webnovel

07 " PIPI..."

mobil sport hitam bernand terlihat memasuki area mansion fardo.bernand menghentikan mobilnya di area parkir yang dikelilingi deretan bunga tulip sisi kanan mansion.

bernand turun dengan menggendong lonna dalam pelukannya.berjalan menuju mansion.

terlihat kepala pelayan mansion fardo berdiri menyambut bernand.

"tuan muda...apa kabar" sapa lelaki tua dihadapannya.(edwin)

"kabar baik,bagaimana denganmu ?" jawab bernand bertanya balik.

"baik tuan muda" jawab edwin dengan senyum ramah.mata tuanya menatap lonna yang sedang tertidur dalam pelukan bernand.

"tuan besar telah menanti anda" ucap edwin lagi.

bernand mengangguk dengan senyum dibibirnya.langkahnya memasuki mansion .

"bernand..."sapa bennet terkejut tidak mengira putranya akan datang malam ini.

"kenapa tidak beri tahu mama bila kamu akan datang" lanjut bennet lalu memeluk putranya.

"papa meminta aku untuk datang" jawab bernand mencium kedua pipi bennet.lalu melepaskan pelukan bennet.

"aku akan membaringkan lonna dulu ma" ucap bernand.bennet mengusap lembut pipi lonna.

"baringkan dia dikamarmu" ucap bennet lirih khawatir lonna tebangun terbangun mendengar suaranya.

bernand mengangguk lalu berjalan memasuki lift menuju lantai tiga.

"ding.." suara lift terbuka,bernand berjalan menyusuri lorong menuju kamar miliknya saat bernand dulu tinggal dengan orangtuanya.

sesampai didepan pintu kamarnya bernand menyentuh layar sidik jari.beberapa detik kemudian pintu terbuka secara otomatis,bernand memasuki ruang kamarnya,menyapu pandangannya pada seluruh ruang,masih terlihat sama seperti empat belas tahun yang lalu,seluruhnya bernuansa putih.

berjalan memasuki ruang kamar tidur,berjalan mendekati tempat tidur besar dengan pigura besar tergantung dinding di atas sandaran tempat tidur bernand,berisi foto pernikahan bernand dan lonna istrinya.

bernand membaringkan lonna ditengah ranjang lalu membatasi kiri dan kanan tubuh lonna dengan menggunakan bantal disetiap sisi tubuh lonna,menutup tubuh lonna dengan selimut putih lalu beranjak keluar pergi menemui fardo.

*

"tock..tock" suara pintu ruang kerja fardo diketuk.

"masuk" terdengar jawaban suara dari dalam ruang kerja.

bernand membuka pintu lalu berjalan menghampiri fardo yang sedang membaca buku.

bernand menarik sebuah kursi dihadapan fardo.

"ceritakan tentang lonna"ucap fardo tampa nasa basi.

bernand menceritakan dengan lengkap awal mula menemukan lonna hingga memutuskan menjadikan lonna sebagai putrinya.

"apakah telah kamu selidiki latar belakangnya" tanya fardo dengan mimik serius.

"sudah pa...namun tidak satupun info yang aku dapatkan" jawab bernand.

"satu satunya barang yang melekat pada tubuh lonna adalah sebuah liontin mungil yang terikat benang merah,aku sudah menemui semua pengerajin perhiasan namun mereka semua mengatakan belum pernah menerima pesanan dengan bentuk liontin milik lonna" jelas bernand lagi.

"apakah kamu membawanya" tanya fardo.

"tidak pa" jawab bernand pendek.

"baiklah...bila itu sudah menjadi keputusanmu papa dan mama menyetujuinya,lonna akan menjadi cucu pertamaku" ucap fardo dengan senyum yang tulus.baginya kebahagiaan putranya adalah yang utama,hati fardo dan bennet begitu hancur menyaksikan penderitaan putranya hingga memutuskan mengasingkan dirinya di hutan milik leluhur fardo.disisi lain fardo cemas dengan latar belakang lonna,fardo tidak menghendaki dimasa depan bernand jatuh dalam kesedihan lagi bila keluarga lonna mengambilnya kembali.

"sudah saatnya kamu mencari ibu bagi lonna" ucap fardo hati hati.

fardo terkejut dengan ucapan fardo.

"kehadiran lonna sudah cukup membuatku bahagia,aku tidak ingin yang lain pa" ucap bernand tegas.

fardo menghela nafas panjang berusaha memahami keputusan putranya.

"papa berharap kamu kembali memimpin perusahaan kita,sudah saatnya papa menikmati hari tua papa" ucap fardo.

"bernand kembali saat ini memang bertujuan memimpin kembali perusahaan kita,jangan cemas pa bernand akan lakukan yang terbaik" janji bernnad pada fardo.fardo tersenyum bahagia mendengar ucapan putranya.

"papa senang mendengar ucapanmu" ucap fardo.

"besok kamu gantikan papa untuk mengikuti pertemuan penting dengan ceo Queen Corp."lanjut fardo.

bernand mengangguk.

"kakak..!!" seru enji tiba tiba dari depan pintu.

bernand tersenyum menyaksikan tingkah lucu enji.

"lonna mana kak"tanya enji sambil bergelayut manja di lengan bernand.

"lonna sedang tidur dikamarku" jawab bernand.

"ayo kita keluar untuk makan malam" ajak fardo sambil keluar dari ruang kerjanya diikuti bernand dan enji.

"papa,aku akan lihat lonna dulu" ucap bernand.

"pipi..." jerit kecil lonna berlari kecil menghampiri bernand.

"bagaimana putri pipi bisa keluar dari kamar pipi" ucap bernand dengan mimik terheran.

"pipi lupa tutup pintu,nenek mebacakan buku untuk lonna" ucap lonna dengan suara lucu.

bennet tersenyum sembari mencubit gemas pipi lonna.

"hidangan sudah siap,ayo kita makan" ucap bennet sambil menggendong lonna berjalan menuju meja makan.

sesampai dimeja makan bernand meraih lonna dari gendongan bennet lalu meletakkan lonna di atas kursi disebelah sisi bernand.

次の章へ