadi 4 distrik. Namun distrik Bali sendiri memiliki total sedikit lebih banyak dari 8000 tentara.
Alex memberitahu mereka informasi mengenai markasnya, mendiskusikan strategi dan meminta mereka menyiapkan radio dua arah untuk berkomunikasi.
Kantor Gubernur
Gubernur Agung adalah pemimpin yang dipilih oleh masyarakat Bali. Ketika Akhir Jaman mulai, kematian presiden akan mengakhiri pemerintah pusat Indonesia. Alex tidak tahu nasib gubernur ini karena mereka tidak pernah bertemu di kehidupan Alex sebelumnya. Hal ini berarti gubernur ini meninggal karena penyakit atau meninggal sangat awal.
Pertemuan ini penting. Gubernur memfasilitasi pertemuan dengan otoritas lokal dan pemimpin agama. Ada lebih dari 100 undangan disebar, namun hanya 25 dari mereka yang datang.
Hasil ini sudah dalam perkiraan Alex, karena sekarang ini masih dalam musim liburan. Walikota Rendy dari Kota Teluk adalah contoh terbaik. Namun demikian, Alex masih berharap bertemu mereka. Alex memberikan informasi yang sama sekali lagi. Alex sedikit tersennyum memikirkan hal yang dia lakukan saat ini. Alex merasa seperti sedang dalam acara tur buku.
"Pertemuan dengan penulis: Doomsday pillar"
Perhimpunan pencak silat
Ini adalah dojo bela diri. Tempat terbesar dan paling terkenal sebagai markas bela diri tradisional terbesar di Bali. Dalam berbagai insiden di Bali yang mengancam masyarakat lokal seperti pemboman di Bali tahun 2002 dan 2005 atau pembobolan penjara di 2017, perhimpunan pencak silat adalah aktivis yang paling dapat diandalkan. Keseluruhan anggotanya lebih dari 5000 orang. Beberapa dari orang yang selamat terkuat di kehidupan Alex sebelumnya adalah anggota dari perhimpunan ini.
Secara general, teknik pencak silat sangat sulit. Gaya dan gerakannya beraneka ragam seperti kepulauan Indonesia sendiri. Prinsip dibalik gerakan pencak silat adalah pertahanan diri dan pengendalian diri. Teknik yang tidak terbatas pada pertarungan langsung saja. Praktisi juga dilatih menggunakan senjata tajam seperti belati, pedang, juga tombak dan perisai.
Seperti ilmu bela diri lainnya, level praktisi diindikasikan oleh warna ikat pinggang. Putih, kuning, hijau dan biru adalah level dasar. Ketika praktisi telah menguasai teknik dasar, mereka menerima ikat pinggang ungu sebagai tanda pengakuan. Menyelesaikan latihan lanjutan akan menerima ikat pinggang coklat dan kemudian ikat pinggang merah. Sementara praktisi tingkat master akan menerima selempang putih.
Di perhimpunan pencak silat Bali, dari 5000 anggota, ada 500 dengan ikat pinggang merah dan hanya 70 tingkat master. Dari tingkat tinggi ini, 20 orang menerima gelar Guru dan hanya tiga menerima gelar Mahaguru.
Alex melihat beberapa wajah yang di kenalinya dalam aula ini. Cukup membawa perasaan nostalgia. Dia bertarung bersama dengan beberapa dari mereka sebagai rekan senasib.
Alex berdiri di tengah aula menghadap Mahaguru dikelilingi oleh para master yang duduk di lantai.
"Mahaguru Indra, nama saya adalah Alex. Saya datang dengan informasi penting, namun sebelum itu, saya ingin melakukan pertandingan persahabatan dengan salah satu master. Saya harap anda dapat mengabulkan permintaan saya"
Seorang guru duduk di samping berkata "Pria yang berani, tapi apa kemampuanmu? Siapa yang ingin anda tantang?"
Alex melihat salah satu master berwajah muda dalam aula duduk di sebelah Mahaguru dan menunjuknya.
"Saya banyak mendengar bakat master Rama, maukah anda memberikan saya kehormatan ini?"
Master bernama Rama tidak terkejut dia dipilih karena dia terlihat muda.
Guru lainnya berkomentar "hahahahaha, Tuan Alex, Rama mungkin terlihat muda namun dia tidak lemah, faktanya, saya pikir dia adalah salah satu pertarung dengan potensial terbesar disini"
Alex tahu nama pria itu, Rama. Di kehidupan sebelumnya, Rama adalah spirit enhancer tingkat saint elemen api. Satu dari orang yang selamat terkuat di Bali. Dia adalah praktisi bela diri yang sangat berbakat dan menerima ikat pinggang biru ketika berusia 16 dan ikat pinggang merah ketika berusia 20. Kemudian dia mempelajari ilmu bela diri lainnya di seluruh dunia membuat dia meraih medali Olimpiade dalam silat. Menerima selampang putihnya ada umur 24, dan pada umur 25 mendapat gelar kehormatan Pendekar. Spirit enhancer berani dan ganas bernama Rama. Alex ingin dia berada dalam timnya.
