Bagi Julian, setiap kali ia mendengar teriakan Qiara. Ia selalu merasa hidup kembali menjadi orang baru yang bisa merasakan marah dan di marahi.
Tepat saat itu, Julian teringat akan Vania karena kisahnya bersama Vania benar-benar panjang. Namun, Vania kini berada dalam pelukan Tuhan.
Hingga Qiara hadir dalam hidupnya memberi kehangatan di pelukannya. Deru nafas Qiara selalu menjadi candu disetiap ia mengambil aroma tubuh yang berhasil dia taklukkan di malam yang penuh hasrat itu.
Seiring berjalannya waktu. Julian mendapat teguran karena ia masih menyimpan Vania dan membiarkan wanita yang dia nikahi berada di luar hatinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください