Jason berdecak kesal. Ia tidak mungkin melakukan itu, ia masih waras.
"Aku tidak gila, Arthur. Cepat selesaikan urusanmu dengan bahan-bahannya,"
'Ck!'
Jason menghela nafasnya. Ternyata Earl baru memasuki fase ngidam yang aneh. Lihatlah betapa susahnya permintaan ibu hamil itu, dirinya yang sebagai pria paling dibencinya saja ikut kerepotan.
Ia sempat berpikir untuk meracuni wanita itu saja Jason tidak berani. Takut pada Arthur dan juga tentu saja takut pada Earl juga. Jika wanita itu sembuh dari keracunan, Jason sudah pasti diracun juga dengan racun mematikan.
Jason segera mencari resep masakan pizza melalui ponselnya. Sembari menunggu Arthur, Jason bisa sedikit santai mencari resep yang bagus.
Setelah satu jam menunggu, Jason sudah tidak mendengar suara keributan lagi di ruang sebelah. Kemungkinan besar, Earl sudah tidur. Ini pukul dua malam, cukup bagus bagi mereka untuk menghancurkan dapur.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください