webnovel

Kamu Adalah Wanitaku (2)

Ke'esokan paginya..

Rio Sudah di perbolehkan pulang, begitu juga Salsa, Salsa pulang ke rumah Zuan dan Rio pergi kekantor.

-Kantor Rio-

tok.. tok.. tok..

Rio yang sedang melamun tersadar dari lamunannya setelah mendengar Pintu di ketuk,

"Masuk" perintah Rio

"Tuan Muda Rio, ada beberapa berkas yang perlu anda tanda tangani, kontrak lainnya sudah di urus oleh Ayah Tuan,"

Rio memeriksa berkas2 dan menanda tanganinya sambil bertanya

"Is, apakah Zuan masuk kerja?" tanya Rio.

"Iya Tuan Muda, Zuan ada di Ruang kerjanya" jawab I'is,

"tolong panggil dia kesini, saya ingin membicarakan sesuatu yang penting" kata Rio

"Baik Tuan"

'Zuan, jangan harap aku akan tinggal diam!'

I'is adalah Asisten Rio, setelah mendapat perintah I'is langsung menuju lantai dua dan tiba di depan Ruang kerja Zuan.

tok.. tok.. tok

"Masuk" jawab Zuan

I'is : "Pak, anda di panggil oleh Direktur"

"baik saya akan segera kesana!"

Setelah Zuan melihat bahwa itu adalah I'is, mata Zuan mulai melihat dari ujung Rambut sampai kaki, pikiran Zuan mulai kemana-mana

'Uh... sungguh tubuh yang sempurnah heheh'

"kalau begitu saya kembali ke ruangan saya dulu" I'is segera merasa tidak nyaman ketika merasakan tatapan menjijikkan dari Zuan,

Zuan tidak mengatakan apa-apa dan mengikutinya keluar segera menuju ke Ruangan Direktur.

"Tuan Direktur. ada apa memanggil saya"

"Zuan, aku ingin kamu meninggalkan Salsa.!!"

pinta Rio

"hehe ... Tentu, setelah saya mendapatkan segalanya!" jawab Zuan dengan sinis.

setelah mendengar jawaban yang di ucapkan Zuan, Rio tidak senang,

"Tunggu sebentar, saya ingin memberi kamu sebuah kejutan" jawab Rio dengan Senyum jahat. lalu memutar nomor Adi,

📞"Hallo, Adi, segera ke kantor saya dalam 5menit"

📞"Tuan Muda, bisakah saya menikmati waktu saya beberapa saat lagi, kamu selalu...

📞 tut tut tut

sebelum Adi menjawab Telponnya sudah terputus..

Riooo Dasar k*parat beraninya memutuskan telpon begitu saja!!!

Adi berteriak dengan kesal dan segera pergi kekantor Rio.

di sisi lain,

"Zuan, aku ingin kamu tidak akan kembali ke kantor lagi, mulai dari sekarang kamu saya pecat!" kata Rio serius

"aduh duh... sejak kapan saya membuat kesalahan? dan yah.. sejak kapan Direktur terhormat mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan?"

ejek Zuan.

"Zuan, saya tidak pernah membawa masalah pribadi ke perusahaan, tetapi kamu sudah keterlaluan, saya diam bukan berarti saya lemah!...

sebelum Rio mengatakan Kalimat terakhir, pintu di ketuk oleh Adi, dan Rio segera mempersilakan Adi masuk,

"apa kamu sudah mempersiapkan yang saya minta selidiki kemarin?" tanya Rio

"heh? Rio, aku tidak membawanya" jawab Adi dengan Gugup..

tatapan Rio semakin tajam, dingin dan menakutkan..

'Tatapan yang mengerikan' pikir Adi

"hei hei hei.. kak kamu jangan emosi, kamu tdi yang menyuruhku datang kan? dan tidak mengatakan kalau kamu suruh saya bawa yang kamu minta,"

"um.. begini saja, akan saya suruh pelayan saya mengantarnya kesini" bujuk Adi

"Sebaiknya cepat lakukan, bodoh!"

'ai.. kena semprot deh,'

"Ah.. Zuan, bagaimana kabar Salsa" tanya Adi berharap suasana Ruangan yang mencekam bisa berubah lebih santai, tapi malah Adi salah bicara

'duh,, salah ngomong lagi.. pake nyebutin Salsa, bodoh! memang Adi mulutmu bodoh! gawat gawat gawat!!!' pikir Adi dengan Panik..

"Hu??" Zuan mendongkak menatap Adi

"Salsa tentu bahagia bersamaku" jawab Zuan dengan bangga

'hehehe.. lihat setelah ini apa masih sepercaya diri itu'

"oh, sukurlah,,"

"Tuan Adi, seorang pelayan menitipkan ini"

I'is berjalan masuk dan memberikan Tas Adi. kemudian setelah I'is keluar. Adi menyerahkan nya ke Rio.

"Zuan, biar aku ceritakan suatu kisah padamu, tolong dengar baik-baik," ejek Rio.

"Rio!! aku sudah lamadi sini. langsung keintinya saja tidak perlu aku mendengar certita sampahmu! jika ingin memecatku aku akan berhenti! tpi aku tidak akan melepaskan Salsa'' Zuan kehilangan kesabarannya dan mulai berteriak

"hehehe... baik kamu boleh pergi tpi dengarkan aku, Suatu ketika ada seorang pasangan menghadiri acara ulang tahun, tetapi ada seorang wanita yang iri dan merusak mobil pasangan itu, hingga akhirnya kecelakaan, untungnya pasangan itu selamat dan beberapa waktu kemudian ada seseorang yang merencanakan pembunuhan terhadap keluarga pasangan itu! sayangnya itu sia-sia karena salah satu dari mereka tidak bisa di singgung!"

Wajah Zuan menjadi pucat,. Zuan tau bahwa dia merencanakan kejahatan tapi, siapa yang mencelakai pasangan itu, Zuan Sadar bahwa pasangan itu adalah Rio dan Salsa, memikirkan ini Zuan semakin tidak tenang,

"hei kawan, kenapa wajahmu jadi pucat seperti itu?apa kamu baik-baik saja, tenanglah.. aku tidak membicarakanmu" tanya Rio dengan mencemoh penuh ejekan. tapi setelah mengira bahwa yang di pikirkan Rio pasti bukanlah dia, Zuan menjadi tenang kembali

次の章へ