"Astaga posisi peluru begitu berbahaya, kak kita tidak bisa membawanya ke rumah sakit karena itu tidak cukup waktu, kita harus melakukan operasi pengangkatan peluru sekarang juga!" kata Maheza dengan panik dan ekspresi khawatir.
Mendengar perkataan Maheza, David langsung meminta anak buahnya untuk menyiapkan semua perlengkapan operasi di gedung itu, dia juga tidak lupa menelpon ambulan dan dokter lainya untuk melakukan operasi. Maheza memegang tangan Mutiara sambil menangis dia berkata, "Sayang tolong bertahan! Jangan tutup matamu! lakukan ini untuk anak kita, karena dia membutuhkan keluarga yang utuh".
Mendengar perkataan Maheza, Mutiara tersenyum dibarengi butiran air mata mengalir di pipinya. Sudah terlalu lama tapi para dokter tidak juga kunjung datang, Maheza pun tidak bisa menunggu lagi, dia tidak tega melihat Mutiara menahan sakit terlalu lama, setelah semua peralatan operasi siap, Maheza langsung mengangkat tubuh Mutiara ke ranjang pasien.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください