"Sepuluh ribu kilometer kau bilang!" Teriak Chisame setelah ia mengetahui jarak antara hutan tropis tempat mereka berada saat ini dengan Megalomesembria. "Jarak sejauh itu mau ditempuh berapa lama! Akan memakan waktu yang sangat lama supaya kita bisa kembali ke kota itu!"
"Nona Chiu berkata benar pakai kendaraan biasa saja akan memakan waktu berhari-hari!"
"Jalur kereta api Siberia saja hanya tiga ratus kilometer, lho."
Kedua roh listrik yang melayang di samping Chisame bahkan berkomentar soal betapa jauhnya jarak menuju ke Megalomesembria. Karena mereka berdua bisa dibilang menggambarkan dua dari ketujuh dosa yang dimiliki oleh Chisame.
"Apalagi seluruh Mundus Magicus ini skalanya tiga kali lebih besar dibandingkan dengan Bumi. Ditambah kita juga harus mencari beberapa orang teman kita yang bertebaran di dunia fantasi ini! Kalau begini caranya dengan sisa waktu liburan musim panas yang hanya tersisa setengah bulan lagi, kita tak akan memiliki waktu untuk mencari mereka semua dan melaksanakan misi utama kita!"
"Kau tidak perlu kuatir Chisame-san waktu di Mundus Magicus berjalan tiga kali lebih cepat dari waktu di Bumi, artinya kita masih punya waktu empat puluh lima hari untuk mencari semua teman kita dan menyelesaikan misi kita untuk mencari ayahku." Kata Shirou menjelaskan kepada Chisame untuk membuat Chisame merasa lebih tenang.
"Empat puluh lima hari, ya?" Kata Chisame yang merasa lebih lega setelah mendengar ucapan Shirou. "Walaupun waktunya terasa lebih lama tapi apakah itu waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua misi kita di sini?"
"Menurut perhitungan super komputer mini yang ada di tubuhku, empat puluh lima hari adalah waktu yang lebih dari cukup menyelesaikan semua misi kita," Kata Chachamaru. "Bahkan kalaupun ada sesuatu yang tidak terduga, terjadi. Kita semua paling hanya akan mengalami keterlambatan pulang ke Bumi satu atau dua hari."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Satu hari kemudian setelah Shirou, Negi, Chachamaru dan Chisame melanjutkan perjalanan mereka berempat. Mereka tiba di sebuah tepi danau yang cukup luas, dimana mereka semua menemukan Kotaro yang sedang duduk di tepi danau itu sambil memanggang daging di depan api unggun. Kotarou tersenyum lebar sambil menunjukkan giginya yang putih, ketika melihat Shirou, Negi, Chachamaru dan Chisame.
Setelah berjalan di hutan sendirian selama kurang lebih tiga hari akhirnya ia bisa bertemu dengan orang yang ia kenal. Tentu saja Kotaro akan merasa senang dan lega, karena akhirnya ia tidak sendirian lagi di hutan tropis dunia sihir yang amat berbahaya. Kotarou bahkan hampir mati beberapa kali karena ia bertemu dengan monster yang jauh lebih kuat dari dirinya.Tapi untungnya ia berhasil kabur dan bisa menyelamatkan dirinya.
"Kau cukup hebat juga Kotaro, bisa bertahan selama tiga hari di hutan tropis dunia sihir yang penuh dengan mahluk berbahaya," Kata Negi yang merasa senang karena sahabat baiknya itu selamat dan berada dalam keadaan baik.
"Aku nyaris mati beberapa kali tahu!" Teriak Kotarou yang merasa kalau Negi tidak mengetahui dan mengerti penderitaan yang ia alami. "Apa kau tahu ada banyak sekali monster yang jauh lebih kuat dariku di hutan ini!"
"Yah, aku mengerti perasaanmu, bocah anjing!" Kata Chisame sambil meneteskan air mata. "Kalau bukan berkat latihan yang kulakukan di kubah musim dingin mungkin aku sudah mati!"
"Tapi itu adalah bukti yang jelas bukan, kalau latihan yang kalian lakukan selama beberapa bulan di dalam kubah musim dingin sangat berguna," Kata Shirou sambil tersenyum. "Kalau tidak, bagaimana mungkin saat ini kalian tidak akan bisa bertahan hidup di tempat ini."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Setelah pertemuan yang tidak bisa dibilang menyenangkan atau mengharukan dengan Kotarou. Kelompok Ala Alba yang sudah terkumpul sebanyak lima orang, akhirnya bisa juga keluar dari hutan tropis yang amat luas setelah berjalan sejauh tiga ratus kilometer selama empat hari. Kecuali Shirou dan Chachamaru, ketiga orang anggota dari Ala Alba yang lain mengalami kelelahan dan kebosanan yang luar biasa.
"Waah lamanya, berjalan selama tiga ratus kilometer lebih selama empat hari," Kata Chisame dengan nada yang penuh dengan sarkasme. "Benar-benar musim panas yang paling top."
"Chisame-Onee-san bicara apa, sih," Kata Kotarou yang kesal mendengar ucapannya Chisame. "Kau kan terus-menerus digendong di punggungnya Chachamaru-san karena kau mengeluhkan kakimu yang terasa sakit."
"Uuuh aku saat ini benar-benar merasa haus dan lelah," Kata Negi yang saat ini terlihat berwajah tirus karena kekurangan nutrisi. "Syukurlah akhirnya kita sampai juga di tempat yang ada peradabannya."
"Yah, radarku menunjukkan kalau di kota ini ada salah seorang teman kita," Kata Chachamaru. "Dan dia tepat berada di tengah-tengah kota."
"Kita harus menemui teman kita itu secepat mungkin," Kata Shirou dengan nada yang serius. "Dan baru setelah itu kita pergi ke tempat tinggalnya Jack Rakan untuk berkumpul kembali dengan Rin dan yang lain."
"Shirou-Nii-san kau bilang kalau Natsumi-Nee-chan dan beberapa temannya Nee-san juga secara tidak sengaja terbawa ke dunia sihir ini karena mereka terlempar keluar dari dalam bayanganmu bukan?" Tanya Kotarou dengan wajah yang terlihat kuatir. "Bisakah kau mencari tahu dimana mereka berada saat ini?"
"Yah, Natsumi, Akira, Ako, Yuuna dan Makie bisa berada di dunia sihir ini karena kesalahanku," Jawab Shirou. "Dan untuk menjawab kekuatiranmu Kotarou, aku bisa melacak keberadaan mereka karena potongan dari bayanganku ada di dalam bayangan mereka."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kalau begitu Shirou-Nii-san tahu dimana keberadaan Natsumi-Nee-san saat ini?" Tanya Kotarou dengan wajah yang penuh dengan harapan.
"Hmm menurut peta yang kita miliki, kota yang berada di depan kita saat ini adalah kota Hecate," Jawab Shirou sambil membuka peta. "Dan kota setelah Hecate adalah Granicus, dari yang kurasakan kemungkinan besar Natsumi, Ako dan Akira ada di tempat itu. Sedangkan Makie dan Yuuna berada di jarak yang tidak bisa kulacak jadi aku tidak tahu dimana ke keberadaan mereka berdua. Tapi bisa kupastikan kalau keadaan Natsumi dan yang lain baik-baik saja."
Mendengar jawaban Shirou, Kotarou merasa lega dan wajahnya menjadi tenang. Karena ia tahu kalau setidaknya Natsumi masih hidup dan ada dalam keadaan baik.
"Shi-Shirou-Nii kalaupun keadaan mereka berlima baik-baik saja tapi aku tetap merasa kuatir dengan para muridku itu! Karena mereka semua tidak dilatih untuk menghadapi bahaya seperti para anggota Ala Alba," Kata Negi dengan wajah yang terlihat panik dan ketakutan. "Ki-Kita harus secepat mungkin mencari mereka semua."
"Negi tenanglah, kalau mereka semua berada dalam keadaan yang mengancam nyawa aku akan mengetahuinya. Dan secara otomatis mereka semua akan kembali masuk ke dalam bayanganku," Kata Shirou mencoba menenangkan adiknya yang terlalu mudah merasa kuatir. "Kau itu terlalu mudah panik dan merasa kuatir, sudah kubilang sebelumnya bukan kalau kekuatiran yang berlebihan itu adalah sesuatu yang buruk, apa kau sudah lupa dengan nasihatku itu?"
Negi langsung merasa malu karena ia melupakan nasihatnya Shirou. Padahal Shirou sudah mengatakan hal yang sama kepada Negi berkali-kali, tapi ia selalu melupakan ucapannya Shirou dan memilih terjatuh kepada kekuatirannya sendiri.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Shirou-Nii bukannya akan lebih baik kalau kita semua memakai penampilan asli kita kalau kita masuk ke kota ini?" Tanya Negi yang merasa bingung kenapa ia harus memakai wujud remajanya ketika mereka semua masuk ke dalam kota Hecate.
"Ini semua untuk berjaga-jaga Negi," Jawab Shirou yang memakai penampilan Alexander yang digunakannya di Mahora Festival. "Aku punya firasat buruk kalau Fate Averruncus sudah melakukan sesuatu untuk menjebak kita dan menodai nama kita, makanya kita harus masuk ke kota dengan wujud yang lain, demi keamanan kita semua."
"Berjaga-jaga, ya," Kata Chisame yang memakai wujud anak kecil berumur enam tahun favoritnya. "Itu ucapan yang masuk akal, dan aku tidak keberatan memakai wujudku yang sekarang."
"Itu karena kau suka dengan wujud anak kecilmu Chisame-san," Kata Chachamaru yang merubah wujudnya menjadi berumur enam tahun sama seperti Chisame dengan mode transformasi yang Satomi buat untuk dirinya.
"Apa salahnya aku menyukai diriku yang manis ini?" Kata Chisame yang terlihat menikmati berada di wujud anak kecilnya. "Di wujud ini rasa percaya diriku meningkat berkali-kali lipat!"
"Aku sih tidak suka berada dalam wujud remajaku ini!" Kata Kotaro yang terlihat seperti remaja berumur enam belas tahun setelah ia menelan pill pengubah umur permanen milik Shirou. "Karena jangkauan tubuhku jadi terasa aneh!"