webnovel

Konektivitas

Konektivitas yang dirasakan oleh Ara terhadap Rania adalah seperti magnet. Ara tidak pernah bisa melupakan Rania setiap hari nya. Dan sebaliknya , Rania juga mulai sering memberikan SMS dan mulai intensif berkomunikasi dengan Ara. Ara masih saja menyembunyikan "rasa" yang terjadi di hatinya dan Rania hanya menangkap sinyal melalui Ekspresi wajah Ara. Bahasa Verbal tidak lagi pernah disampaikan Ara kecuali hanya satu kali yaitu pada saat Ara menyampaikan maksud hatinya dan kemudian Rania tidak merespon perasaan Ara. Setelah kejadian itu, Ara tidak berani lagi menyatakan rasa cintanya dan berusaha mengalihkan rasa tersebut dengan mencoba mencari pasangan hidup yang lain, selain Rania. Rania memang tidak mungkin memberikan respon positif terhadap Ara karena Rania masih seorang istri. Rania belum melepaskan suaminya dan tentu saja Ara tidak bisa dengan mudah untuk memiliki seseorang yang masih menyandang status sebagai istri orang lain. Ara sadar bahwa yang dilakukannya adalah sebuah hubungan terlarang dan itu bermakna bahwa Ara sudah menjadi Pebinor (pengganggu bini orang). Ara suka bertanya kepada Ibu Rania , apakah di dalam rumah tangga Ibu Rania pernah ada kasus Pelakor (yaitu Perebut Laki orang). Dan Ara mendapatkan penjelasan langsung dari Ibu Rania dan juga suaminya bahwa mereka belum pernah memiliki kasus dalam kaitannya dengan Pelakor. Suami Ibu Rania adalah sosok lelaki yang Sholeh, religius dan tidak suka bermain api. Suami Ibu Rania setiap hari bekerja bersama Ibu Rania dan Ibu Rania mendapatkan penjagaan sangat ketat dari suaminya. Tidak mungkin Ibu Rania bermain api karena disampingnya selalu ada pengawal yaitu suaminya sendiri dan juga sebaliknya, suami Ibu Rania tidak mungkin mengizinkan wanita lain menggoda dirinya karena dia menyadari bahwa Ibu Rania lah yang memberikan pekerjaan dan kemampuan secara finansial. Ibu Rania menjadi sosok wanita yang tangguh karena bisa menghidupi keluarga nya dan juga bisa membangun Perusahaan. Itulah hal yang membuat Ara begitu mengagumi Ibu Rania karena merupakan sosok Pengusaha dan Leaders yang sukses. Ara ingin mengikuti langkah seperti Ibu Rania yaitu menjadi seorang Pengusaha Muda.

Perjalanan membangun karir Ara, dimulai dengan bertemu Ibu Rania. Ara menjadi bersemangat untuk menjadi Pengusaha setelah bertemu dengan Ibu Rania. Jika dia bertahan menjadi karyawan, maka gajinya hanya sebatas kebutuhan hidupnya di Jakarta. Adapun jika dia ingin hidup mewah dan memiliki rumah, tentu dia harus bergerak maju dengan cara menjadi Pengusaha. Kesamaan minat untuk menjadi Pengusaha membuat Ara punya konektivitas yang tinggi dengan Ibu Rania. Ara sangat paham setiap langkah dan sikap Ibu Rania terhadap karyawan -karyawannya. Ara menyadari bahwa dia memang harus memiliki mentor seperti Ibu Rania jika ingin sukses di dalam hidup nya. Ibu Rania adalah sosok yang sangat menarik buat Ara, bukan hanya secara fisik namun juga kecerdasannya dan kemandirian nya.

Ara sering sekali berkomunikasi dalam sebuah WhatsApp group dengan Ibu Rania terkait menyelesaikan proyek dan posisi Ara adalah sebagai pelaksana proyek dan Ibu Rania sebagai pemberi proyek. Ara mencoba menepis hubungan personal dan hanya ingin bekerja secara Profesional. Walaupun dimalam hari, ketika Ara sedang sendirian di kamar kos-nya, Ara selalu berharap bisa memiliki hubungan Special dengan Ibu Rania. Ara punya rasa yang tidak bisa dia hindari yaitu rasa cinta yang teramat dalam terhadap wanita ini. Ara merasa bahwa semangat yang Ibu Rania miliki sama dengan semangat yang dia miliki. Ara juga merasa bahwa jalan hidup Ibu Rania selama 9 tahun sebelum menjadi seorang Pengusaha adalah jalan yang sama yang sedang Ara lalui. Ada jalur karir yang sama, yang sedang Ara jalani dan yang pernah Ibu Rania jalani. Ara sedang berusaha meningkatkan kompetensi agar bisa menjadi Konsultan HRD dan ibu Rania sudah berhasil menjadi konsultan HRD. Ara ingin memiliki kompetensi yang sama dengan yang dimiliki oleh Ibu Rania.

Ara meyakini bahwa Ibu Rania adalah sosok Leaders yang luar biasa dan Ara pun memiliki kemampuan Leadership yang kurang lebih sama dengan Ibu Rania. Hanya saja, untuk satu hal, Ibu Rania lebih unggul yaitu kemampuan sebagai seorang Marketing. Itulah keunggulan Ibu Rania yang sepertinya sulit untuk ditandingi oleh Ara. Ara bisa menjadi marketing yang handal hanya karena ketampanannya saja. Adapun untuk urusan skill, sebetulnya Ara merasa lemah dalam kemampuan menjadi marketing. Ara harus banyak belajar dengan cara melakukan duplikasi terhadap apa yang Bu Rania lakukan.

Ara merasa bahwa semua pekerjaan marketing, lebih baik dihandel langsung oleh Ibu Rania dan jika sudah mendapatkan proyek, maka Ara lah yang akan menghandel proyek tersebut. Namun pada pelaksanaannya, kondisi Ara yang masih kuliah, menyebabkan Ara kurang fokus dalam dunia Profesional nya dan akhirnya Ara sering mendapatkan "peringatan" dari client karena gagal menyelesaikan proyek tepat waktu. Kondisi ini menyebabkan Ibu Rania mengalami kerugian yang cukup besar dan Ara juga tidak bisa mengembalikan nama baik perusahaan Ibu Rania yang menjadi tercoreng karena kegagalan Ara dalam menyelesaikan proyek. Ara malu namun di depan Ibu Rania, Ara selalu berusaha menang dan selalu merasa benar. Ibu Rania pun tidak pernah tega untuk memarahi Ara dan itulah yang menyebabkan semua karyawan Ibu Rania menjadi sangat membenci sosok Ara yang selalu tidak pernah dimarahi oleh Ibu Rania. Ibu Rania tidak pernah bisa tegas untuk menjewer Ara ketika Ara tidak becus di dalam bekerja. Ibu Rania selalu yakin dengan kemampuan Ara bahwa Ara adalah sosok orang yang ahli dalam menyelesaikan tugas-tugas Profesionalnya. Ara secara batin telah membuat Ibu Rania terpesona dan terpikat. Ara memasuki jiwa terdalam nya Ibu Rania. Ibu Rania dan Ara selalu merasakan konektivitas sehingga romantisme terjadi diantara mereka berdua, yang akhirnya membuat keduanya terlena untuk bersikap Profesional di kantor. Ara membuat Ibu Rania rugi, namun Ibu Rania pasrah dengan kondisi yang terjadi. Ibu Rania yakin bahwa kesalahan ini terjadi karena memang Ara masih kuliah dan belum matang sehingga masih melakukan banyak kesalahan.

Virus merah jambu sedang terjadi di hati Ibu Rania terhadap Ara. Ibu Rania sudah berusaha memberikan bimbingan jarak jauh terhadap Ara, namun hasilnya tetap saja gagal. Akhir nya, Ibu Rania membayar konsultan yang lebih profesional untuk membimbing Ara langsung sehingga Ibu Rania tidak lagi perlu membimbing Ara dan juga tidak perlu mengawasi kinerja Ara. Orang lain seharusnya bisa lebih objective dan lebih handal dalam mengelola Ara. Apa yang terjadi setelah adanya orang lain dalam mengawasi kinerja Ara? Ara tetap saja menjadi seorang playboy karena pengawas tersebut adalah seorang Wanita dan Ara mencoba menaklukkan hatinya. Sekali lagi Ara tidak bekerja secara Profesional dan akhirnya Ara didiskualifikasi dari pekerjaannya dan dipindahkan kepada proyek lainnya dan setelah itu, Ara dibiarkan untuk betul-betul keluar dari semua proyek sampai memperbaiki kinerjanya dalam durasinya waktu 6 bulan. Ara tidak mendapatkan "amanah" dan justru dibiarkan untuk fokus dengan kuliahnya dan dibiarkan mencari karir terbaik dalam hidupnya.

Ara menerima kondisi tersebut dengan lapang dada dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih Profesional di tempat lain. Ara yakin bahwa dia akan sukses walaupun tidak ada di dekat Ibu Rania lagi. Ara mencoba karir baru, di perusahaan lain.

次の章へ