"Setau saya, dokter itu akan menikah dengan sahabat baik Nona Jasmin." Mendengar jawaban pelayan Mu. Sontak, Qiara kaget dan kembali duduk dengan ekspresi yang buruk.
"Nyonya, apa anda tidak apa-apa?" Tanya pelayan Mu dengan khawatir ketika melihat Qiara tertegun karena kaget.
"Arrggg ... " Tanpa menjawab pelayan Mu. Qiara malah menangis sesegukan sehingga pelayan Mu panik dan tidak tau harus berbuat apa.
"Nyonya ... Tolong jangan menangis! Saya tidak mau Tuan Ju memarahi saya jika dia melihat anda menangis." Kata pelayan Mu yang berusaha menenangkan perasaan Qiara.
"Tega banget ... Kasian kakak ipar! Dia sudah mengorbankan banyak hal, malah yang ngambil sahabatnya sendiri. Apa kurangnya kakak ipar? Rasanya tidak pantas dia di perlakukan begitu. Dia juga lebih cantik dariku." Ucap Qiara sesegukan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください