Apa ia terlihat merencanakan sesuatu dibalik kencan mereka? Arthur bungkam ketika Earl masih saja mengurusi rekannya.
Padahal Arthur sudah melupakan masalah tadi. Tetapi seperti Earl memang sudah tidak memikirkan kencan mereka. Jauh lebih mudah dari itu, apakah ia masih memikirkan dirinya? Arthur tertawa kecil. Dua jarinya kembali meletakkan rokok di bibirnya. Menghisapnya kuat dan membuang asapnya ke atas.
"Pulanglah Earl. Jason akan membersihkan jalan untuk rekanmu," kini giliran Earl yang terdiam.
"Dengan mataku sendiri aku melihatnya, Arthur,"Earl berjalan mendekat. Kepalanya pusing sekali sampai ingin muntah rasanya. Seperti ini kah rasanya? Ketika orang-orang kecewa dan tak ingin sekedar melihat? Earl seperti akan merasakan penyesalan ini seumur hidup.
"Terima kasih untuk kencan ini. Walaupun aku sendiri yang menghancurkannya,"
"Terima kasih. Ini setimpal untukku. Aku akan merasakannya seumur hidupku,"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください