Akhirnya setelah menerima persetujuan dari On Herlambang keesokan harinya aku dan Mama berangkat menuju rumah lama. Rumah yang selalu penuh dengan kenangan indah bersama papa. Aku yakin jika Mama tetap berada seatap dengan Tante Iriana maka yang ada kondisi Mama hanya akan semakin memburuk dengan mulut pedas Tante Iriana yang terus saja memaki Mama.
Mama menyandarkan kepalanya di bahuku sambil menepuk nepuk tangan ku yang di genggam erat olehnya, sekali sekali ku tatap ke arah luar. Pikiran ku tent nuang Alvin dan Alvian masih saja menghantui entah mengapa setiap mengingat mereka seolah ada duri yang menancap di ulu hatiku. Benar benar sakit dan rasa itu benar benar mengganggu.
Dari cermin depan sepertinya Mas Arya menyadari kegelisahan ku karena tub tiba saja Mas Arya bertanya
" Naya kamu ada masalah ? tanya saudara tiriku yang sangat baik hati.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください