"Ahhh ... Kalau Zian tidak siap maka tidak perlu di paksakan. Tante Ana hanya memberikan saran kok." Sambung Maheza karena ia cemas melihat ekspresi Zian yang tidak enak. Ana pun merasa bersalah melihat Zian yang menunduk diam.
"Sayang ... Maafkan tante ya! Bukan begitu maksud Tante. " Ucap Ana seraya memegang kedua tangan Zian.
"Apa Tante ingin melihat Zian sekolah di tempat yang banyak orang seperti itu? Apakah dengan begitu Zian akan menjadi dosen yang hebat seperti Tante?" Tanya Zian seraya mendongak kearah Ana dengan ekspresi yang rumit.
Ana dan yang lain terdiam. Mereka tidak menyangka kalau Zian akan bertanya seperti itu pada Ana. Karena biasanya Zian akan berlari ke kamarnya lalu mengunci diri beberapa hari sebagai bentuk protes kalau dia tidak mau bicara.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください