Kepala Aslan hampir terkulai ketika Panca memegang tubuhnya. "Lan, lu ngga boleh pingsan," ujar Panca.
Mendengar ucapan Panca yang terdengar sayup-sayup itu, Aslan mencoba untuk tetap membuka matanya. Sementara Panca berusaha untuk membuatnya tetap tersadar.
Panca menepuk-nepuk pelan pipi Aslan. "Lu harus tetap sadar sampai kita tiba di rumah sakit. Lu denger, kan?"
Aslan menatap Panca dan mengangguk pelan. Dadanya terasa nyeri dan kepalanya mulai terasa pusing. Napasnya masih terasa tidak beraturan. Meski begitu ia berusaha untuk mendengarkan ucapan Panca.
Tidak lama setelah Levi turun untuk menyiapkan mobil, Bang Ole masuk ke kamar Aslan dengan langkah yang tergopoh-gopoh. Ia langsung menghampiri tempat tidur Aslan dan melihatnya sudah seperti orang yang hampir kehilangan kesadarannya.
"Dia kenapa?" tanya Bang Ole pada Panca.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください