Shella duduk di ujung ranjang dengan baju pasien yang melekat ditubuhnya, menandakan ia adalah pasien rumah sakit tersebut. Ia menatap keluar jendela menyusuri seluk beluk bangunan ibukota. Sesekali ia tersenyum membayangkan suaminya Jonathan. Padahal semakin ia memikirkan Jonathan, semakin ia akan merindukannya.
Bagi Shella, penyakit yang paling sering menyerangnya belakangan ini adalah penyakit rindunya terhadap kekasih hatinya. Tapi Shella sudah berjanji untuk tidak mengucapkan kata-kata rindu kepada Jonathan. Dan hal itu membuatnya hanya bisa menahan segala kerinduannya didalam hati.
Shella merasa sangat sepi di ruangan itu. Ia selalu berandai bahwa Jonathan ada di ruangan itu bersamanya. Pasti tidak akan se membosan kan ini.
Shella menatap selang infus yang terpasang di punggung tangan kirinya. Kemudian tak lama handphonenya berdering dan panggilan saat itu adalah panggilan video dari suami tercintanya, Jonathan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください