Leon mencoba tersenyum setelah mendengar apa yang diucapkan Nadia. "Aku baik-baik aja. Ngga sampai seminggu aku pasti udah bisa bergerak bebas. Kamu ngga perlu khawatir."
Nadia kemudian mendengus kesal. "Kenapa dibiarkan ini malah semakin menjadi, sih? Sampai Pengawal kamu juga dijadikan sasaran."
"Aku juga ngga nyangka akan jadi seperti ini, Nad. But you can trust me. Everything is under control. Setelah pemeriksaan Polisi kita bisa tahu apa sebenarnya motif penyerangan itu," ujar Leon.
"Mama kamu udah tahu soal penyerangan di apartemen kamu?" tanya Nadia.
Leon mengangkat bahunya. "Aku sih, belum telpon dia sama sekali. Tapi aku rasa dia akan tahu dari Max."
Nadia menganggukkan kepalanya. "Doraemon kemana sih, disaat lagi dibutuhin seperti ini? Aku mau pinjem pintu kemana saja buat nemuin kamu."
Leon tertawa pelan mendengar ucapan Nadia. "Kamu kebanyakan nonton kartun jadi berharapnya ada Doraemon."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください