Ayraa yang sudah pulang dari rumah Chello merasa cemas karena berulang kali menghubungi Danish tapi tidak di angkat sama sekali, bahkan pesannya juga masih belum di baca.
Dengan hati gelisah Ayraa kembali menghubungi Danish namun tetap tidak ada sahutan dari ponsel Danish.
"Apa ada yang terjadi pada Kak Danish ya? tidak biasanya Kak Danish tidak mengangkat panggilanku?" tanya Ayraa dalam hati sambil menatap ponselnya.
"Tok...Tok...Tok"
Pintu Ayraa terketuk beberapa kali kemudian masuk Nicky dengan wajah terlihat serius.
"Ayraa, di panggil Ayah di ruang tengah." ucap Nicky serata memikirkan sesuatu.
"Ada apa Bunda? tidak biasanya ayah meminta Bunda untuk memanggilku?" tanya Ayraa dengan heran.
"Bunda juga tidak tahu Ayraa, tapi Bunda merasa Ayah saat ini sedang marah." ucap Nicky sangat tahu bagaimana kalau Bagas saat marah. Hanya diam dan tidak banyak bicara.
Tanpa bertanya lagi Ayraa pergi menemui Ayahnya di ruang tengah bersama Bundanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください