Ketika bola batu yang membungkus tubuh Fate terbuka, tepat setelah Shirou menghilangkan semua pedang yang ia tembakkan ke arah bola batu itu. Tubuh Fate penuh dengan lubang, dimana-mana, bahkan leher kepala Fate hampir terlepas dari lehernya. Fate mengalami cedera yang amat parah, sampai-sampai ia tidak bisa lagi melayang di udara dan mulai terjatuh ke tanah.
Karena energi sihir yang ia miliki difokuskan untuk menyembuhkan luka yang ada di tubuhnya secara otomatis. Bahkan Fate hampir kehilangan kesadarannya, akibat semua luka yang ia alami. Fate benar-benar tidak menyangka kalau ia akan mengalami luka yang amat parah ketika melawan Shirou. Dan itu semua terjadi karena ia terlalu meremehkan kemampuan Shirou sehingga ia hanya mengerahkan lima puluh persen kemampuannya ketika melawan Shirou.
Dan hal itulah yang membuat Fate mengalami kekalahan telak dan luka parah. Ketika Shirou melihat keadaan Fate, Shirou merasa lega karena serangan yang ia arahkan kepada Fate berhasil dengan baik dan sama sekali tidak mengalami kegagalan.
"Kekuatanmu berada jauh melampaui apa yang kuduga, Emiya Shirou," Kata Fate yang saat ini tubuhnya terbaring di tanah. "Aku sama sekali tidak tahu kalau level kekuatanmu, bisa mendesakku yang memakai lima puluh persen kekuatan sampai seperti ini. Kau memang jauh berbeda dari adikmu yang berlagak sok kuat."
"Semua luka yang kau alami, adalah akibat kesalahanmu sendiri, Fate Averruncus," Kata Shirou. "Seharusnya kau tidak menganggapku orang yang lemah dan meremehkanku, karena sedari awal aku sudah bilang kepadamu, kalau aku bisa lebih dari sekedar mengimbangimu!"
"Akan membutuhkan waktu bagiku untuk memulihkan diri," Kata Fate yang tubuhnya mulai tenggelam ke dalam genangan air yang ia munculkan dengan menggunakan sihir. "Jadi untuk saat ini, aku akan mundur dengan teratur untuk memulihkan diriku, baru setelah itu aku akan kembali untuk membawa Kagurazaka Asuna."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ufufufufu Artefak Encompandetia Infinita di ruang tertutup tanpa batas ini, tak ada pintu keluar," Kata Koyomi dengan tawa jahat yang sangat tidak enak didengar. "Jadi secara teori kalian bertiga tidak akan bisa keluar dari tempat ini! Terutama anda Rakan-Sama, yang membanggakan diri sebagai seseorang yang tidak pernah terkalahkan ketika melawan manusia, kapal tempur, monster, pasukan tempur pasti akan menyerah untuk mencoba keluar dari tempat ini!"
"Memang, sih, kalau lawanku adalah ilusi aku juga nggak bisa melakukan apapun kepada kalian berdua," Kata Rakan.
"Fufufufufu ucapan dari pecundang sepertimu yang mengaku sebagai sosok tanpa tanding yang tidak bisa dikalahkan tidak akan berpengaruh apa-apa pada kami berdua," Kata Koyomi sambil tersenyum sinis. "Aku ingin melihat sosokmu yang tidak terkalahkan itu mati kelaparan sampai kau menyesal karena sudah meremehkan kami! Jadi selamat tinggal!"
Ilusi dari Koyomi dan Tamaki langsung menghilang, meninggalkan Chisame, Rin dan Rakan di tempat pertama kali mereka bertiga muncul di dalam dimensi buatan milik Koyomi.
"Tcch mereka berdua lari, tapi sedari awal mereka hanyalah ilusi yang diproyeksikan dari tempat yang sangat jauh yang ada di dalam dimensi ini," Kata Rin yang terlihat kesal. "Dan kita harus mencari mereka berdua di dimensi buatan yang luasnya tidak terkira ini. Bahkan dengan menggunakan pengetahuan yang kumiliki soal Kaleidoscope akan sangat sulit keluar dari tempat ini."
"Hei, daruma berotot! Lakukan sesuatu dong!" Teriak Chisame. "Diantara kita bertiga kau adalah orang yang memiliki pengalaman bertarung, aku yakin kau sudah pernah mengalami kejadian yang kita alami saat ini bukan!?"
"Dari dulu aku memang payah melawan musuh yang tidak mau melawanku secara langsung seperti mereka berdua, dan ini pertama kalinya aku mengalami kejadian semacam ini," Kata Rakan yang terlihat kesulitan. "Orang seperti diriku sekalipun akan merasa kesusahan untuk mencoba keluar dari tempat ini."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kau benar-benar nggak berguna!" Teriak Rin dan Chisame di saat yang bersamaan.
"Apa benar kau adalah salah satu orang yang paling ditakuti di Mundus Magicus!?" Kata Chisame yang terlihat amat marah. "Masa kau nggak punya ide sama sekali agar kita bertiga bisa keluar dari tempat ini."
"Ahahaha aku malah nggak sadar, lho. Kapan aku terperangkap di tempat ini," Kata Rakan yang terlihat santai. "Mereka berdua melakukan hal yang hebat bisa menjebakku, seperti ini."
"Kau saat ini benar-benar payah," Kata Rin yang terlihat agak panik. "Sigh padahal kau sebenarnya adalah seseorang yang sangat kuat, tapi sekarang malah nggak bisa berbuat apa-apa."
"Kita tidak boleh menghabiskan waktu kita dengan sia-sia ditempat ini! Kita harus segera keluar dari tempat ini!" Teriak Chisame. "Oii kalian berdua cepat keluarkan kami bertiga dari tempat ini! Atau Rakan akan melakukan sesuatu yang memalukan kepada kalian berdua kalian dia berhasil menemukan kalian berdua!"
"Ooi! Nona! Jangan menggunakan namaku untuk mengancam mereka berdua seperti itu!" Kata Rakan dengan wajah yang agak memerah. "Kau membuatku malu tahu!"
"Kau kok malah terkesan merasa bangga mendengar perkataannya Chiu-chan," Kata Rin yang merasa jijik ketika melihat Rakan. "Kau benar-benar memalukan dengan merasa bangga kalau dirimu itu mesum!"
"Yah, kalaupun aku bangga dengan kemesumanku itu bukanlah urusanmu nona, karena walaupun aku mesum. Paling parah perbuatan mesum yang kulakukan hanyalah menyingkap rok cewek, tidak lebih dari itu," Kata Rakan. "Luka yang kualami karena dihajar oleh istriku karena aku melakukan hal mesum di depan istriku mengajarkanku untuk mengurangi sedikit kemesumanku yang terlalu berlebihan. Dan karena hal itu aku belajar untuk tidak melakukan hal mesum di hadapan istriku!"
Mendengar penjelasan Rakan, kalau ia sudah memiliki istri. Membuat Rin dan Chisame menganga mulutnya, walaupun mereka berdua sudah mendengar hal yang sama dari mulut Shirou.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Eeeeh kau sudah memiliki istri!" Teriak Chisame yang terlihat kaget. "Tidak mungkin berarti apa yang dikatakan oleh Shirou-kun itu memang benar dong!"
"Sulit dipercaya kalau orang aneh seperti dirimu bisa memiliki seorang istri, apa yang dipikirkan oleh wanita yang menjadi istrimu sampai-sampai mau menerima dirimu menjadi suaminya!" Kata Rin yang sama kagetnya dengan Chisame. "Wanita yang mau menjadi istrimu pastilah harus sangat sabar, karena memiliki suami sepertimu."
"Ehehehe Theodora memanglah seorang gadis yang sangat sabar," Kata Rakan sambil mengusap-usap bagian belakang kepalanya. "Dia bahkan mengijinkan aku untuk hidup jauh dari dirinya, karena aku tidak suka hidup di tempat yang ramai dan penuh dengan kemewahan. Selama aku bisa memberikan anak untuk dirinya."
"Theodora!?" Teriak Rin yang terlihat kaget. "Jangan bilang kalau istrimu adalah putri ketiga dari kerajaan Hellas yang menguasai bagian selatan dari Mundus Magicus!"
"Yup, dia memang putri ketiga dari kerajaan Hellas, dan putraku dengan Theodora adalah pewaris tahta dari kerajaan Hellas," Kata Rakan yang terlihat sangat bangga dengan istri dan anaknya. "Walaupun aku hanya bisa bertemu dengan mereka berdua satu bulan sekali, sih."
"Nagi Springfield Thousand Master ayahnya Shirou-kun dan Negi-Sensei menikah dengan tuan putri dari kerajaan Ostia, dan sekarang kau juga mengaku kalau kau menikahi seorang tuan putri dan punya seorang putra dari putri itu!?" Kata Chisame. "Benar-benar sulit untuk dipercaya!"
"Kalau boleh jujur aku juga bingung kenapa aku bisa sampai jatuh cinta dengan Theodora," Kata Rakan. "Suatu hari aku bilang kepadanya kalau aku jatuh cinta kepada dirinya, dan dia juga mengatakan hal ya ng sama kepadaku. Dan tahu-tahu kami sudah menikah bahkan sampai punya anak segala."
"Semua anggota dari Ala Rubra memang tidak ada yang normal, itu termasuk Albiero Imma, dan kurasa hanya ayahnya Konoka yang bisa dikategorikan normal diantara teman-temannya yang ngaco, meskipun ayahnya Konoka memiliki keanehannya juga," Kata Rin sambil menghela nafas.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Yah daripada membicarakan hal nggak jelas, soal pernikahanku dengan Theodora atau soal Nagi serta Ala Alba aku mau bilang pada kalian berdua kalau aku sudah menemukan cara untuk melacak kedua gadis itu," Kata Rakan dengan santai. "Karena aku sudah mengingat bau dari tubuh mereka berdua tepat sebelum mereka menjebak kita bertiga di tempat ini."
"Kalau kau sudah bisa melacak mereka berdua dengan menggunakan bau mereka kenapa kau tidak bilang dari tadi!" Teriak Chisame yang terlihat marah. "Kita kan jadi nggak usah repot-repot mencari cara untuk keluar dari tempat ini!"
"Lagipula bagaimana caranya kau bisa mengingat bau mereka berdua? Kalau Shirou melakukan hal itu sih tidak aneh karena penciumannya yang nggak normal, tapi kalau kau setahuku penciumanmu biasa saja kan bagaimana caranya kau bisa mengingat bau mereka?" Tanya Rin.