"Jadi, akankah aku menerima kehormatan ini?" Alex mengatupkan tangannya dan membungkuk pada Mahaguru
"Kamu menerima, Rama?" Mahaguru bertanya padanya
"Ya Mahaguru, saya menerima"
Rama merasa Alex bukan orang normal, sebagai spirit enhancer berbakat, persepsinya lebih dari normal.
Pertarungan mulai setelah mereka membungkuk satu sama lain
"Terima kasih telah menerima" Alex tersenyum pada Rama
Satu
Dua
Fight!
Dalam segera, rama menunjukkan kuda kuda harimau. Ini adalah gaya defensif. Pencak silat terbaik dalam gerakan pertahanan dan eksplosif.
Alex tersenyum, 'akhirnya, seorang petarung yang hebat'. Kali ini Alex mengambil inisiatif dan menyerang terlebih dahulu
SHHHHH
Alex maju dengan kecepatan penuh
BAAAMMMM
Rama hampir tidak dapat menahan tinju Alex, dia bahkan terdorong ke belakang beberapa langkah. Seluruh master di aula terkejut.
Dalam kelompok Alex, ini pertama kalinya Theo melihat kemampuan Alex dan dia terpukau. Cindy bergairah sedangkan Aria tetap tenang.
Usain Bolt, pemenang medali emas Olimpiade memecahkan rekor dunia 100 meter dengan kecepatan 9.69 detik. Alex, karena berada di mortal realm tingkat tinggi, dapat memecahkan rekor dengan kurang dari 8 detik. Dia dapat berlari jarak 10 meter dalam kurang dari 1 detik.
Alex juga terkejut karena Rama berhasil menahan serangan kecepatan tingginya. Dia memang memiliki bakat besar. Alex mengasumsikan Rama sudah melewati batas mortal realm tingkat menengah. Mengagumkan. Bakat besar dalam usia muda.
Mereka bertukar serangan 10 putaran lagi. Dalam teknik langkah pencak silat, 8 arah dianggap teknik dasar. Sebagai seorang master, Rama dapat melakukan dan menggunakannya secara sempurna.
Setelah 10 putaran, Alex merasa gerakan Rama semakin kuat dan cepat.
Alex terkejut lagi, teknik merpati putih rama telah melampaui mortal realm. Sebagai spirit enhancer, Rama sangat berbakat dalam menggunakan tenaga dalam. Dalam pencak silat, ini disebut Chakra. Tenaga dalam ini dapat membuat serangan eksplosif yang kuat.
Alex merasakan tekanan dalam benturannya dengan Rama. Namun pada akhirnya, Rama tetap kalah. Seluruh master sangat kaget. Mereka mengenal ilmu bela diri. Mereka mengetahui gerakan yang Alex tunjukkan melampaui batas tubuh manusia.
Alex mengatakan pada mereka rahasia kekuatannya, mengenai Akhir Jaman yang akan datang dan markasnya. Pada tanggal 31, pulau Bali akan kacau. Alex meminta bantuan dan kerjasama dari perhimpunan pencak silat. Mereka, tentu saja, bersedia membantu, ini adalah pulau mereka. Alex meninggalkan radio dua arah untuk mereka. Sayangnya, dalam kondisi sekarang, tidak ada alasan bagi Rama mengikutinya. Jadi Alex pergi dengan tangan kosong.
Tiga hari telah lewat.. dan ini adalah tanggal 30 Desember. Dalam perjalanan ke markas, Alex merasakan sesuatu yang berbeda dari jalan-jalan Bali. Tidak memiliki pesonanya yang biasa. Lebih sedikit musik di jalan, lebih sedikit pesta dan lebih sedikit kerumunan. Pikiran manusia itu unik. Mereka menolak percaya pada pesan Akhir Jaman. Tapi ketika mendekat pada harinya, hal itu menganggu pikiran mereka. Ini mungkin tanda yang bagus, pikir Alex.
Alex kembali ke markas setalah 3 hari. Populasi markas berlipat 5 kali lipat. Sekarang lebih banyak orang tinggal di markas dibanding dengan sebelum pengumuman. Timnya memisahkan pendatang baru dengan kerja keras. Tidak banyak yang dapat Alex lakukan saat ini selain memindahkan mereka di beberapa hanggar. Peningkatan tiba tiba ini adalah tanda bagus bahwa pesannya telah diterima oleh masyarakat lokal. Namun ini juga dapat membawa masalah.
Tidak ada waktu untuk mengkhawatirkan hal ini, ini adalah hari terakhir. Alex menghabiskan jam-jam damai terakhir dengan berbagi waktu berkualitas dengan keluarganya. Tekanan di udara membuat hal ini sulit, namun seperti biasa, Hendrik dapat memeriahkan suasana.
Satu hari lagi berlalu.
Dan saatnya telah tiba. Bahkan dengan segala perencanaan dan persiapan, dalam hati Alex takut. Tidak ada seorang pun siap untuk menghadapi ini.
Halo pembaca Doomsday Pillar, volume 1 berakhir disini ya. besok volume 2 akan keluar. Akhirnya Hari Kiamat datang juga, ikuti terus ya. jangan lupa pwer votenya. terimakasih