"Kamu benar. Untuk bahagia itu memang mahal, harus melewati asam garam kehidupan untuk melatih kita menjadi kuat." Ujar Mila sambil tersenyum.
"Semoga hanya maut yang akan memisahkan kita dengan suami kita. Sehidup sesurga bersamanya" Ucap Ana dengan tulus.
"Aamiin!" Sambut Mila dengan antusias diikuti oleh Ana.
"Aahh ... Ana, putrimu sangat cantik. Aku yakin, kelak ia akan menjadi primadona keluarga Mahendra. Aku menyukainya ... " Lanjut Mila sembari mengelus-elus pipi lembut Alana yang sedang tertidur nyenyak.
"Isnyaallah ... Tidak akan lama lagi Alana akan memiliki teman yang cantik juga darimu." Ucap Ana. "Aamiin ya Allah!" Mila selalu merasa nyaman dan tenang setiap kali curhat dan mendengar do'a tulus Ana untuk nya.
"Oh iya, apakah kamu akan kembali mengajar? Kamu kan sudah lama cuti? Tapi, apa Alvin akan mengijinkanmu jika kamu kembali bekerja?" Tanya Mila dengan ekspresi serius.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください