Perlahan-lahan mata Alisya mulai bisa menyesuaikan dengan cahaya yang minim. Dia sangat tahu betul detak jantung ini, detak jantung yang takkan pernah bisa ia lupakan sampai kapanpun."Adith?" Alisya langsung memeluk erat tubuh Adith, begitu menyadari kalau orang yang ia cintai itulah yang sudah menyelamatkannya."Syukurlah kali ini aku datang tepat waktu." Adith tertunduk lesu di bahu Alisya. Dia mendesah sangat dalam karena kali ini dia bisa menyelamatkan istrinya tersebut."Hahahaha terima kasih karena kamu sudah datang." Alisya tertawa pelan karena tahu kalau Adith, sangat khawatir padanya."Hahahahha pantatmu! Kau pikir berapa nyawamu itu hah? Selalu saja melakukan hal yang berbahaya." Adith mencubit pipi Alisya dan menariknya dengan sangat gemas."Mya.. af.. kyan akyu (Maafkan aku)" ucapnya dengan wajah yang menggemaskan.Adith lalu mencium Alisya dengan begitu intens tak menyadari kalau ada dua orang yang sedang menunduk menunggu perintah selanjutnya.