webnovel

You will lose it

Ariani baru saja akan menikmati hari nya, dia sangat bahagia merasakan hal seperti ini bersama seseorang yang selalu di hati nya. Dia menyadari bahwa logika nya memang tak pernah salah, tapi selama hampir 10 tahun sejak dia SMA dia benar benar tidak memberikan kesempatan pada hatinya untuk di sentuh oleh siapapun, keegoisan logikanya selalu menang, dan kehangatan keluarga nya membuat nya merasa cukup. Namun di hari saat dia kehilangan Adrian untuk yang ke-2 kalinya membuat nya sadar bahwa dia tak boleh membiarkan kesempatan ini pergi lagi, dari dulu dia tak pernah mengetahui dan logika nya berpikir bahwa kesempatan hanya sekali, namun bukan berarti dia tak mempercayai kesempatan ke-2, ke-3 itu ada, dan sekarang dia menerima kesempatan itu dan kini jalan untuk mereka terbuka lebar, Ariani tak ingin menghindari atau belok dari jalan ini.

Ternyata Ariani menyadari bahwa Adrian terus menatap nya , dan kini sudah memalingkan wajahnya ke pria yang sudah dari tadi berdiri disampingnya. "eheeemmm, kenapa kau menatapku seperti itu?" ucap Ariani, dengan tatapan yang tajam dan penuh kehangatan dibawah sinar matahari pagi mereka terlihat sempurna, "karena kau cantik" ucap Adrian. mendengar ucapan Adrian hati Ariani seakan merasakan kehangatan menembus ke dalam nya, dia ingin memeluk pria yang ada di hadapannya , tapi logikanya tak mengijinkan itu, "kau baru sadar, kemana aja kamu selama ini?" ucap nya dengan nada sok angkuh, "aku ada disamping mu tapi kau lah yang menutup mata dan hati mu" balas Adrian , "itu hukuman untuk 10 tahun ini" ucap Ariani keceplosan dan segera menyadari nya dia masih berpikir bahwa Adrian masih belum mengetahui bahwa dia 'Ariani Saputri', "ehemmm maksud ku, 10 bulan lebih hampir setahun aku berada di kantor mu" ucap Ariani meralat perkataan nya, namun Adrian tahu dan itu membuat nya senyum senang karena akhirnya dia mendapatkan fakta bahwa Ariani dari dulu dan sejak awal memang hanya Adrian di hatinya, itu membuat Adrian merasa menang, namun dia belum berniat membuka fakta bahwa dia mengetahui yang sebenarnya, dia ingin memberikan kejutan yang lebih romantis. Adrian hanya membalas Ariani dengan anggun memberinya senyuman yang hangat dan penuh arti. "hmmm, aku ingin membeli topi pantai, aku tak ingin rambut ku kering gara gara angin laut dan sinar matahari", ucap Ariani yang sedikit salah tingkah melihat ekspresi Adrian dan dia pun berjalan melewati Adrian, dan dengan cepat Adrian meraih tangan Ariani, "bukan ke arah sana, tapi ke arah sini," ucap Adrian, seraya berjalan menggenggam tangan Ariani. Selama menuju ke penjual Topi , Adrian terus memegang tangan Ariani, dan ntah mengapa Ariani pun menikmati nya dan engganq melepaskan nya.

"Pilih lah, topi yang kau suka" ucap Adrin ketika mereka sampai dipenjual topi, dan membuat Ariani sadar dari lamunan Bahagianya. dan Ariani hanya mengangguk dan melihat lihat serta memilih topi yang rasa dia cocok dengan bajunya dan tentu cocok untuk dia pakai, mereka masih terus bergandengan. "apa ini cocok untuk ku"? ucap Ariani memakai topi pilihan nya dan memperlihatkan nya ke Adrian, Adrian melihat nya dan "perfect" ucap nya. Adrian pun membayar topi pilihan Ariani, alih alih mengambil uang pembayaran penjual topi yang seorang laki yang laki paruh baya itu menatap intens ke Ariani, "excuse me sir , how many is it" ucap Adrian dan mengalihkan pandangannya ke Adrian secara biasa saja dan mengatakan hal ambigu.

"your girlfriend woman who is graceful and has a logical thinking is very strong, she looks strong yet very weak, her looks cool but his heart, warm, but if the heart it becomes cold and freezes then you will lose it.you're the perfect couple so take care of it so it continues like this" ucapan pria penjual itu membuat Adrian dan Ariani saling menatap satu sama lain, "pacar?"" , mereka pun pergi setelah membayar dan tak mengucapkan apapun untuk mengklarifikasi ucapan pria itu yang mengatakan mereka "pacar". Mereka memilih duduk menikmati pantai dan menikmati minuman di depan Laut, Ariani sangat menikmati nya dan dia tidak begitu memilikirkan ucapan pria paruh baya itu namun Adrian memikirkan ucapan pria itu, 'dia tak ingin kehilangan Ariani lagi' , dia pun memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya ke Ariani. "Nona Ariani" ucap Adrian , "hmmm, yaa" ucap Ariani biasa saja sambil tetap menikmati pemandangan didepannya. "malam ini kita akan dinner, Hmm tapi bukan sebagai atasan dan pengacara, tapi,,,,,,," belum sempat Adrian menyelesaikan Kalimatnya, Hp nya berdering dan dia melihat nya dan segera menjawab nya. "apaa?""" ,, "iyaa, iyaa, mama jangan khawatir, Adrian akan kembali ke Indonesia sekarang juga" ucpa Adrian di telpon. Ariani yang mendengar itu merasa khawatir karena merasa ada berita sangat penting karena melihat perubahan ekspresi Adrian yang begitu drastiss, "kita harus pulang sekarang, Claudia mengalami kecelakaan" ucap nya singkat dan segera bergegas,. 'degggg, Claudia Lagiii' Ariani pun hanya bisa mengikuti Adrian dengan perasaan yang bercampuk aduk.

次の章へ