webnovel

Aku sudah memaafkanmu.

Andra merencanakan bagaimana cara mengambil hati Nisa kembali, dia berencana akan membawa anak-anaknya menemui Nisa agar orang-orang sekitar mengetahui bahwa dia adalah suaminya, dan dapat memperlancar urusannya.

.....

Aditya hari ini di panggil ke rumahnya, di sana dia melihat ada tamu yang telah menanti, mereka relasi bisnis perusahaannya.

Adit menyalami tamu-tamu itu, dan memberi salam hormat kepada kedua orang tuanya.

" Nak.. kenapa kamu tidak tinggal di rumah saja? " Tanya ibunya karna kemarin Adit memutuskan untuk pindah dengan alasan agar dekat dari kantor.

"Nggak papa bu.. biar dekat aja" Jawab Adit.

"Kan nggak ada yang ngurysin kamu di sana. " Kata Ibunya lagi.

"Aku bisa sendiri Bu, selama ini aku sudah terbiasa tinggal sendirian kan? "Kata Adit lagi.

"Gini aja, dari pada kamu repot tinggal sendiri.. gimana kalau kamu nikah aja.. usiamu udah 30 Tahun kan? mau nunggu sampai kapan lagi? " Tanya Ibunya. Aditya hanya diam, dia ingin mengatakan bahwa dia mempunyai seseorang yang telah lama di sukainya, tapi dia tidak mungkin mengatakan orang itu adalah Nisa, karna Nisa masih berada dalam suatu ikatan .

Karna anaknya masih diam, Ibunya berkata lagi..

"Ibu punya calon untukmu.. lihat.. Namanya Wanda, dia putri Pak Wijaya sahabat ayahmu, bagaimana menurutmu? " Tanya ibunya, Wanda tersenyum memandang Adit. 'Perempuan itu sangat berani' batinnya. Dia melihat pandangan Wanda padanya, tak sedikitpun ada pandangan malu, pansedangannya seolah menggoda Aditya agar tertarik padanya.

"Ibu.. terima kasih.. Tapi aku tidak bisa, Aku sudah punya kekasih" Jawab Aditya.

Sontak saja Wanda dan keluarganya menjadi kaget.

Wanda tak menyangka dia akan langsung ditolak saat itu juga, Pak Wijaya merasa malu karna menawarkan putri mereka tanpa bertanya terlebih dahulu.

"Maaf.. bukan maksud menolak.. tapi dia terlalu baik untukku.. " Kata Aditya menolak secara halus.

Ibunya menghembuskan nafas lelah, entah seperti apa wanita yang disukai putranya ini, sementara usianya sudah mencapai 30 tahun.

"Baiklah.. jika kamu memang mempunyai kekasih.. kamu harus membawanya ke sini... jika tidak ada, kamu harus menerima jodoh yang Ibu berikan" Kata Ibunya sedikit kesal.

Aditya berfikir.. mungkinkah dua akan membawa Nisa? jika Nisa sudah pasti bercerai, dia berani membawa wanita itu, tapi status nisa sekarang masih seorang istri, bukan hanya dua yang akan diomeli, tapi nisa akan di caci maki keluarganya.

...

Andra mengusulkan pada anak-anaknya bagaimana kalau mereka akan kerumah ibu mereka. ketiga anaknya bersemangat. Hal itu terdengar oleh keisya..

" Apa mas..? Kau mau menemui wanita itu? nggak boleh.. kalau mereka ingin ketemu sama ibu mereka antar aja.. mas nggak usah ikutan pergi " Kata wanitabitu dengan nada tinggi.

" Bagaimana pun juga itu ibu mereka, jadi nggak ada salahnya kan? Lagi pula dia masih Istriku, jadi kamu nggak berhak melarangku. jika kau tak setuju, kau juga boleh pergi" Jawab Andra kesal.

Keisya langsung terdiam.. dia tak ingin kembali ke rumah kumuh itu, lagi pula sampai saat ini dia belum mendapat mangsa yang baru, sementara Andra sudah mulai perhitungan padanya. Akhirnya keisya melunak..

" Baiklah... maafkan aku.. tapi kau jangan marah ya! " Katanya merajuk.

" Baiklah.. kami akan pergi sekarang" Kata Andra..

Dia sengaja memilih waktu ini untuk mengunjungi Nisa, supaya banyak orang yang melihatnya sehingga mereka mengetahui kalau Nisa adalah istrinya. Jadi.. dia bebas mengunjungi wanita itu

"Sekarang..? " Tanya keisya tak percaya

Andra pun membawa ketiga anak-anaknya menemui Nisa, Nisa sempat kaget melihat Andra mengetahui alamatnya. Tapi dia amat senang bisa bertemu anak-anaknya.

" Bagaimana kau tau alamatku? " Tanya Nisa.

"Apa yang tak bisa ku ketahui tentangmu" Jawabnya dengan nada menggoda.

Nisa tak ingin berbicara panjang dengan Andra.. dia langsung membawa anak-anaknya masuk, tentu saja Bapaknya ikutan masuk.

"Bolehkah mereka tinggql di sini? aku sudah bisa membiayai mereka, kalau mereka di sini pikiranku bisa tenang.. " Jawab Nisa.

"Tidak bisa.. aku akan sering mengantar mereka ke sini.. jika perlu setiap hari.. " Jawab Andra

Nisa : "....."

Nisa tak ingin berdebat lagi.. Dia membawa anak-anaknya bercerita tentang sekolah mereka, mereka dengan semangat menceritakan kisah mereka. Andra yang duduk di sofa ruang tamu hanya memandang Nisa dengan senyuman nya. Nisa menjadi takut dengan senyuman itu. beberapa bulan yang lalu, dia sangat merindukan senyuman suaminya padanya, sekarang senyuman itu seolah - olah bagaikan sebuah pisau yang menyayat nyayat perasaannya. Nisa menjadi gelisah.

"Apa yang kau lihat? " Tanyanya kesal. Nisa tak pernah lagi bicara manis pada Andra, bahkan sekarang dia tidak lagi memanggil Andra dengan sebutan mas..

"Aku melihatmu.. aku sangat merindukanmu.." Jawabnya lirih.

Mendengar itu hati Nisa menjadi kosong, dia tidak tau harus merasakan apa lagi.

" Terima kasih" Jawabnya kesal.

"Apa kau juga merindukanku? " Tanya Nisa lagi.

"Apa kau pantas untuk dirindukan? " Nisa balik bertanya.

"Apa sebegitu mudahnya kau melupakanku? kita telah bersama hampir sepuluh tahun"Kata Andra.

"Yang kuingat hanya kenangan terakhir yang kau berikan" jawab Nisa. Jawaban Nisa membuat Andra terdiam.

"Tak bisakah kau memaafkanku? "Tanya Andra lagi.

" Aku sudah memaafkanmu". Jawab Nisa, mendengar itu Andra tersenyum lega, dia akan beranjak mendekati Nisa.

" Tapi tak akan menerimamu kembali" Sambung Nisa. mendengar itu.. Andra sedikit kesal.

" Maaf.. sudah malam.. sebaiknya kau pulang, anak-anak biar di sini. " Kata Nisa lagi.

''Anak-anak akan tetap bersamaku" Jawab Andra.

"Kami pulang, besok aku akan membawa mereka kesini lagi " Kata Andra dengan senyumannya.

次の章へ